Bitcoin Sebagai Akselerator Inklusi Keuangan Indonesia

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com
Di bulan Desember ini, salah satu project Decentralized Finance yang berupa DeFi loan & decentralized stablecoin Vyndao.com membuka program genesis mining yang berarti untuk mendapatkan token VYN, user harus melakukan mining selama periode waktu tertentu.
VYN token adalah token governance dengan supply yang terbatas, dan bisa disebut akan menjadi langka, dengan total supply 150,000. Periode genesis mining berjalan hanya selama 29 hari, dan setiap 30 detik (setiap block Vexanium diproduksi) hanya menghasilkan 1 token VYN. Jadi selama program genesis mining hanya 85,000 token VYN yang dihasilkan.
DeFi dan governance token adalah 2 hal yang menjadi hit dunia blockchain di tahun 2020.
Decentralized Finance menjadi pembicaraan karena karakter inovatif layanannya yang bersifat inklusif (semua orang bisa mendapatkan jasa yang sama, tanpa minimum transaksi), open source (transparan, semua orang bisa berkontribusi), non kustodial (penyelenggara jasa tidak menyimpan data dan tidak memiliki akses kepada dana dari nasabah) dan tidak memiliki middleman karena diatur oleh smart contract sehingga sangat banyak menghemat biaya dan memiliki ruang yang sangat fleksibel dalam penentuan suku bunga baik kepada lender atau funder.
Governance token yang merupakan bagian dari DeFi juga ikut populer di tahun 2020, di mana kita melihat YFI Finance mencetak rekor baru di DeFi. Walaupun tahun ini governance token telah menjadi hit, tentu saja governance token akan membutuhkan waktu untuk menuju maturity dan untuk saat ini memiliki ruang pertumbuhan yang sangat luas untuk berkembang lebih jauh dan menunjukkan potensi sebenarnya.
Namun saat ini di Indonesia, mungkin masih banyak orang yang memahami apa itu governance token dan mengapa governance token adalah hal yang penting.
Governance Token Sebagai Bensin Bagi "On-Chain Governance"
Semua orang setuju bahwa Decentralized Finance sedang menanjak akhir-akhir ini, namun perlu diketahui juga bahwa sangat penting untuk mendesentralisasi proses pengambilan keputusan dibaliknya.
Pengambilan keputusan melalui blockchain disebut dengan on-chain governance yang memungkinkan setiap stakeholder untuk berdiskusi dan memberikan voting tentang hal-hal terkait manajemen protokol.
On chain governance dalam implementasinya membutuhkan governance token sebagai "bensin"nya. Governance token digunakan untuk memberikan dukungan, atau, sebaliknya, menyatakan ketidaksetujuan terhadap proposal atau perubahan yang diajukan. Sistem yang umum adalah 1 governance token berarti 1 vote , yang berarti jika token holder memiliki lebih banyak governance token maka akan memiliki lebih banyak suara.
Governance Token Sebagai Pengatur Resource. Mengapa nilainya bisa bertambah?
Governance token di platform DeFi berfungsi sebagai capital yang menawarkan kontrol terhadap distribusi dari sumber daya ekonomi dalam jaringan DeFi yang bersangkutan (Definisi berbeda dengan model ekonomi dari sebuah platform). Dalam kata lain, siapapun yang memiliki capital ini (atau "token" ini) memiliki kekuatan untuk memutuskan input apa yang digunakan untuk menghasilkan service yang berguna untuk user.
Contohnya, sebuah jalan (dan juga infrastruktur transportasi) merupakan capital atau modal bagi para penduduk di suatu kota, dan bisa memberikan dampak bagi suksesnya pertumbuhan suatu kota. Contoh ini membantu mendefinisikan nilai intrinsik dari capital tersebut yang secara langsung proporsional dengan value dari sumber daya yang diaturnya. Dalam contoh ini adalah aktivitas ekonomi atau flow of resource dari satu tempat ke tempat lain dalam kota.
Jika modal atau capital ini merupakan sebuah power/kekuatan untuk mengorganisasi sumber daya ekonomi (atau mengubah aturan, mengubah parameter sistem/jaringan) dan ketika power ini memiliki bentuk token, maka akan bisa diperdagangkan, memiliki harga dan dimodelkan berdasarkan model pasar. Saat value dari resource ini bertumbuh, maka value dari token yang men-govern resource ini juga akan naik, termasuk kemungkinan future monetization dari platform yang juga bisa memberikan return bagi token holder.
Bagaimana sejarah governance token?
Saat era ICO boom 2016-2017, governance token tidak sepopuler sekarang, sebagian besar pemimpin decentralized finance sekarang adalah project yang telah ada sejak 2016-2017 seperti Compound dan Balancer, namun baru menerbitkan governance token di 2020. Di era 2016 - 2017, MKR adalah governance token yang paling populer yang digunakan untuk melakukan governance di project MakerDAO.
Pertengahan tahun 2020 menjadi era hyper growth bagi governance token dan konsep yield farming. Konsep yield farming digabungkan dengan governance token membuat banyak orang berpikir tentang pentingnya struktur insentif dalam project Decentralized Finance.
Era hyper growth ini dimulai dari munculnya token COMP yang diterbitkan oleh DeFi Compound dan didapatkan dari proses yield farming, yang berarti pada awalnya didapatkan bukan dengan membeli di pasar, tetapi dengan berkontribusi pada likuiditas di platform - bahasa lainnya adalah menambah Total Value Locked (TVL). Token COMP secara cepat naik ke harga 80 USD, lalu menuju ke USD 300 atau naik hampir 400%. Dalam seminggu setelah launch, TVL dari compound naik ke $1,7 billion, di mana seminggu sebelumnya TVLnya adalah $100 juta.
Project lainnya yang membuka program yield farming adalah Balancer (BAL) yang sempat mengalami kenaikan harga tinggi, di pertengahan Juli 2020, harga BAL adalah $8, yang mana per Agustus seharga 34 USD dan kini di kisaran 12 USD.
Langkah ini diikuti oleh project blockchain lainnya seperti LEND, UMA, BZRX, CRV dan banyak lainnya.
Governance Token. Membantu proses desentralisasi project DeFi
Ada dua alasan kenapa governance token menjadi populer, juga alasan mengapa crypto investor menganggapnya memiliki value. Yang pertama adalah karena investor melihatnya sebagai tempat mendapatkan return cepat, karena didapatkan dengan gratis, namun berpotensi memiliki value, alasan kedua adalah di masa depan memang bisa memiliki value real karena mendapatkan return atau imbal hasil dari profit sharing interest atau fee yang dihasilkan oleh platform. Di mana dengan bertumbuhnya adopsi DeFi, value ini akan semakin besar.
Governance token juga membantu project DeFi untuk mencapai potensi sebenarnya. Dalam sebuah jaringan yang tentu saja akan memiliki proses pengambilan keputusan, pendistribusian otoritas dalam pengambilan keputusan kepada berbagai stakeholder yang berbeda, termasuk end user atau pengguna dari jaringan adalah cara yang efektif dalam menuju ke arah desentralisasi dan merupakah salah satu safeguard melawan abuse dari centralized power