Ternyata Mahathir Belum Setujui Gojek Masuk di Malaysia

Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 September 2019 06:24
Ternyata Mahathir Belum Setujui Gojek Masuk di Malaysia
Foto: Gojek (dok Gojek)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Transportasi Malaysia meluruskan soal kontroversi Gojek yang membuat pengusaha taksi protes. Menurutnya Kabinet Mahathir hanya memberikan persetujuan untuk konsep 'layanan ojek online (ojol)' bukan memberi izin perusahaan tertentu beroperasi.

Jawaban ini disampaikan oleh Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke ketika diminta wartawan mengklarifikasi kenapa mengizinkan Gojek masuk Malaysia dan bukan mendorong Dego Ride, perusahaan ojek online lokal.


Anthony Loke mengatakan Kabinet Mahathir belum membuat keputusan untuk mengizinkan Gojek, ride-hailing asal Indonesia, untuk beroperasi di sini.

"Ada banyak kebingungan dalam masalah ini. Biar saya perjelas lagi, Kabinet belum menyetujui Gojek untuk beroperasi di sini (Malaysia)," ujar Anthony Loke, seperti dikutip dari New Straits Times, Senin (9/9/2019).

Ternyata Mahathir Belum Setujui Gojek Masuk di MalaysiaFoto: Infografis/Fakta-fakta Seputar Ekspansi Gojek di Malaysia/Arie Pratama

"Kami hanya menyetujui sistem e-hailing sepeda motor untuk beroperasi, dan Gojek adalah salah satu perusahaan e-hailing. Kami tidak memberikan persetujuan apa pun kepada Gojek. GoJek, seperti perusahaan lain, perlu mematuhi hukum untuk memberikan layanan seperti itu di negara ini."

Asal tahu saja, Dego Ride adalah layanan ojek online milik pengusaha Malaysia. Layanan ini pertama kali diluncurkan pada 2016 dengan menawarkan layanan dengan harga 2,5 ringgit atau setara Rp 8.433 untuk 3 Km pertama. Layanan ini beroperasi di daerah Lembah Klang.


Namun, pada Januari 2017, Wakil Menteri Transportasi Abdul Aziz Kaprawi, mengatakan Kementrian Transportasi tidak pernah mengeluarkan lisensi untuk operator layanan sepeda motor karena melanggar peraturan lalu lintas negara.

Tahun lalu, Anthony Loke juga tak mengizinkan layanan ojek online beroperasi di Malaysia karena faktor keamanan mengingat tingginya jumlah kecelakaan sepeda motor.



Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Gojek ramai dibicarakan masuk Malaysia setelah para petinggi Gojek bertemu dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad beserta jajarannya. Setelahnya Kabinet memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga serta Menteri Transportasi melakukan kajian aturan untuk memuluskan rencana ojek online beroperasi di Malaysia.

Keputusan ini pun. mendapat tentangan dari pengusaha taksi online di Malaysia. Namun Perdana Menteri Mahathir Mohamad punya penjelasan.


Mahathir Muhammad mengatakan ojek online akan bermanfaat bagi masyarakat dan usaha mikro kecil menengah (UKM).

"Sudah ada beberapa layanan transportasi berbasis sepeda motor [di Malaysia], tetapi tidak terorganisir dan UKM tidak mendapat manfaat dari itu," ujar Mahathir Mohamad seperti dikutip dari The Star Online.

"Gojek jika mereka datang ke sini, mereka juga akan melayani usaha UKM."

Menanggapi protes masyarakat mengenai keselamatan, Mahathir menyarankan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi lain.

"Jika Anda merasa itu tidak aman, jangan gunakan itu. Kami telah memilih dan kami tidak memaksa Anda untuk naik ojek online," ujar Mahathir seperti dikutip dari Bernama.



Lanjut ke halaman berikutnya >>>



Salah satu yang menolak keputusan ini adalah bos taksi Malaysia Blue Bird Taxi, Shamsubahrin Ismail. Menurutnya kehadiran Gojek di Malaysia sebagai kemuduran. Ia pun mengeluarkan pernyataan kontroversi yang disebut melecehkan driver Gojek dan Indonesia.

Dalam video terbarunya yang tersebar di media sosial, Pendiri dan CEO Big Blue Taxi ini menyerang pemerintahan Indonesia yang membiarkan Gojek berkembang dan kini akan ditiru oleh Malaysia.

Berikut pernyataannya yang menyalahkan pemerintah Indonesia karena membiarkan Gojek berkembang, seperti dikutip dari detikINET, Senin (2/9/2019).

"Rakyat Islam Indonesia tak salah kalau dikatakan miskin, yang salah itu adalah kerajaan Indonesia. Pemerintah Indonesia yang salah


Jadi pemerintah di Malaysia, Pakatan Harapan mengikuti jejak kecelakaan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap untuk bawa grab dan Gojek."

Sebelum video terbaru ini viral, Shamsubarin Ismail juga sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Indonesia sebagai negara miskin. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di kantornya menanggapi keputusan kabinet Mahathir yang beri lampu hijau Gojek masuk Malaysia.

Akibat komentar ini, Ia diteror netizen Indonesia dan driver ojek online. Ia Bahkan menyatakan permintaan maaf atas pernyataan tersebut. Berikut pernyataannya soal Indonesia miskin.

... Kita tidak ingin kota kita seperti Vietnam. Kemudian ini negara-negara miskin. Kita negara kaya ... Kalau Indonesia negaranya bagus anak mudanya tidak ke luar negeri mencari kerja.

Gojek hanya untuk orang miskin. Di Jakarta, di Thailand, di India, di Kamboja, Gojek boleh masuk. Bahkan di Singapura Gojek tidak diizinkan untuk mengambil penumpang menggunakan sepeda motor, Gojek menggunakan mobil.

Lalu kenapa negara Malaysia memberikan izin. Saya tidak paham.



Lanjut ke halaman berikutnya >>>



Pernyataan Shamsubahrin Ismail bikin driver ojek online gerah. Selasa (3/9/2019) 400 lebih driver Gojek demo di Kedubes Malaysia. Mereka menyatakan tersinggung dengan omongan bos taksi Malaysia dan menuntut permintaan maaf.

salah satu driver Gojek yang ikut dalam demontrasi tersebut, Theresia Ismiyanti mengatakan mereka ingin Shamsubahrin datang ke Jakarta dan meminta maaf secara terbuka kepada pengendara Gojek.

Untuk mendanai perjalanan Shamsubahrin ke Indonesia para driver Gojek yang berdemo menggelar aksi kumpulkan koin, seperti dikutip dari detikINET.

Menanggapi hal ini Shamsubarin Ismail mengucapkan terima kasih kepada driver, tetapi dia tak membutuhkan dana tersebut. Ia menyarankan menggunakan dana yang terkumpul untuk hal yang berguna.


"Terima kasih kepada semua driver Gojek yang mengumpulkan uang bagi saya untuk pergi ke Jakarta. Saya tidak butuh uang. Jakarta bukan hal baru bagi saya, karena saya selalu pergi ke sana. Saya juga bisa pergi [ke Jakarta]," ujarnya seperti dikutip dari The Star Online.

"Karena mereka sudah mengumpulkan uang dari publik saya ingin beri saran kepada mereka untuk menyumbangkan uang tersebut ke masjid, surau atau orang yang membutuhkan."

Shamsubahrin menjelaskan dia telah membuat permintaan maaf ke publik yang disiarkan secara langsung, dan menambahkan ada yang "berusaha mempolitisasi masalah ini".

"Seseorang mengarang sesuatu. Saya sudah menjelaskan dan itu bukan kesalahan saya. Laporan negara yang miskin bukan dari saya tetapi berita itu sendiri," katanya, menambahkan bahwa ia melakukan penelitian sebelum berbicara.

Meski menolak kehadiran Gojek di Malaysia, Shamsubahrin ternyata ingin melebarkan sayap bisnisnya ke Indonesia.

Shamsubahrin mengatakan ia berencana untuk mengunjungi Jakarta secepat untuk memperkenalkan jasa Big Blue Taxi setelah selesai menjalankan pengobatan medisnya.

"Sekarang ini Saya fokus pada pengobatan kanker. Tetapi Saya akan mengunjungi Jakarta, Kamboja, India, Vietnam dan negara tetangga lainnya untuk mempromosikan jasa taksi kami. Saya berharap akhir tahun ini saya bisa membawa layanan Big Blue ke Indonesia," ujar Shamsubahrin Ismail New Straits Times.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular