Pantesan Harga Emas Rekor Terus, Ternyata Ini Gara-garanya

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 August 2019 18:03
Permintaan emas global pada kuartal II-2019 mencapai 1.123 ton.
Foto: Harga Emas Naik (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan emas global pada kuartal II-2019 mencapai 1.123 ton, naik 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Dengan demikian pada semester I-2019, permintaan emas global tembus 2.181,7 ton atau rekor tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Data Gold Hub mencatat, tingginya permintaan emas global salah satunya dipicu oleh kenaikan pembelian bank sentral yang mencapai rekor pembelian bersih lebih dari 224 ton emas khusus di kuartal II.

Dalam rilis informasi yang dikutip gold.org ini, disebutkan 
faktor utama yang mendorong permintaan emas global tinggi ialah ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi dunia yang berlanjut dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah. Ini membuat kenaikan harga emas yang sudah terjadi pada Juni lalu terus berlanjut.


Ketika situasi belum kondusif, emas biasanya dijadikan aset safe haven alias aset lindung nilai. Pada perdagangan Jumat pagi (16/8/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,13% ke level US$ 1.533,2/troy ounce (setara dengan Rp 690.186/gram).

Tingginya permintaan ini mendorong total pembelian emas secara net di semester I-2019 mencapai 374,1 ton, tertinggi dalam 19 tahun terakhir secara kuartalan.

"Pembelian kembali [emas] terjadi di beberapa negara, sebagian besar pasar negara berkembang," tulis laporan Gold Hub yang mengutip data World Gold Council.

Selain ditopang bank sentral, kenaikan permintaan emas juga didukung dengan investor yang memburu Exchange Traded Fund (ETF) emas pada paruh pertama 2019.

Kepemilikan ETF yang beraset dasar emas (gold-backed ETFs) tumbuh 67,2 ton di kuartal II-2019 ke level tertinggi dalam 6 tahun terakhir menjadi 2.548 ton. ETF adalah instrumen investasi yang bisa diperdagangkan di bursa.

Sebagai perbandingan, situs 
gold.org mengutip World Gold Council menunjukkan bahwa permintaan emas gobal meningkat 4% pada 2018 dibandingkan 2017. Permintaan emas pada 2018 mencapai 4.345,1 ton, naik dari 4.159.9 ton pada 2017. Kenaikan ini terutama karena pembelian dari bank sentral yang mencapai 651,5 ton tahun lalu.

Permintaan paling tinggi emas global tahun lalu terjadi pada kuartal 4 sebesar 112,4 ton, seiring dengan pembelian aset ini untuk underlying ETF.

Adapun pembelian emas batangan dan koin naik pada paruh kedua 2018 yakni naik 4% menjadi 1.090,2 ton. Permintaan emas untuk perhiasan dalam setahun penuh mencapai 2.200 ton meski di kuartal 4 mulai kehilangan tenaga.

Simak tips cuan investasi emas.

[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Harga Emas Dunia Mulai Redup? Tunggu Dulu...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular