
Mengintip Eksistensi Blockchain di Indonesia dan Peluangnya
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
27 February 2020 13:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Blockchain merupakan salah satu teknologi yang krusial dalam mendukung efisiensi dan transparansi sehingga Indonesia dapat mengantisipasi perubahan dunia yang sangat cepat. Indonesia merupakan satu dari sekian banyak negara yang mulai melirik proyek Blockchain untuk diterapkan di beberapa sektor.
"Peluang proyek Blockchain di Indonesia luar biasa," ungkap Direktur Utama Blocksphere Indonesia, Gilang Bhagaskara Kamis (27/2/2020).
Ia mengungkapkan prospek implementasi teknologi ini ada di tiap industri. Dalam penerapannya, blockchain bisa digunakan untuk proyek di industri telekomunikasi, pengawasan lingkungan, transportasi, perbankan, exchange, agrikultur, bahkan pemerintahan.
Indonesia sudah seharusnya berada di garis depan teknologi blockchain. Bahkan, Indonesia adalah negara pertama di kawasan ini yang secara aktif memanfaatkan teknologi blockchain. Blockchain sendiri adalah suatu teknologi berdasarkan jaringan peer to peer yang terdesentralisasi, efisien, dan aman karena dilindungi oleh algoritma kriptografi yang kuat.
Bank Indonesia (BI) sendiri terus melakukan kajian terkait virtual currency dan teknologi di belakangnya yakni Blockchain. Bukan hal mustahil jika nantinya teknologi Blockchain bisa digunakan di berbagai bidang.
"Perkembangan teknologi telah mendorong berbagai perubahan dalam perekonomian. Salah satu inovasi yang berkembang adalah virtual currency (VC) yang dimotori oleh teknologi distributed ledger dengan menggunakan blockchain," demikian penjelasan BI.
Menurut BI, fenomena global tersebut telah menarik perhatian berbagai bank sentral dan otoritas keuangan lainnya, termasuk Bank Indonesia sendiri, untuk melakukan berbagai penelitian terkait virtual currency, terutama teknologi blockchain. Penelitian itu dilakukan untuk menjaga dan mendorong efisiensi di bidang sistem pembayaran dan stabilitas sistem keuangan.
Sementara bank-bank Indonesia lainnya untuk mengeksplorasi kemungkinan dengan blockchain juga. Menurut laporan, lima bank besar - Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Danamon dan Bank Permata - sedang bermain-main dengan gagasan menerapkan blockchain dalam sistem mereka.
"Masa depan Indonesia ada di Blockchain," tambah Jean-Daniel Gauthier, Production VP Blocksphere Indonesia.
"Blockchain mampu membantu Indonesia mengintegrasikan data-data dalam jumlah besar tanpa konflik antar-kepentingan. Teknologi ini kunci untuk kerjasama banyak pihak, dan mampu menjadi enabler untuk teknologi-teknologi lain supaya lebih efektif beroperasi di Indonesia."
Sementara, Blocksphere merupakan perusahaan konsultasi Blockchain dengan kantor pusat di Indonesia yang terdaftar di Gartner. Selain kemampuan Blockchain, PT Blocksphere Indonesia juga memiliki kemampuan mumpuni di Big Data, Mobile, Database, Infrastructure, serta teknologi mutakhir lainnya.
"Intinya kami ingin membantu perusahaan mencapai visinya," kata Business Development VP Blocksphere Indonesia Suki Chendrawan.
Blocksphere juga menjadi salah satu anggota kunci Asosiasi Blockchain Indonesia, sebuah asosiasi perusahaan-perusahaan Blockchain di Indonesia. Pada tahun 2019 rekanan Asosiasi Blockchain Indonesia dan Blocksphere melaksanakan Finhacks bersama PT Bank Central Asia, Tbk., sebuah Blockchain hackathon terbesar di Indonesia.
Akuisisi Wira Group
Blocksphere sudah resmi diakuisisi oleh Wira Group pada Februari 2020. Akuisisi oleh Wira Group ditujukan untuk meningkatkan skill set, jumlah, dan skala SDM Blocksphere Indonesia, pada sektor konsultansi, pengembangan sistem, serta produk digital berbasis platform Blockchain. Hal ini seiring dengan keinginan Presiden untuk memperbaiki adopsi teknologi dengan memperkuat kemampuan sumber daya lokal.
Wira Group merupakan holding company sejak 2004 yang membawahi beberapa sektor industri yaitu properti, entertainment, retail, dan logistik. Semenjak tahun 2019, perusahaan yang berpusat di Solo.
"Hardware is cheap, software is expensive, people are priceless. Pengalaman kami di bidang ini sudah membentuk ekosistem Indonesia selama 3 tahun belakangan. Pengalaman inilah yang kami duplikasi untuk SDM kami," kutip Pandu Sastrowardoyo, VP of Consulting Blocksphere Indonesia & Supervisory Board Asosiasi Blockchain Indonesia.
(dru) Next Article Kenapa Ekosistem Blockchain Indonesia Butuh Local Player?
"Peluang proyek Blockchain di Indonesia luar biasa," ungkap Direktur Utama Blocksphere Indonesia, Gilang Bhagaskara Kamis (27/2/2020).
Ia mengungkapkan prospek implementasi teknologi ini ada di tiap industri. Dalam penerapannya, blockchain bisa digunakan untuk proyek di industri telekomunikasi, pengawasan lingkungan, transportasi, perbankan, exchange, agrikultur, bahkan pemerintahan.
Bank Indonesia (BI) sendiri terus melakukan kajian terkait virtual currency dan teknologi di belakangnya yakni Blockchain. Bukan hal mustahil jika nantinya teknologi Blockchain bisa digunakan di berbagai bidang.
"Perkembangan teknologi telah mendorong berbagai perubahan dalam perekonomian. Salah satu inovasi yang berkembang adalah virtual currency (VC) yang dimotori oleh teknologi distributed ledger dengan menggunakan blockchain," demikian penjelasan BI.
Menurut BI, fenomena global tersebut telah menarik perhatian berbagai bank sentral dan otoritas keuangan lainnya, termasuk Bank Indonesia sendiri, untuk melakukan berbagai penelitian terkait virtual currency, terutama teknologi blockchain. Penelitian itu dilakukan untuk menjaga dan mendorong efisiensi di bidang sistem pembayaran dan stabilitas sistem keuangan.
Sementara bank-bank Indonesia lainnya untuk mengeksplorasi kemungkinan dengan blockchain juga. Menurut laporan, lima bank besar - Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Danamon dan Bank Permata - sedang bermain-main dengan gagasan menerapkan blockchain dalam sistem mereka.
"Masa depan Indonesia ada di Blockchain," tambah Jean-Daniel Gauthier, Production VP Blocksphere Indonesia.
"Blockchain mampu membantu Indonesia mengintegrasikan data-data dalam jumlah besar tanpa konflik antar-kepentingan. Teknologi ini kunci untuk kerjasama banyak pihak, dan mampu menjadi enabler untuk teknologi-teknologi lain supaya lebih efektif beroperasi di Indonesia."
Sementara, Blocksphere merupakan perusahaan konsultasi Blockchain dengan kantor pusat di Indonesia yang terdaftar di Gartner. Selain kemampuan Blockchain, PT Blocksphere Indonesia juga memiliki kemampuan mumpuni di Big Data, Mobile, Database, Infrastructure, serta teknologi mutakhir lainnya.
"Intinya kami ingin membantu perusahaan mencapai visinya," kata Business Development VP Blocksphere Indonesia Suki Chendrawan.
Blocksphere juga menjadi salah satu anggota kunci Asosiasi Blockchain Indonesia, sebuah asosiasi perusahaan-perusahaan Blockchain di Indonesia. Pada tahun 2019 rekanan Asosiasi Blockchain Indonesia dan Blocksphere melaksanakan Finhacks bersama PT Bank Central Asia, Tbk., sebuah Blockchain hackathon terbesar di Indonesia.
Akuisisi Wira Group
Blocksphere sudah resmi diakuisisi oleh Wira Group pada Februari 2020. Akuisisi oleh Wira Group ditujukan untuk meningkatkan skill set, jumlah, dan skala SDM Blocksphere Indonesia, pada sektor konsultansi, pengembangan sistem, serta produk digital berbasis platform Blockchain. Hal ini seiring dengan keinginan Presiden untuk memperbaiki adopsi teknologi dengan memperkuat kemampuan sumber daya lokal.
Wira Group merupakan holding company sejak 2004 yang membawahi beberapa sektor industri yaitu properti, entertainment, retail, dan logistik. Semenjak tahun 2019, perusahaan yang berpusat di Solo.
"Hardware is cheap, software is expensive, people are priceless. Pengalaman kami di bidang ini sudah membentuk ekosistem Indonesia selama 3 tahun belakangan. Pengalaman inilah yang kami duplikasi untuk SDM kami," kutip Pandu Sastrowardoyo, VP of Consulting Blocksphere Indonesia & Supervisory Board Asosiasi Blockchain Indonesia.
(dru) Next Article Kenapa Ekosistem Blockchain Indonesia Butuh Local Player?
Most Popular