Internasional

Kasus Khashoggi Memburuk, Raja Arab Terpaksa Turun Tangan

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
20 October 2018 13:05
Nasib tragis buntut dari menghilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi membuat Raja Salman merasa terpaksa campur tangan
Foto: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud (REUTERS/Tomohiro Ohsumi)
Dubai, CNBC Indonesia - Nasib tragis buntut dari menghilangnya jurnalis Arab SaudiĀ Jamal Khashoggi membuat Raja Salman merasa terpaksa campur tangan, kata lima narasumber yang berhubungan dengan keluarga kerajaan Arab Saudi, dilansir dari Reuters.

Pada hari Kamis (11/10/2018), Sang Raja mengutus ajudan paling dipercayainya yakni Pangeran Khaled al-Faisal yang merupakan Gubernur Mekah untuk pergi ke Istanbul dan mencoba meredakan krisis ini.



Para pemimpin dunia menuntut penjelasan, dan kekhawatiran pun meningkat di berbagai bagian istana bahwa putra raja yakni Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman sedang berjuang supaya tidak terpuruk, kata para narasumber. Pasalnya, si pangeran mahkota adalah pewaris takhta berikutnya.

Selama kunjungan Pangeran Khaled, Turki dan Arab Saudi sepakat untuk membentuk sebuah tim kerja gabungan guna menginvestigasi hilangnya Khashoggi. Kemudian, raja memerintahkan jaksa penuntut umum Arab untuk membuka penyelidikan berdasarkan temuannya.

"Pemilihan Khaled, anggota kerajaan senior dengan status tinggi, menunjukkan bahwa dia adalah penasihat pribadi dan tangan kanan raja, serta memiliki hubungan sangat kuat dan persahabatan dengan [Presiden Turki Recep Tayyip] Erdogan," kata seorang narasumber Arab yang memiliki koneksi dengan lingkaran pemerintah.

Sejak pertemuan antara Pangeran Khaled dan Erdogan, Raja Salman telah "menegaskan dirinya sendiri" dalam mengelola urusan ini, menurut narasumber yang merupakan pebisnis Saudi di luar negeri tetapi dekat dengan lingkaran istana.

Para pejabat Saudi tidak langsung merespons pertanyaan Reuters tentang keterlibatan raja dalam membantu mengawasi krisis. Seorang juru bicara untuk Pangeran Khaled mengarahkan Reuters untuk menghubungi perwakilan pemerintah di Riyadh.

Kasus Khashoggi Memburuk, Raja Arab Terpaksa Turun TanganRaja Salman (Foto: Reuters)
Khashoggi, penduduk AS dan kritikus Pangeran Mohammed, menghilang setelah masuk ke gedung Konsulat Arab di Istanbul pada tanggal 2 Oktober. Para pejabat Turki berkata mereka yakin jurnalis Arab itu dibunuh dan jenazahnya dihilangkan, dugaan yang dibantah keras oleh Arab Saudi.

Sebelumnya Raja Salman, yang sudah menyerahkan tugas sehari-hari kepada pangeran mahkota, tidak mengetahui tentang krisis ini, menurut dua narasumber yang mengetahui seluk-beluk kerajaan. Sebagian alasannya adalah para ajudan pangeran mahkota mengarahkan raja untuk menonton berita-berita baik tentang negara di saluran-saluran televisi Saudi.

Hal itu berubah ketika krisis berkembang.

"Bahkan ketika pangeran mahkota ingin menjauhkan hal ini dari raja, dia tidak bisa karena kabar tentang menghilangnya Khashoggi tersiar di semua saluran televisi Arab yang ditonton raja," kata satu dari lima narasumber.

"Raja mulai menanyakan hal itu ke para ajudan dan pangeran mahkota. Pangeran mahkota harus memberitahunya dan memintanya untuk turun tangan ketika kasus Khashoggi menjadi krisis global," kata narasumber itu.

Kasus Khashoggi Memburuk, Raja Arab Terpaksa Turun TanganFoto: Wartawan Indonesia meneriakkan slogan dan memegang plakat selama protes atas hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi di depan kedutaan Arab Saudi di Jakarta, Indonesia, 19 Oktober 2018. REUTERS / Beawiharta
Sejak duduk di takhta pada Januari 2015, raja telah memberi otoritas lebih tinggi untuk menjalankan urusan pemerintahan Arab Saudi ke pangeran mahkota yang merupakan putra kesayangannya itu. Namun, campur tangan raja baru-baru ini menunjukkan kegelisahan yang berkembang di kalangan kerajaan tentang kemampuan pangeran mahkota untuk memimpin, kata lima narasumber.

Mohammed bin Salman, 33 tahun, menerapkan serangkaian reformasi sosial dan ekonomi sejak ayahnya menjabat. Perubahan yang dia bawa termasuk mengakhiri larangan menyetir bagi perempuan dan membuka bioskop di wilayah kerajaan konservatif itu.

Meskipun begitu, dia juga menyingkirkan para anggota senior keluarga kerajaan serta mengonsolidasi kendali terhadap lembaga keamanan dan intelijen Saudi.

Perubahan itu disertai oleh tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, menyingkirkan para anggota kerajaan papan atas dan pebisnis atas tuduhan korupsi, serta perang di Yaman.

Menghilangnya Khashoggi semakin menodai reputasi pangeran mahkota, serta meningkatkan pertanyaan di antara para sekutu Barat dan beberapa pihak di Arab tentang kepemimpinanya.


"Walaupun dia adalah putra kesayangan, raja harus memiliki pandangan komprehensif terkait kelangsungan hidupnya dan kelangsungan hidup keluarga kerajaan," kata narasumber keempat yang memiliki koneksi ke kerajaan.

"Pada akhirnya, itu akan menjadi bola salju bagi mereka semua."

Pejabat Saudi tidak merespons permintaan Reuters untuk berkomentar.
(prm) Next Article Kerajaan Arab Ucapkan Belasungkawa pada Keluarga Khashoggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular