Yusuf Mansur Ingin Lepas 25% Saham Dompet Digital Paytren?

Redaksi, CNBC Indonesia
04 September 2019 11:47
PT Veritra Sentosa Internasiona, yang menaungi Paytren dikabarkan sedang cari investor. Paytren merupakan aplikasi pembayaran yang dimiliki Ustaz Yusuf Mansur.
Foto: Foto: detik/ Tripa Ramadhan
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Veritra Sentosa Internasional, yang menaungi Paytren dikabarkan tengah berbicara dengan beberapa investor. Paytren diminati oleh investor strategis untuk turut mengembangkan ekspansinya ke seluruh wilayah Indonesia dan pasar muslim dunia; Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah.

Paytren merupakan aplikasi dompet digital dan pembayaran yang dimiliki Ustaz Yusuf Mansur.

Sumber CNBC Indonesia membisikan saham Paytren yang akan dilepas ke investor sebesar 25%. Saat ini manajemen sedang berbicara dengan beberapa investor termasuk BRI soal aksi korporasi.

"Rencana ini sudah dibicarakan dengan Bank Indonesia (BI). Manajemen ingin memiliki investor yang mendukung tumbuh kembang Paytren," ujar sumber tersebut kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/9/2019).

Pendiri Paytren Yusuf Mansur mengaku senang bila ada pihak pihak yang ingin bekerjasama, memajukan Indonesia. Menurutnya ada beberapa pertimbangan dan selalu membuka diri bagi para investor strategis yang ingin berinvestasi bersama. Semata-mata, hal ini dilakukan untuk ekspansi lebih besar Paytren itu sendiri dan berkontribusi memajukan juga masyarakat kecil.


"Inginnya [saham] dishare kepada pemakai atau pengguna langsung. Pengguna yang saya inginkan sebagai pemegang saham. Lagi dicari skemanya," ujarnya.

Yusuf Mansur menambahkan tujuan pelepasan saham kepada investor ini bukan untuk mencari uang tetapi lebih kepada nilai strategisnya.

"Kalau Saya ngajarinnya Tauhid. Itu yang kita pegang dan butuhkan, bukan uang. Apa-apa ngomong saja sama Allah," terangnya.

Paytren merupakan alat pembayaran digital yang bisa digunakan untuk membayar tagihan rutin, pembelian pulsa elektronik dan tiket perjalanan. Pada 17 Agustus lalu Paytren termasuk dalam aplikasi yang menggunakan QR code berstandardisasi Indonesia atau QRIS yang diluncurkan BI.


(roy/dru) Next Article Makin Sengit, Ini Daftar 'Pasangan' Ecommerce-Dompet Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular