
Turki Perpanjang Investigasi Kasus Khashoggi
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 October 2018 21:00

Ankara, CNBC Indonesia - Pemerintah Turki akan memperpanjang investigasi terhadap hilangnya jurnalis terkemuka Arab Saudi Jamal Khashoggi. Mereka akan menyelidiki tempat tinggal para konsul Arab Saudi dan beberapa kendaraan
Demikian menurut Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa (16/10/2018) seperti dilansir Reuters. Cavusoglu juga mengatakan bahwa Turki "belum menerima pengakuan" dari Arab Saudi terkait menghilangnya Khashoggi setelah mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul dua minggu lalu.
Dalam sebuah konferensi pers, Cavusoglu berkata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo akan membawa informasi lebih lanjut mengenai masalah ini ketika tiba di Turki setelah mengunjungi Saudi.
Khashoggi adalah salah seorang wartawan terkemuka asal Arab Saudi yang tinggal di Negeri Paman Sam dan kerapkali menyampaikan kritik bagi pemerintahan Saudi. Dia menghilang pada 2 Oktober 2018 lalu dan diduga dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Dari perkembangan teranyar, Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan sebuah mandat penting.
"Presiden [Trump] telah menginstruksikan adanya penyelidikan dan investigasi terbuka atas hilangnya wartawan Washington Post Jamal Khashoggi," kata Heather Nauert, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari Reuters.
Trump juga mengirim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk bertolak ke Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dan menemui Raja Salman terkait kasus yang mencemari hubungan AS-Saudi ini.
Memanasnya hubungan kedua negara akibat kasus ini memberi sentimen negatif terhadap bursa saham Eropa yang dibuka stagnan pada awal perdagangan hari Selasa.
Indeks FTSE 100 London turun 0,1% ke level 7.022,44 poin. Sementara di zona Euro, indeks DAX 30 di Frankfurt naik 0,2% menjadi 11.637,62 poin, sedangkan indeks CAC 40 Paris flat di level 5.094,44 dibandingkan dengan level penutupan pada hari Senin (15/10/2018).
(miq/miq) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Demikian menurut Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa (16/10/2018) seperti dilansir Reuters. Cavusoglu juga mengatakan bahwa Turki "belum menerima pengakuan" dari Arab Saudi terkait menghilangnya Khashoggi setelah mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul dua minggu lalu.
Dalam sebuah konferensi pers, Cavusoglu berkata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo akan membawa informasi lebih lanjut mengenai masalah ini ketika tiba di Turki setelah mengunjungi Saudi.
Khashoggi adalah salah seorang wartawan terkemuka asal Arab Saudi yang tinggal di Negeri Paman Sam dan kerapkali menyampaikan kritik bagi pemerintahan Saudi. Dia menghilang pada 2 Oktober 2018 lalu dan diduga dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Dari perkembangan teranyar, Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan sebuah mandat penting.
"Presiden [Trump] telah menginstruksikan adanya penyelidikan dan investigasi terbuka atas hilangnya wartawan Washington Post Jamal Khashoggi," kata Heather Nauert, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari Reuters.
Trump juga mengirim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk bertolak ke Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dan menemui Raja Salman terkait kasus yang mencemari hubungan AS-Saudi ini.
Memanasnya hubungan kedua negara akibat kasus ini memberi sentimen negatif terhadap bursa saham Eropa yang dibuka stagnan pada awal perdagangan hari Selasa.
Indeks FTSE 100 London turun 0,1% ke level 7.022,44 poin. Sementara di zona Euro, indeks DAX 30 di Frankfurt naik 0,2% menjadi 11.637,62 poin, sedangkan indeks CAC 40 Paris flat di level 5.094,44 dibandingkan dengan level penutupan pada hari Senin (15/10/2018).
(miq/miq) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Most Popular