
Most Popular CNBC Indonesia
Huawei HongMeng Vs Android Hingga Tarif Rival Grab & Gojek
Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 August 2019 06:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan terakhir CNBC Indonesia banyak menyuguhkan berita teknologi seputar kehadiran Huawei HongMeng sebagai OS pengganti Android di perangkat Huawei. Berita ini menjadi menarik karena Huawei terancam tidak mendapatkan update dan lisensi Android mulai 19 Agustus 2019.
CNBC Indonesia juga banyak mengangkat pemberitaan soal persaingan dalam bisnis transportasi online alternatif Grab dan Gojek. Berikut beberapa berita yang paling banyak dibaca dalam sepekan terakhir yang dirangkum CNBC Indonesia.
Ingin Taklukan Android, Huawei HongMeng Tak Boleh Ulang Kesalahan Samsung
Menurut para ahli secara teori Huawei HongMeng sangat bisa menggantikan Android. Alasan utamanya Huawei merupakan produsen smartphone terbesar kedua di dunia.
Namun, mengembangkan OS sendiri untuk menggantikan Android bukan perkara mudah. Samsung selaku produsen smartphone pernah mencobanya dengan menerbitkan OS Tizen tetapi gagal.
Perusahaan asal Korea Selatan ini menerbitkan OS Tizen pada 2015. OS Tizen ditanamkan pada smartphone di bawah US$100 (Rp 1,4 jutaan). Tetapi penerimaan pengguna pada ponsel ini sangat buruk. Pengguna mengkritik ponsel tersebut sebagai kloning Android yang gagal dan terlalu sedikit aplikasi yang bisa diunduh.
Jadi, tantangan terbesarnya terletak pada menggaet developer untuk membangun aplikasi di sistem baru. Huawei harus mampu menarik developer aplikasi ternama seperti Uber atau Instagram. Jika tidak, pengguna enggan untuk membeli smartphone dengan OS Harmony.
"Huawei paham tentang ini," ujar Kiranjeet Kaur, analis IDC seperti dikutip dari CNNInternational. "Tanpa aplikasi, tidak ada yang akan membeli [ponsel mereka]."
CNBC Indonesia juga banyak mengangkat pemberitaan soal persaingan dalam bisnis transportasi online alternatif Grab dan Gojek. Berikut beberapa berita yang paling banyak dibaca dalam sepekan terakhir yang dirangkum CNBC Indonesia.
Ingin Taklukan Android, Huawei HongMeng Tak Boleh Ulang Kesalahan Samsung
Namun, mengembangkan OS sendiri untuk menggantikan Android bukan perkara mudah. Samsung selaku produsen smartphone pernah mencobanya dengan menerbitkan OS Tizen tetapi gagal.
Perusahaan asal Korea Selatan ini menerbitkan OS Tizen pada 2015. OS Tizen ditanamkan pada smartphone di bawah US$100 (Rp 1,4 jutaan). Tetapi penerimaan pengguna pada ponsel ini sangat buruk. Pengguna mengkritik ponsel tersebut sebagai kloning Android yang gagal dan terlalu sedikit aplikasi yang bisa diunduh.
Jadi, tantangan terbesarnya terletak pada menggaet developer untuk membangun aplikasi di sistem baru. Huawei harus mampu menarik developer aplikasi ternama seperti Uber atau Instagram. Jika tidak, pengguna enggan untuk membeli smartphone dengan OS Harmony.
"Huawei paham tentang ini," ujar Kiranjeet Kaur, analis IDC seperti dikutip dari CNNInternational. "Tanpa aplikasi, tidak ada yang akan membeli [ponsel mereka]."
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Next Page
Tarif Penantang Grab dan Gojek
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular