Saat Kopi yang Kamu Minum Bisa Dilacak Pakai Blockchain

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
06 April 2020 12:22
Perusahaan teknologi blockchain asal Jepang Emurgo, menciptakan layanan Emurgo Traceability Solution untuk dapat memenuhi supply chain untuk usaha kopi.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi blockchain asal Jepang EMURGO, menciptakan layanan EMURGO Traceability Solution untuk dapat memenuhi supply chain untuk usaha kopi.

Salah satunya adalah Blue Korintji Coffee, perusahaan komersial pertama yang mengintegrasikan EMURGO Traceability Solution pada supply chain kopinya untuk memberikan manfaat semua pemangku kepentingan, termasuk petani dan konsumen. 

"EMURGO Traceability Solution adalah aplikasi terobosan baru yang menyediakan solusi nyata untuk memecahkan ketidakefisienan dalam industri supply chain saat ini. EMURGO berkolaborasi dengan Blue Korintji Coffee dalam mengintegrasikan solusi ini dan membawa aplikasi nyata dari teknologi blockchain untuk petani, enterprise, dan konsumen sehingga semua orang dapat merasakan manfaat blockchain yang sesungguhnya," kata Ken Kodama, CEO EMURGO.

Solusi dari EMURGO yang dibuat secara khusus ini akan dibangun berdasarkan teknologi blockchain yang dikembangkan melalui riset mendalam untuk dapat meningkatkan transparansi harga beli antara para pemangku kepentingan dan memastikan informasi privat yang terakumulasi tidak bisa diubah.

Konsumen kopi juga akan dapat dengan mudah memindai QR code yang ditampilkan pada outlet kopi untuk mengakses informasi tentang asal muasal kopi yang mereka beli.

Nantinya, Blue Korintji Coffee akan menyajikan kopi menggunakan solusi tersebut, yang memungkinkan konsumen untuk mengetahui asal kopi secara transparan melalui QR Code.

Hal ini berkaitan dengan komitmen Blue Korintji untuk memberikan nilai jual tambah kepada petani dengan cara mengumpulkan sebagian dari hasil penjualan melalui solusi ini dan menginvestasikan pada produksi yang berkelanjutan.

Industri-industri dengan sumber daya terbatas, seperti industri supply chain kopi global seringkali menjadi korban dari standar akuntansi dan asal muasal barang yang tidak jelas. Hal ini menyebabkan munculnya praktik-praktik yang tidak adil dan keragu-raguan dari konsumen.

Adapun Fairtrade Foundation menyatakan, supply chain kopi memiliki karakteristik yang kompleks karena biji kopi melalui banyak tangan, dimulai dari petani, pedagang, pabrik, eksportir, roaster, pengecer, sampai akhirnya sampai kepada konsumen.

"Sebagian besar petani kopi tidak tahu sama sekali kemana kopi mereka pergi dan berapa harga jual akhirnya," kata lembaga tersebut.

Perlu diketahui, di Indonesia yang merupakan negara penghasil and eksportir kopi terbesar keempat di dunia, sebanyak 96 persen dari total kopi yang diproduksi berasal dari petani kecil yang tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencatat produksi bijih kopi mereka sebagaimana mestinya.

Hal ini membuat para petani dan konsumen kopi rentan terhadap manipulasi oleh para pemangku kepentingan lebih besar dalam supply chain.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Mengintip Eksistensi Blockchain di Indonesia dan Peluangnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular