Sepenting Apa Belajar soal Blockchain? Cek Nih!

Tech - Herdaru P, CNBC Indonesia
19 January 2021 18:41
Blockchain Ilustrasi Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi blockchain dan juga berbagai macam implementasi blockchain seperti Unydex (decentralized exchange) dan Vyndao (platform decentralized lending - borrowing), yang dibangun di atas platform blockchain Vexanium, memiliki ruang sangat luas untuk berkembang.

Karena saat ini, industri blockchain di Indonesia dan bahkan dunia, masih bisa dibilang berada di tahap awal dari proses adopsi.

Awal 2021, aset kripto menjadi salah satu implementasi blockchain yang menjadi buah bibir. Beberapa disebabkan oleh harga-harga crypto yang menuju All Time High (ATH), karena banyaknya asset management dan institusi di luar negeri yang mulai memasukkan dana ke jenis aset baru ini, serta regulasi di banyak negara yang juga mendukung perkembangannya.

"Harga crypto yang naik merupakan salah satu aspek dari teknologi blockchain. Bagi beberapa orang seperti trader, investor, profesional dunia finansial, mungkin saja harga adalah aspek paling menarik. "Adrenalin" bisa terpompa jika melihat harga naik, atau sebaliknya, ketika harga turun dengan tajam. Atau mungkin merasa IQ meningkat drastis ketika bisa menebak pergerakan money flow dari Bitcoin, ke "B bersaudara" lalu ke altcoin big cap," tulis Education Director di Vexanium Foundation, Rhein Mahatma dalam risetnya, dikutip Selasa (19/1/2021).

Namun, mungkin untuk kalangan lain seperti fintech innovator, programmer, dan regulator, aspek yang paling menarik mungkin saja bukan pergerakan harga, tetapi aspek disrupsi "bukan kecil-kecilan" alias disrupsi level "recreation of an industry" yang dibawa oleh teknologi blockchain yang tidak dimiliki oleh teknologi lainnya.

Sebenarnya apa sih yang menarik dari teknologi blockchain sehingga perlu mempelajari teknologi ini? Berikut dipaparkan Rhein adalah alasan-alasannya:

Evolusi teknologi blockchain : Blockchain 1.0, 2.0, 3.0

Blockchain sebagai sebuah teknologi pada umumnya juga berkembang sangat cepat. Jika Anda membeli smartphone hari ini, bisa-bisa 1-2 tahun lagi sudah ada smartphone yang lebih murah,tetapi dengan fitur teknologi yang lebih canggih.

Teknologi blockchain yang mulai muncul pada 2008, hingga kini tahun 2021 juga memiliki berbagai versi.

Blockchain 1.0 : Currency

Implementasi blockchain pertama yang memungkinkan transaksi finansial secara peer-to-peer tentu adalah Bitcoin, yang disebut sebagai "internet of money".

Blockchain 2.0: Smart Contracts

Konsep berikutnya adalah smart contract, atau program komputer yang "hidup" di dalam blockchain. Hal tersebut merupakan program komputer yang bersifat otonom, transparan, dan dapat dieksekusi secara otomatis jika kondisi yang ditentukan sudah terpenuhi.

Smart contract bisa mengurangi biaya eksekusi, verifikasi, dan biaya fraud prevention. Smart contract yang dijalankan di blockchain bisa dibilang sudah memiliki "embedded security" dan sulit untuk di-hack.

"Blockchain yang paling dikenal di versi ini adalah blockchain Ethereum yang memungkinkan implementasi dari smart contract," katanya.

Blockchain 3.0 : Decentralized Application (Dapp) & Scalability

Fokus blockchain generasi ketiga adalah untuk memperbaiki kelemahan dari blockchain 2.0, di mana teknologi blockchain 2.0 sering menghadapi masalah dalam real world implementation seperti kecepatan yang lambat atau biaya transaksi yang luar biasa besar. Blockchain 3.0 memperbaiki dari aspek scalability, termasuk interoperability dan peningkatan kecepatan jaringan.

Salah satu contoh blockchain 3.0 adalah Vexanium, yang bisa digunakan untuk penggunaan retail karena memiliki biaya transaksi yang sangat rendah dan kecepatan transaksi jauh lebih tinggi dari blockchain Ethereum.

Kenapa Belajar Blockchain itu Penting : Belajar Dari Sejarah

Kenapa teknologi blockchain itu penting?

"Untuk menjawabnya, kita harus belajar dulu dari sejarah internet yang punya kemiripan dengan blockchain sebagai jaringan terdistribusi, terdesentralisasi (tidak dikuasai hanya oleh 1 pihak), dan permisionless (tidak membutuhkan izin untuk membangun aplikasi di atasnya)," paparnya.

Di tahun 1993, orang-orang di Amerika mulai membicarakan internet. Kenapa internet penting?

Karena internet bersifat: terdistribusi, terdesentralisasi, dan permissionless (tidak perlu ijin), di mana setiap orang bisa membuat aplikasi apapun di atasnya, tanpa memerlukan izin dari perusahaan telepon atau provider internet.

Di tahun 1993, aplikasi yang ada di dunia saat itu hanya 3% yang dibangun di atas internet dan terlihat tidak begitu penting.

Melihat sejarah dari internet, bagaimana bisa menebak masa depan blockchain?

Yang paling penting adalah kemampuan (capability) internet yang tidak dimiliki teknologi lainnya di masa itu (1993). Bahkan karena kemampuan dari internet (www), Facebook dan Google bisa dibangun di atasnya. Di jaringan yang bersifat distributed, decentralized, dan permissionless.

Lantas bagaimana dengan crypto dan blockchain? Apa yang membuat blockchain penting?

Karena crypto dan blockchain juga bersifat terdistribusi, terdesentralisasi, dan permisionless (tidak perlu izin). Setiap orang bisa membuat aplikasi apapun di atasnya, tanpa izin dari perusahaan lain, dengan sistem trust, sistem value exchange dan payment yang bersifat native.

(notes : "native" berarti "sudah dari sananya", "sudah di-embed dari awalnya)

Belajar dari sejarah internet, yang terpenting adalah keunikan/kemampuan yang tidak dimiliki oleh teknologi lain.

Dengan keunikan kemampuan dari aplikasi blockchain, yang memiliki sistem trust,payment dan value exchange yang bersifat native, banyak venture capital teknologi memiliki visi bahwa blockchain akan membawa nilai dan arti baru bagi teknologi.

Blockchain dan crypto menjadi kemungkinan teknologi yang bisa "move walls and change assumption", bahkan mungkin bisa untuk reset market, karena setiap ada perubahan fundamental dari teknologi, pasar akan "bergoyang" dan muncul perusahaan-perusahaan jenis baru dari disrupsi teknologi yang terjadi.

Blockchain Bisa Merevolusi Trust: Evolusi Selanjutnya dari Internet

Internet yang ada hari ini (web 1.0 dan web 2.0) memungkinkan koordinasi global melalui perantara yang menjadi trust layer bagi sesama orang asing untuk berinteraksi, seperti dari Facebook, Amazon, AirBNB, atau Uber. Sayangnya, kita menjadi terlalu dependen atau tergantung pada platform ini dan mereka berubah dari "attract" menjadi "extract". Para pengguna (baik individual atau bisnis) bisa terkena fee yang tinggi atau menghadapi platform risk (platformnya memiliki kekuatan untuk menghancurkan bisnis lain yang berjalan di atasnya).

Dengan konsep Web 3.0, semua orang termasuk mesin dan bisnis bisa bertransaksi, bertukar value atau informasi dengan stranger secara global yang tidak perlu mereka percayai, dan tanpa melalui intermediary (perantara).

Evolusi terbesar yang terjadi di Web 3.0 powered by blockchain adalah minimization of trust yang dibutuhkan untuk koordinasi skala global.

Konsep web 3.0 akan secara fundamental mengekspansi skala dan cakupan dari interaksi antar manusia dan antar mesin, jauh lebih besar dari apa yang bisa kita bayangkan saat ini. Interaksi ini, mulai dari seamless payment sampai aliran informasi yang lebih kaya di antara pihak-pihak yang terlibat. Web 3.0 akan memungkinkan kita berinteraksi dengan mesin di manapun di dunia tanpa harus melalui middleman yang biasanya mengenakan fee besar.

Perubahan besar ini akan memungkinkan terjadinya gelombang bisnis baru dan bisnis model baru: dari semula corporate global menjadi Decentralized Autonomous Organization, dan data marketplace yang bersifat self sovereign.

Hal ini sangat penting karena :

* Masyarakat akan menjadi lebih efisien dengan melakukan disintermediasi industri, menurunkan jumlah pihak ketiga yang bersifat rent seeking (value yang di capture lebih besar daripada value yang diberikan ke customer/user) dan mengembalikan value yang diekstrak secara langsung kepada user dan supplier / kontributor dari network tersebut.

* Manusia, enterprise/perusahaan, dan mesin bisa membagi lebih banyak data dengan privasi dan keamanan lebih tinggi

* Aktivitas entrepreneurial dan investasi menjadi lebih future proof, karena mengurangi ketergantungan terhadap platform tertentu.

* Kita bisa memiliki / memegang data kita sendiri beserta digital footprint-nya dengan konsep aset digital tokenisasi dan data yang bersifat scarce / langka dengan blockchain.

* Jika Anda berpikir "self driving car" adalah konsep dan teknologi yang hebat, di awal Januari 2021, praktisi blockchain mulai membicarakan istilah "self driving bank" .. "autonomous bank" yang bukan cuma konsep tetapi memang sudah ada dan banyak penggunanya yang merupakan pengaplikasian blockchain di decentralized finance.



Blockchain Akan Membuka Banyak Lapangan Kerja Baru

Blockchain sebagai sebuah teknologi yang memiliki keunikan dibandingkan teknologi yang ada sebelumnya akan memungkinkan banyak orang untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sebelumnya. Misalnya, menyimpan dana deposit di blockchain tanpa dana minimum, membeli (atau berspekulasi) properti dengan modal mulai dari 100 ribu rupiah, bertransaksi crypto secara peer-to-peer tanpa broker, bertransaksi di marketplace secara peer-to-peer, menggunakan media sosial yang terdesentralisasi, dan kedepannya bisa jadi ada mesin pencari terdesentralisasi.



Entitas-entitas yang melayani pasar baru ini tentu perlu melakukan rekrutmen untuk bisa memberikan jasanya, sehingga di sini akan tercipta perputaran roda ekonomi dan inovasi. Lapangan kerja baru apa saja yang akan terbuka jika industri blockchain berkembang? Jawabannya adalah: sangat luas dan banyak. Programmer, legal, marketing, finance, HR, sales, dan banyak lainnya.

Digital governance in action

Definisi sederhana dari "governance" adalah sebuah struktur yang telah disetujui untuk diikuti oleh semua user (pengguna), atau partisipan. Semua yang kita gunakan saat ini ada di bawah sebuah bentuk governance. Inti tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dari user/partisipan dengan sumber daya yang ada dengan seefisien mungkin untuk menciptakan sustainability jangka panjang. Governance bisa diaplikasikan baik itu secara offline atau digital.

Informasi adalah hal yang penting bagi "koordinasi sosial" yang kadang disebut dengan "governance". Di era digital seperti sekarang, data digital adalah bagian penting dari informasi yang bisa berpengaruh besar pada governance. Teknologi blockchain dan AI adalah teknologi yang banyak berbicara di area ini, karena semakin banyak interaksi sosial kita dibentuk oleh teknologi yang semakin berdampak pada revolusi industri.

Menurut buku "Digital Governance" karya Ilya Avianti dan Syahraki Syahrir, governance yang baik memiliki nilai-nilai integritas (melaporkan apa adanya), akurat karena digunakan untuk mengukur sekaligus alat kontrol agar tidak menyimpang, dan akuntabilitas. Governance bukan sekedar teori, tetapi sudah jadi bagian dalam membangun integritas kehidupan dengan melibatkan berbagai stakeholder yang membangunnya.

Teknologi blockchain memungkinkan didirikannya sebuah perusahaan jenis baru di mana para stakeholder-nya tidak perlu saling mengenal. Bentuk badan usaha perusahaan jenis baru ini biasanya adalah foundation atau yayasan.

Para stakeholder ini tentu perlu suatu cara dalam pengambilan keputusan. Sebagai sebuah entitas yang memiliki karakter terdesentralisasi, tentu penting untuk mendesentralisasi proses pengambilan keputusan dibaliknya.



Pengambilan keputusan lewat teknologi blockchain disebut dengan on-chain governance, yang memungkinkan setiap stakeholder untuk berdiskusi dan memberikan suara (vote) tentang hal-hal terkait manajemen protokol.

On-chain governance dalam implementasinya memerlukan governance token sebagai "bensin"nya. Governance token digunakan untuk memberikan dukungan, atau, sebaliknya, menyatakan ketidaksetujuan terhadap proposal atau perubahan yang diajukan. Sistem yang umum adalah 1 governance token berarti 1 vote, yang berarti jika pemegang token memiliki lebih banyak governance token, maka akan memiliki lebih banyak suara.

Itu adalah beberapa alasan kenapa mempelajari teknologi blockchain itu penting untuk Anda. Baik itu jika Anda berlatar belakang programmer, finansial, marketing, dan lain sebagainya. Cepat atau lambat, teknologi ini bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita karena keunikannya yang tidak dimiliki oleh teknologi lainnya. Mari belajar blockchain sekarang. Sebelum terlambat.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gokil, Kini Pengujian DNA Saja Pakai Blockchain


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading