
Gokil! Keluarga Ini Jual Semua Harta demi Bitcoin, Hasilnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah keluarga mempertaruhkan semua harta yang dimilikinya ke dalam Bitcoin. Mereka awalnya pengemis yang kini menjadi kaya raya.
Kisah ini berawal dari 2017 saat Didi Taihuttu, istri dan ketiga anaknya melakukan likuidasi sejumlah aset mereka seperti bisnis, rumah, hingga sepatu. Keluarga asal Belanda itu menukarkan semuanya dengan cryptocurrency dan mulai hidup di jalanan, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (3/12/2020).
"Kami masuk ke Bitcoin karena kami ingin mengubah hidup kami," ungkap Didi.
Keluarga Taihuttu tidak menjelaskan berapa banyak Bitcoin yang dimilikinya. Namun mereka memborong Bitcoin ketika harganya US$900 per koin. Saat ini harga Bitcoin mencapai US$19.000. Artinya, investasinya sudah meningkat 2.000% lebih dari awal investasi. Dahsyat!
Selama perjalanannya, investasi keluarga Taihuttu tidak selalu mulus. Misalnya harga Bitcoin jatuh pada tahun 2018, mereka malah menambahkan lebih banyak potrofolio pada investasinya.
Didi mengatakan jika dia selalu percaya jika cryptocurrency siap untuk melakukan rebound besar.
"Saya pikir siklus besar, kami akan melihat puncak minimal US$100 ribu (Rp1,4 miliar). Saya tidak akan kaget jika menyentuh US$200 ribu (Rp2,8 ,miliar) pada 2022," kata dia.
Namun nasib baik juga tetap menghampiri para investor Bitcoin termasuk keluarga itu. Awal minggu ini, harganya mencapai titik tertinggi yakni US$20 ribu atau Rp283,1 juta.
Menurut sejumlah analis, harga tersebut masih memiliki ruang untuk lebih tinggi lagi. Salah satunya CEO perusahaan investasi Galaxy Digital, Mike Novogratz yang menyatakan Bitcoin bisa naik mencapai US$60 ribu atau Rp849 juta di tahun depan.
Sementara Kepala Global CitiFXTechnicals, Tom Fitzpatrick memprediksi pada Desember 2021 harga Bitcoin dapat mencapai US$318 ribu atau Rp4,5 miliar.
Selama hampir empat tahun ini, investasi tetap jadi fokus utama dari keluarga Taihuttu. Mereka tetap masih tidak memiliki akun bank, rumah dan aset pribadi.
Seluruh tabungan masih dalam cryptocurrency. Selain itu mereka juga menghabiskan waktunya dengan berkeliling dunia yakni menyebarkan pengetahuan soal desentralisasi uang digital.
Keluarga itu juga tak lupa untuk beramal, yakni setengah dari pendapatannya mereka telah menyumbangkannya.
(roy/roy) Next Article Harga Emas Rekor US$1.800/Oz, Apa Kabar Bitcoin?