
Tolak Gojek, Bos Taksi Malaysia Bawa Taksi Onlinenya ke RI
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 September 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos taksi Malaysia yang menolak kehadiran ojek online (ojol) dan Gojek, Shamsubahrin Ismail menyiapkan rencana untuk Indonesia. Ia ingin melebarkan sayap bisnis perusahaannya ke Indonesia.
Shamsubahrin Ismail merupakan pendiri dan CEO Big Blue Capital. Perusahaan ini memiliki anak Big Blue Taxi, perusahaan taksi yang menyediakan aplikasi pemesanan lewat ponsel (e-hailing).
Lalu ada Big Blue Food Capital dan Big Blue App.Selain itu, ada Big Blue Capital juga memiliki layanan e-wallet atau dompet digital yang disebut Blue Pay.
Shamsubahrin mengatakan ia berencana untuk mengunjungi Jakarta secepat untuk memperkenalkan jasa Big Blue Taxi setelah selesai menjalankan pengobatan medisnya.
"Sekarang ini Saya fokus pada pengobatan kanker. Tetapi Saya akan mengunjungi Jakarta, Kamboja, India, Vietnam dan negara tetangga lainnya untuk mempromosikan jasa taksi kami. Saya berharap akhir tahun ini saya bisa membawa layanan Big Blue ke Indonesia," ujar Shamsubahrin Ismail seperti dikutip dari New Straits Times, Kamis (5/9/2019).
Simak video tentang aksi demo driver Gojek di Kedubes Malaysia di bawah ini:
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Shamsubahrin juga menanggapi aksi demo driver Gojek di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta di mana para driver ini berinisiatif mengumpulkan koin untuk membiayai perjalanan Shamsubahrin ke Jakarta agar bisa meminta maaf secara langsung kepada driver Gojek.
"Saya tidak butuh uang siapa pun untuk berangkat ke Indonesia. Saya kenal dengan negara itu. Saya tidak yakin berapa banyak yang telah dikumpulkan oleh para demonstran, tetapi saya menyarankan mereka menyumbangkan uang itu ke masjid-masjid dan orang-orang Indonesia yang membutuhkannya," ujarnya.
"Saya telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan telah menjelaskan mengapa dan bagaimana kata 'miskin' muncul."
"Penelitian saya berdasarkan apa yang ungkap media dan politisi di sana tentang industri ini, dan istilah itu digunakan. Namun, komentar saya dikeluarkan dari konteksnya."
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pada Selasa (3/9/2019) 400 lebih driver Gojek menggelar demonstrasi di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta. Para driver protes atas pernyataan Shamsubahrin di sebuah video yang viral di media sosial, yang dianggap menghina driver Gojek dan Indonesia.
Mereka meminta Shamsubahrin datang ke Jakarta dan langsung meminta maaf. Bahkan para driver Gojek yang berdemo ini berinisiatif untuk mengumpulkan koin guna membiayai kedatangan Shamsubahrin Ismail ke Indonesia.
Shamsubahrin mengeluarkan pernyataan yang sebut Indonesia miskin dan salahkan pemerintah Indonesia merupakan bagian dari pernyataan penolakannya kepada keputusan Kabinet Mahathir Mohamad yang memberikan lampu hijau bagi Gojek dan ojek online masuk Malaysia. Baginya bila lisensi diterbitkan hal ini menjadi kemunduran bagi Malaysia.
Sebelumnya Malaysia memiliki ojek online lokal bernama Dego Ride yang beroperasi pada 2016. Namun pada awal 2017 pemerintah Malaysia, yang waktu itu dipimpin Najib Razak, mengatakan tidak menerbitkan izin atas Dego Ride dan menganggap sepeda motor bukan transportasi publik karena masalah keamanan dan perlindungan yang memadai.
(roy/miq) Next Article Mahathir: Gojek Cs & Ojol akan Untungkan UKM Malaysia
Shamsubahrin Ismail merupakan pendiri dan CEO Big Blue Capital. Perusahaan ini memiliki anak Big Blue Taxi, perusahaan taksi yang menyediakan aplikasi pemesanan lewat ponsel (e-hailing).
Lalu ada Big Blue Food Capital dan Big Blue App.Selain itu, ada Big Blue Capital juga memiliki layanan e-wallet atau dompet digital yang disebut Blue Pay.
"Sekarang ini Saya fokus pada pengobatan kanker. Tetapi Saya akan mengunjungi Jakarta, Kamboja, India, Vietnam dan negara tetangga lainnya untuk mempromosikan jasa taksi kami. Saya berharap akhir tahun ini saya bisa membawa layanan Big Blue ke Indonesia," ujar Shamsubahrin Ismail seperti dikutip dari New Straits Times, Kamis (5/9/2019).
Simak video tentang aksi demo driver Gojek di Kedubes Malaysia di bawah ini:
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Shamsubahrin juga menanggapi aksi demo driver Gojek di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta di mana para driver ini berinisiatif mengumpulkan koin untuk membiayai perjalanan Shamsubahrin ke Jakarta agar bisa meminta maaf secara langsung kepada driver Gojek.
"Saya tidak butuh uang siapa pun untuk berangkat ke Indonesia. Saya kenal dengan negara itu. Saya tidak yakin berapa banyak yang telah dikumpulkan oleh para demonstran, tetapi saya menyarankan mereka menyumbangkan uang itu ke masjid-masjid dan orang-orang Indonesia yang membutuhkannya," ujarnya.
"Saya telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan telah menjelaskan mengapa dan bagaimana kata 'miskin' muncul."
"Penelitian saya berdasarkan apa yang ungkap media dan politisi di sana tentang industri ini, dan istilah itu digunakan. Namun, komentar saya dikeluarkan dari konteksnya."
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Pada Selasa (3/9/2019) 400 lebih driver Gojek menggelar demonstrasi di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta. Para driver protes atas pernyataan Shamsubahrin di sebuah video yang viral di media sosial, yang dianggap menghina driver Gojek dan Indonesia.
Mereka meminta Shamsubahrin datang ke Jakarta dan langsung meminta maaf. Bahkan para driver Gojek yang berdemo ini berinisiatif untuk mengumpulkan koin guna membiayai kedatangan Shamsubahrin Ismail ke Indonesia.
Shamsubahrin mengeluarkan pernyataan yang sebut Indonesia miskin dan salahkan pemerintah Indonesia merupakan bagian dari pernyataan penolakannya kepada keputusan Kabinet Mahathir Mohamad yang memberikan lampu hijau bagi Gojek dan ojek online masuk Malaysia. Baginya bila lisensi diterbitkan hal ini menjadi kemunduran bagi Malaysia.
Sebelumnya Malaysia memiliki ojek online lokal bernama Dego Ride yang beroperasi pada 2016. Namun pada awal 2017 pemerintah Malaysia, yang waktu itu dipimpin Najib Razak, mengatakan tidak menerbitkan izin atas Dego Ride dan menganggap sepeda motor bukan transportasi publik karena masalah keamanan dan perlindungan yang memadai.
(roy/miq) Next Article Mahathir: Gojek Cs & Ojol akan Untungkan UKM Malaysia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular