Gojek di Malaysia: Diprotes Pebisnis Lokal & Dibela Mahathir

Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 August 2019 07:55
Gojek di Malaysia: Diprotes Pebisnis Lokal & Dibela Mahathir
Foto: Gojek (dok Gojek)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gojek baru saja cuma baru mendapatkan restu mengaspal di Malaysia oleh Kabinet Perdana Menteri Mahathir Muhammad, Gojek belum beroperasi di Malaysia. Namun beragam protes sudah bermunculan.

Penolakan terbaru datang dari pendiri MyCar, taksi e-hailing, Mohd Noah Maideen. Menurutnya, selain faktor keamanan dan pelonggaran norma, pengenalan ojek online milik Gojek akan menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara perusahaan e-hailing lokal.

"Sebagai perusahaan yang baru beroperasi setengah tahun, tidak disarankan bersaing dengan perusahaan asing yang sudah beroperasi selama lebih dari delapan tahun," ujarnya seperti dikutip dari The New Straits Times, Senin (26/8/2019).

Mohd Noah menambahkan sebelumnya sudah ada layanan ojek online lokal bernama Dego Ride, namun tidak disetujui oleh pihak berwenang. "Kenapa, tiba-tiba kami ingin membawa Gojek?" Katanya.


Sebelumnya, pendiri Big Blue Taxi Shamsubahrin Ismail juga memprotes kehadiran Gojek dan siap memimpin sendiri aksi protes tersebut hingga ke depan rumah Menteri Pemuda dan Olahraga serta Menteri Transportasi Malaysia.

Alasan penolakannya kehadiran ojek oline sebagai transportasi adalah sebuah kemunduran dan tidak sesuai dengan budaya Malaysia.

Samsubahrin mengatakan izin terhadap Gojek bersifat politis untuk mendapatkan dukungan dari pemilih muda.

Simak video tentang Gojek di Malaysia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Asal tahu saja, Kabinet Mahathir dengan suara bulat menyetujui Gojek beroperasi di Malaysia. Rapat kabinet memerintahkan Menteri Perhubungan melakukan kajian terhadap hukum yang ada atau membuat hukum baru untuk mendukung masuknya startup ke layanan ojek online.

Waktu kajian ini selama satu bulan dan akan dilaporkan ke kabinet. Hingga saat ini Gojek masih belum mengajukan izin untuk beroperasi di Malaysia.

"Ini adalah keputusan kolektif kabinet. Ketika kabinet memutuskan dan membuat kebijakan kolektif, semua kementerian harus mengikutinya. Tidak ada putar balik," ujar Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke.

Anthony Loke menambahkan banyak fitur keselamatan yang akan ditambahkan dalam layanan ojek online dan akan menyelesaikan masalah yang dikeluhkan para pemuka agama atas layanan ini.


"Kami akan membahas semua ini ... kami akan mengeluarkan mekanisme yang mengatasi semua masalah ini," ujar Anthony Loke.

Perdana Menteri Mahathir Muhammad mengatakan ojek online akan bermanfaat bagi masyarakat dan usaha mikro kecil menengah (UKM).

"Sudah ada beberapa layanan transportasi berbasis sepeda motor [di Malaysia], tetapi tidak terorganisir dan UKM tidak mendapat manfaat dari itu," ujar Mahathir Mohamad seperti dikutip dari The Star Online.

"Gojek jika mereka datang ke sini, mereka juga akan melayani usaha UKM."

Menanggapi protes masyarakat mengenai keselamatan, Mahathir menyarankan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi lain.

"Jika Anda merasa itu tidak aman, jangan gunakan itu. Kami telah memilih dan kami tidak memaksa Anda untuk naik ojek online," ujar Mahathir seperti dikutip dari Bernama.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular