
Erdogan Mau Perkuat Hubungan Strategis dengan AS, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan Turki memiliki lebih banyak kesamaan dibanding perbedaan dengan Amerika Serikat (AS).
Dilansir Reuters, Senin (22/2/2021), hal itu disampaikan dalam rangka memperbaiki serta memperkokoh hubungan antara Ankara dan Washington DC serta sekutu NATO lainnya yang beberapa kali memanas.
"Kami yakin kepentingan bersama kami dengan Amerika Serikat jauh lebih besar daripada perbedaan pendapat kami," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi seraya menambahkan Ankara ingin memperkuat kerja sama melalui "perspektif jangka panjang atas dasar win-win."
"Turki akan terus melakukan bagiannya dengan cara yang layak untuk hubungan kemitraan sekutu dan strategis antara kedua negara," lanjutnya.
Erdogan menambahkan hubungan kedua negara telah "diuji secara serius" baru-baru ini.
Sebelumnya hubungan antara dua sekutu NATO itu menegang karena sejumlah masalah. Pada bulan Desember 2020, Washington memberi sanksi kepada Turki atas pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia.
Namun, dalam isu itu Turki mulai meleleh. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sepakat membahas sengketa S-400 dan perselisihan lainnya selama panggilan pertama mereka. Bahkan, Turki juga dilaporkan telah menyewa firma hukum Arnold & Porter yang berbasis di Washington untuk melobi untuk penerimaan kembali program jet F-35 buatan AS.
Tak hanya Turki, AS juga pernah melempar 'bola api' dengan memberikan sokongan kepada milisi Kurdi YPG di Suriah, yang dianggap Ankara sebagai organisasi teroris. Turki meminta AS untuk mengakhiri dukungannya kepada YPG. Baru-baru ini, YPG dikatakan telah mengeksekusi 13 warga Turki di Irak utara.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Masih Belum Ucapkan Selamat Kepada Biden, Kenapa?