Kenapa Ekosistem Blockchain Indonesia Butuh Local Player?

Tech - Herdaru P, CNBC Indonesia
01 December 2020 20:18
Blockchain

Jakarta, CNBC Indonesia - Blockchain banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Selain karena potensi dampak besarnya, teknologi ini (berbeda dengan teknologi lainnya) juga memiliki harga yang bersifat publik di pasaran. Kok bisa? Karena teknologi blockchain adalah "teknologi uang".

Rhein Mahatma dari Vexanium Foundation menjelaskan mengapa sangat penting untuk mengembangkan ekosistem blockchain (bukan hanya crypto) di Indonesia. Dan kenapa public blockchain lokal seperti Vexanium Protocol adalah hal yang penting untuk dikembangkan di Indonesia.

Unknown Potential dari Blockchain

Jika bicara soal kegunaan blockchain di sini, menurut Rhein, kemungkinan akan menjadi sebuah skripsi yang sangat panjang. "Walaupun teknologi blockchain tentu saja saat ini memiliki banyak barrier, namun secara singkat, potensi blockchain kalau dari helicopter view adalah "unknown"," katanya.

Kenapa bisa begitu?

Ini beberapa alasannya:

* Karena blockchain bisa meredefinisi "trust" maka bisa membawa evolusi "minimization of trust" dalam berhubungan dan bertransaksi antar manusia. Arun Sundarajaran, digital economy expert dari NYU's Stern School of Business dan penulis buku The Sharing Economy mengatakan bahwa "If you look back at history, every time there was a big expansion in the world's economic activity, it was generally induced by the creation of a new form of trust"

* Jika diterapkan dalam mata uang digital bank sentral, maka akan berpotensi secara drastis meningkatkan kepatuhan pajak (karena dipotong dan dilaporkan otomatis dengan smart contract)

* Salah satu manfaat blockchain adalah "tokenisasi ownership" yang membuat ownership bisa cepat diperdagangkan dan dipindahkan dalam unit yang sangat kecil, bisa dianalogikan sebagai "digitalisasi konten" tentu Anda tahu bahwa "digitalisasi konten" adalah sebuah evolusi besar yang membawa nilai-nilai baru bagi hidup manusia dan menciptakan begitu banyak lapangan pekerjaan.

* Mengubah tata kelola dari banyak entitas, dari yang semula tersentralisasi menjadi desentralisasi oleh user atau customer atau komunitas

* Redistribution of value : Berbeda dengan bisnis model platform yang mengkonsentrasikan ownership informasi dan men-drive value ke pusatnya (central), bisnis model berbasis blockchain memiliki struktur yang mendistribusikan ownership informasi dan value ke "pinggirnya" di mana customer dan kebanyakan orang berada.

"Melihat berbagai manfaat blockchain di atas, mungkinkah teknologi blockchain akan secara dominan menguasai hajat hidup orang banyak di masa depan?" tanya Rhein.

Halaman Selanjutnya >>

Melihat Ketergantungan Kepada Entitas Asing
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading