
Cryptocurrency
Bank Sentral China: Perdagangan Bitcoin Cs Harus Dilarang
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 January 2018 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia — Seorang bankir senior di bank sentral China mengatakan pemerintah harus melarang perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) terpusat. Pemerintah juga harus menghentikan semua layanan terkait yang diberikan individu maupun perusahaan.
Hal ini terungkap dalam sebuah memo internal dari rapat pemerintah yang diungkapkan oleh Reuters dan dikutip oleh CNBC. Memo ini memberikan detail diskusi dari rapat dengan regulator internet dan pembuatan peraturan lainnya yang berlangsung pekan lalu.
Wakil Gubernur Bank Rakyat China, Pan Gongsheng mengatakan bahwa pemerintah akan terus memberikan tekanan pada perdagangan mata uang kripto dan mencegah bertambahnya risiko di pasar.
Otoritas lokal dan nasional harus melarang tempat yang menyediakan perdagangan mata uang kripto terpusat, dimana Bitcoin jadi perdagangan terbesar. Mereka juga harus melarang perorangan dan institusi yang menyediakan aktivitas pembuatan pasar, jaminan atau layanan pembayaran untuk perdagangan mata uang yang terpusat, misalnya penyedia layanan “dompet” online.
Tahun lalu, regulator China melarang penawaran umum koin atau initial coin offering (ICO), menghentikan bursa perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) lokal dan membatasi penambangan Bitcoin. Namun, aktivitas di cryptocurrency dan Bitcoin tetap berlanjut lewat kanal alternatif di China meskipun sudah dilarang.
“Konferensi kerja keuangan dengan jelas menghimbau pembatasan ‘inovasi’ yang menyimpang dari kebutuhan ekonomi riil dan kebebasan regulasi,” kata Pan, menurut memo, merujuk pada rapat minggu lalu.
Otoritas juga harus memblokir website domestik dan asing, serta menutup aplikasi ponsel yang menyediakan layanan perdagangan mata uang virtual terpusat untuk pengguna China, juga menghukum platform penyedia layanan pembayaran mata uang virtual, kata Pan. Dia juga menghimbau otoritas lokal untuk menginvestigasi layanan yang membantu orang memindahkan dana ke luar negeri.
Bloomberg melaporkan pada Senin (15/1/2018) bahwa otoritas China berencana untuk memblokir akses domestik ke platform cryptocurrency di China maupun luar negeri yang mengizinkan perdagangan terpusat.
China juga telah berkembang menjadi salah satu tambang cryptocurrency di dunia, tetapi Pan mengatakan otoritas harus bekerja untuk menghentikan praktek tersebut.
Ia mengusulkan pemerintah lokal untuk menggunakan regulasi tentang harga listrik, penggunaan lahan, pajak dan perlindungan lingkungan untuk membimbing bisnis yang terlibat dalam aktivitas ‘ke pintu keluar yang teratur’.
“Inovasi keuangan palsu yang tidak memiliki hubungan dengan perekonomian yang nyata seharusnya tidak didukung,” katanya. Pada 3 Januari 2018, Reuters melaporkan rencana China untuk mengurangi skala tambang Bitcoin di negara tersebut.
(roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Hal ini terungkap dalam sebuah memo internal dari rapat pemerintah yang diungkapkan oleh Reuters dan dikutip oleh CNBC. Memo ini memberikan detail diskusi dari rapat dengan regulator internet dan pembuatan peraturan lainnya yang berlangsung pekan lalu.
Wakil Gubernur Bank Rakyat China, Pan Gongsheng mengatakan bahwa pemerintah akan terus memberikan tekanan pada perdagangan mata uang kripto dan mencegah bertambahnya risiko di pasar.
Tahun lalu, regulator China melarang penawaran umum koin atau initial coin offering (ICO), menghentikan bursa perdagangan mata uang kripto (cryptocurrency) lokal dan membatasi penambangan Bitcoin. Namun, aktivitas di cryptocurrency dan Bitcoin tetap berlanjut lewat kanal alternatif di China meskipun sudah dilarang.
“Konferensi kerja keuangan dengan jelas menghimbau pembatasan ‘inovasi’ yang menyimpang dari kebutuhan ekonomi riil dan kebebasan regulasi,” kata Pan, menurut memo, merujuk pada rapat minggu lalu.
Otoritas juga harus memblokir website domestik dan asing, serta menutup aplikasi ponsel yang menyediakan layanan perdagangan mata uang virtual terpusat untuk pengguna China, juga menghukum platform penyedia layanan pembayaran mata uang virtual, kata Pan. Dia juga menghimbau otoritas lokal untuk menginvestigasi layanan yang membantu orang memindahkan dana ke luar negeri.
Bloomberg melaporkan pada Senin (15/1/2018) bahwa otoritas China berencana untuk memblokir akses domestik ke platform cryptocurrency di China maupun luar negeri yang mengizinkan perdagangan terpusat.
China juga telah berkembang menjadi salah satu tambang cryptocurrency di dunia, tetapi Pan mengatakan otoritas harus bekerja untuk menghentikan praktek tersebut.
Ia mengusulkan pemerintah lokal untuk menggunakan regulasi tentang harga listrik, penggunaan lahan, pajak dan perlindungan lingkungan untuk membimbing bisnis yang terlibat dalam aktivitas ‘ke pintu keluar yang teratur’.
“Inovasi keuangan palsu yang tidak memiliki hubungan dengan perekonomian yang nyata seharusnya tidak didukung,” katanya. Pada 3 Januari 2018, Reuters melaporkan rencana China untuk mengurangi skala tambang Bitcoin di negara tersebut.
(roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Most Popular