
Turki Bantah Serahkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi ke AS
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 October 2018 21:23

Ankara, CNBC Indonesia - Turki belum membagikan rekaman suara yang disebut-sebut sebagai dokumen penting pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki pada Jumat (19/10/2018).
Sebelumnya, Arab Saudi membantah tuduhan Turki bahwa Khashoggi dibunuh dan jenazahnya dilenyapkan setelah masuk ke gedung itu di tanggal 2 Oktober.
Yeni Safak, surat kabar pro pemerintah Turki, telah mempublikasikan apa yang disebut sebagai perincian dari rekaman itu. Perincian yang disebut oleh harian itu termasuk sang pembunuh menghancurkan jari-jari Khashoggi dalam interogasi kemudian memenggal dan memutilasinya.
ABC News, mengutip seorang pejabat senior Turki, pada Kamis (18/10/2018) memberitakan bahwa rekaman telah diputar oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo selama kunjungannya ke Ankara sehari sebelumnya. Pompeo diklaim juga sudah mendapatkan transkripnya.
Pompeo membantah pemberitaan itu dan berkata kepada para reporter, "Saya tidak mendengarkan rekaman apapun, saya tidak melihat transkrip apapun."
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berkata kepada reporter dalam perjalanan ke Albania, "Turki belum memberi rekaman suara ke Pompeo ataupun pejabat Amerika lainnya."
"Kami akan membagikan hasil yang muncul secara transparan ke seluruh dunia. Kami belum membagikan informasi apapun dengan negara manapun," kata Cavusoglu.
Sementara itu, pihak kepolisian Turki melakukan pencarian jenazah Khashoggi di sebuah hutan di pinggiran Istanbul dan sebuah kota di dekat Laut Marmara, kata dua pejabat senior Turki kepada Reuters pada Kamis.
Kasus hilangnya Khashoggi dan dugaan kematiannya telah menyebabkan protes keras di level internasional dan mencemari hubungan antara Arab Saudi dan Barat.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan menteri-menteri senior dari Prancis, Inggris dan Belanda membatalkan rencana mereka untuk menghadiri sebuah konferensi investasi yang diselenggarakan di Riyadh, 23-25 Oktober.
Pada Jumat, Airbus juga mengatakan salah satu direktur mereka, Dirk Hoke, tidak akan datang ke acara itu. Daftar pejabat dan eksekutif yang batal hadir ke acara itu pun semakin panjang sehingga membuat acara bergengsi itu dipertanyakan.
(miq/miq) Next Article Makin Banyak CEO Top Dunia Boikot Konferensi Investasi Saudi
Sebelumnya, Arab Saudi membantah tuduhan Turki bahwa Khashoggi dibunuh dan jenazahnya dilenyapkan setelah masuk ke gedung itu di tanggal 2 Oktober.
Yeni Safak, surat kabar pro pemerintah Turki, telah mempublikasikan apa yang disebut sebagai perincian dari rekaman itu. Perincian yang disebut oleh harian itu termasuk sang pembunuh menghancurkan jari-jari Khashoggi dalam interogasi kemudian memenggal dan memutilasinya.
Pompeo membantah pemberitaan itu dan berkata kepada para reporter, "Saya tidak mendengarkan rekaman apapun, saya tidak melihat transkrip apapun."
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berkata kepada reporter dalam perjalanan ke Albania, "Turki belum memberi rekaman suara ke Pompeo ataupun pejabat Amerika lainnya."
"Kami akan membagikan hasil yang muncul secara transparan ke seluruh dunia. Kami belum membagikan informasi apapun dengan negara manapun," kata Cavusoglu.
Sementara itu, pihak kepolisian Turki melakukan pencarian jenazah Khashoggi di sebuah hutan di pinggiran Istanbul dan sebuah kota di dekat Laut Marmara, kata dua pejabat senior Turki kepada Reuters pada Kamis.
Kasus hilangnya Khashoggi dan dugaan kematiannya telah menyebabkan protes keras di level internasional dan mencemari hubungan antara Arab Saudi dan Barat.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan menteri-menteri senior dari Prancis, Inggris dan Belanda membatalkan rencana mereka untuk menghadiri sebuah konferensi investasi yang diselenggarakan di Riyadh, 23-25 Oktober.
Pada Jumat, Airbus juga mengatakan salah satu direktur mereka, Dirk Hoke, tidak akan datang ke acara itu. Daftar pejabat dan eksekutif yang batal hadir ke acara itu pun semakin panjang sehingga membuat acara bergengsi itu dipertanyakan.
(miq/miq) Next Article Makin Banyak CEO Top Dunia Boikot Konferensi Investasi Saudi
Most Popular