Jokowi Optimistis, Rupiah Tekan Dolar Singapura

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 August 2019 17:57
Presiden mengungkapkan pada tahun 2020, pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro yakni pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3%
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang dolar Singapura melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (16/8/19). Mata uang Garuda mendapat sentimen positif dari Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjukkan sikap optimis akan kondisi ekonomi Indonesia tahun depan.

Pada pukul 17:45 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di level Rp 10.258,81 atau melemah 0,05% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

"Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06%. Angka pengangguran menurun dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan.


Presiden mengungkapkan pada tahun 2020, pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro yakni pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3% dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya.



Sebaliknya dari Singapura, Mata Uang Negeri Merlion ini sedang dibayangi sentimen negatif akibat pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang signifikan bahkan hampir mendekati 0%.

Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura pada Selasa (13/8/19) lalu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0%-1% dari proyeksi sebelumnya 1,5%-2,5%.


Data terakhir menunjukkan Ekonomi Singapura terbilang tidak tumbuh alias stagnan karena laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2019 hanya di level 0,1% year-on-year (YoY), lebih rendah dari konsensus pasar yang memproyeksi pertumbuhan 0,2% secara tahunan, dilansir Trading Economics.

Sementara itu,laju pertumbuhan PDB secara kuartalan (QoQ) tercatat mengalami kontraksi 3,3%, juga lebih lemah dari konsensus pasar yang memproyeksi kontraksi di level 2,9% QoQ, dilansir Trading Economics.

Perbedaan outlook perekonomian yang diberikan pekan ini menjadi modal bagus bagi rupiah untuk bisa melanjutkan penguatan di pekan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular