
Internasional
Trump Buka Suara Soal Kematian Khashoggi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 October 2018 14:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut sikap pemerintah Arab Saudi yang menahan beberapa orang terkait kasus kematian jurnalis Jamal Khashoggi sebagai "langkah pertama yang baik".
Ia menambahkan bahwa apa yang terjadi pada kolumnis itu tidak dapat diterima.
Trump juga mengatakan ia akan bekerja dengan Kongres terkait masalah tersebut namun ia lebih memilih untuk tidak menyakiti perusahaan-perusahaan dan lapangan kerja AS dengan menghentikan penjualan senjata senilai US$110 miliar (Rp 1.668 triliun) kepada Arab. Transaksi itu sendiri belum berhasil.
Mantan taipan properti itu juga mengatakan akan berbicara dengan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman sebelum mengambil langkah lanjutan.
Melalui pers pemerintahnya, Sabtu (20/10/2018) pagi, Arab Saudi mengumumkan telah menahan 18 warga negaranya setelah penyelidikan awal mengaitkan mereka dengan kasus Khashoggi.
Trump mengatakan kematian Khashoggi adalah peristiwa yang mengerikan yang terjadi tanpa disadari.
Ia berbicara dalam forum pertahanan di Arizona, AS, tempat di mana ia akan melakukan reli kampanye politiknya.
Pemerintah Arab akhirnya mengumumkan kematian Khashoggi.
Namun, mereka menyatakan kolumnis Washington Post yang kerap mengritik kerajaan Arab itu terlibat perkelahian dengan beberapa orang yang ia temui di konsulat Arab di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Kerajaan menduga Khashoggi terbunuh dalam perkelahian itu, dikutip dari CNBC International.
Penjelasan itu membantah beberapa laporan mengenai bagaimana kolumnis Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat (AS) itu meninggal dunia. Beberapa pejabat Turki mengatakan kepada The New York Times bahwa mereka memiliki rekaman suara yang membuktikan Khashoggi disiksa, dibunuh, dan kemudian dimutilasi oleh sebuah tim berisi agen Arab Saudi.
Pengumuman itu juga bertentangan dengan pernyataan Pangeran Mohammed kepada Bloomberg bahwa sang jurnalis meninggalkan kantor konsulat beberapa saat setelah ia tiba.
(prm) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Ia menambahkan bahwa apa yang terjadi pada kolumnis itu tidak dapat diterima.
Trump juga mengatakan ia akan bekerja dengan Kongres terkait masalah tersebut namun ia lebih memilih untuk tidak menyakiti perusahaan-perusahaan dan lapangan kerja AS dengan menghentikan penjualan senjata senilai US$110 miliar (Rp 1.668 triliun) kepada Arab. Transaksi itu sendiri belum berhasil.
Melalui pers pemerintahnya, Sabtu (20/10/2018) pagi, Arab Saudi mengumumkan telah menahan 18 warga negaranya setelah penyelidikan awal mengaitkan mereka dengan kasus Khashoggi.
![]() |
Ia berbicara dalam forum pertahanan di Arizona, AS, tempat di mana ia akan melakukan reli kampanye politiknya.
Pemerintah Arab akhirnya mengumumkan kematian Khashoggi.
Namun, mereka menyatakan kolumnis Washington Post yang kerap mengritik kerajaan Arab itu terlibat perkelahian dengan beberapa orang yang ia temui di konsulat Arab di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Kerajaan menduga Khashoggi terbunuh dalam perkelahian itu, dikutip dari CNBC International.
Penjelasan itu membantah beberapa laporan mengenai bagaimana kolumnis Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat (AS) itu meninggal dunia. Beberapa pejabat Turki mengatakan kepada The New York Times bahwa mereka memiliki rekaman suara yang membuktikan Khashoggi disiksa, dibunuh, dan kemudian dimutilasi oleh sebuah tim berisi agen Arab Saudi.
Pengumuman itu juga bertentangan dengan pernyataan Pangeran Mohammed kepada Bloomberg bahwa sang jurnalis meninggalkan kantor konsulat beberapa saat setelah ia tiba.
(prm) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular