
Perkembangan Teknologi
Tak Mau Kecolongan, China Terapkan Sensor Bagi Blockchain
Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 January 2019 21:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform blockchain di China akan diregulasi dengan ketat oleh pemerintah. Aturan yang dirilis Kamis (10/1/2019) ini akan mengizinkan pihak berwenang mengakses data yang disimpan dan memeriksa identitas pengguna
Lembaga siber China atau The Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan peraturan, yang akan mulai berlaku bulan depan, akan "membangun dan memajukan industri yang sehat dan tertib."
Sejak 2017, China mengambil tindakan yang keras pada mata uang digital (cryptocurrency). Awalnya China melarang penawaran koin perdana atau ICO, kemudian berlanjut dengan pelarangan operasi bursa penukaran Bitcoin Cs dalam negeri.
Sekarang platform blockchain akan diminta untuk melakukan pendaftaran menggunakan nama-asli pengguna melalui kartu identitas nasional atau nomor telepon, konten sensor dan menyimpan data pengguna.
Perusahaan yang ditemukan melanggar aturan dapat dikenakan denda atau penuntutan, ujar CAC seperti dikutip dari Reuters.
Terlepas dari tindakan keras tersebut, Beijing mengatakan pihaknya mendorong penelitian teknologi blockchain, yang merupakan teknologi di belakang Bitcoin yang semakin banyak digunakan seperti dalam bidang perdagangan minyak mentah atau pelacakan rantai pasok.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/gus) Next Article Bursa Singapura Mulai Pakai Teknologi Blockchain, BEI Kapan?
Lembaga siber China atau The Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan peraturan, yang akan mulai berlaku bulan depan, akan "membangun dan memajukan industri yang sehat dan tertib."
![]() |
Sejak 2017, China mengambil tindakan yang keras pada mata uang digital (cryptocurrency). Awalnya China melarang penawaran koin perdana atau ICO, kemudian berlanjut dengan pelarangan operasi bursa penukaran Bitcoin Cs dalam negeri.
Perusahaan yang ditemukan melanggar aturan dapat dikenakan denda atau penuntutan, ujar CAC seperti dikutip dari Reuters.
Terlepas dari tindakan keras tersebut, Beijing mengatakan pihaknya mendorong penelitian teknologi blockchain, yang merupakan teknologi di belakang Bitcoin yang semakin banyak digunakan seperti dalam bidang perdagangan minyak mentah atau pelacakan rantai pasok.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/gus) Next Article Bursa Singapura Mulai Pakai Teknologi Blockchain, BEI Kapan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular