
Perkembangan Teknologi
HSBC Berhasil Proses Transaksi Valas Rp3.500 T Via Blockchain
Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 January 2019 11:59

Jakarta, CNBC Indonesia - HSBC menjadi salah satu bank yang mengadopsi mengadopsi teknologi di bekangan Bitcoin Cs, blockchain untuk memudahkan pemprosesan transaksi
Berdasarkan laporan perusahaan, tahun lalu HSBC menyelesaikan transaksi valas sebesar US$250 miliar atau setara Rp 3.500 triliun (asumsi US$1= Rp 14.000) melalui Blockchain.
HSBC telah menyelesaikan lebih dari tiga juta perdagangan valas dan melakukan lebih dari 150.000 pembayaran sejak Februari menggunakan blockchain, kata pejabat HSBC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/1/2019).
HSBC tidak memberikan data tentang perdagangan valas yang diselesaikan secara tradisional, hanya mengatakan bahwa perdagangan yang diselesaikan oleh blockchain mewakili proporsi "kecil".
Namun, data tersebut menandai tonggak penting dalam penggunaan blockchain oleh lembaga keuangan, yang sampai sekarang enggan untuk mulai menggunakan teknologi ini pada skala apa pun.
Blockchain adalah database bersama yang dapat memproses dan menyelesaikan transaksi dalam hitungan menit. Awalnya dirancang untuk mendukung bitcoin cryptocurrency, teknologi ini tidak memerlukan pihak ketiga untuk cek dan entri tidak dapat diubah, membuatnya sangat aman.
Bank dan perusahaan keuangan lainnya telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam teknologi ini, berharap teknologi ini akan menyederhanakan dan memangkas biaya proses dari penyelesaian (settlement) hingga pembayaran.
HSBC mengatakan teknologi blockchain-nya telah mengotomatiskan proses manual dan mengurangi ketergantungannya pada teknologi eksternal.
Blockchain juga telah menurunkan risiko kesalahan dan keterlambatan, memangkas biaya, dan membantu bank untuk lebih mengoptimalkan neraca, katanya.
Richard Bibbey, penjabat utama bank untuk valas dan komoditas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bank sedang melihat bagaimana teknologi itu dapat membantu klien multinasional mengelola aliran valas dengan lebih baik.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Saat Kopi yang Kamu Minum Bisa Dilacak Pakai Blockchain
Berdasarkan laporan perusahaan, tahun lalu HSBC menyelesaikan transaksi valas sebesar US$250 miliar atau setara Rp 3.500 triliun (asumsi US$1= Rp 14.000) melalui Blockchain.
HSBC telah menyelesaikan lebih dari tiga juta perdagangan valas dan melakukan lebih dari 150.000 pembayaran sejak Februari menggunakan blockchain, kata pejabat HSBC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/1/2019).
Blockchain adalah database bersama yang dapat memproses dan menyelesaikan transaksi dalam hitungan menit. Awalnya dirancang untuk mendukung bitcoin cryptocurrency, teknologi ini tidak memerlukan pihak ketiga untuk cek dan entri tidak dapat diubah, membuatnya sangat aman.
Bank dan perusahaan keuangan lainnya telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam teknologi ini, berharap teknologi ini akan menyederhanakan dan memangkas biaya proses dari penyelesaian (settlement) hingga pembayaran.
HSBC mengatakan teknologi blockchain-nya telah mengotomatiskan proses manual dan mengurangi ketergantungannya pada teknologi eksternal.
Blockchain juga telah menurunkan risiko kesalahan dan keterlambatan, memangkas biaya, dan membantu bank untuk lebih mengoptimalkan neraca, katanya.
Richard Bibbey, penjabat utama bank untuk valas dan komoditas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bank sedang melihat bagaimana teknologi itu dapat membantu klien multinasional mengelola aliran valas dengan lebih baik.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Saat Kopi yang Kamu Minum Bisa Dilacak Pakai Blockchain
Most Popular