Trump Akui Dugaan Kematian Khashoggi, Siap Beri Arab Sanksi?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 October 2018 10:33
Donald Trump mulai mengakui kematian khashoggi, apakah dia akan jatuhkan sanksi buat Arab?
Foto: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan tentang Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) saat Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mendengarkan selama konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 1 Oktober 2018. REUTERS / Kevin Lamarque
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Kamis (18/10/2018) mengakui bahwa Jamal Khashoggi kemungkinan sudah mati. Pernyataannya disampaikan di tengah meningkatnya ketidakpastian atas hilangnya sang jurnalis.

"Ini jelas terlihat seperti itu bagi saya. Sangat menyedihkan," kata presiden ketika dia bersiap untuk pergi berkampanye di Montana. Jika Arab Saudi dianggap bertanggung jawab atas kematian Khashoggi, Trump akan mempertimbangkan "konsekuensi yang sangat berat" bagi sekutu AS yang kaya minyak itu, tambahnya.



Komentar itu muncul ketika Trump menghadapi kritik yang meningkat dari anggota parlemen karena mengambil sikap terlalu lunak pada perilaku kerajaan. Beberapa anggota Kongres telah menyerukan sanksi pada Arab Saudi, yang ditolak oleh Trump saat dia mempertanyakan peran rezim negara itu dalam kasus hilangnya Khashoggi.

Sebelumnya Kamis, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Trump ingin memberi Arab Saudi waktu "beberapa hari lagi untuk menyelesaikan" penyelidikan atas apa yang terjadi. Pada saat itu, dia tidak menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah Khashoggi memang sudah meninggal.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak akan menghadiri konferensi investasi internasional di Arab Saudi. CNBC dan media lainnya, serta tokoh keuangan terkemuka seperti Pimpinan IMF Christine Lagarde dan CEO J.P. Morgan Chase Jamie Dimon, telah membatalkan kehadiran mereka dari acara tersebut.

Khashoggi, yang tinggal di Virginia dan menulis untuk The Washington Post, belum terlihat sejak dia pergi ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Para pejabat Turki telah menuduh agen Saudi membunuh dan memotong-motong tubuh Khashoggi. Arab Saudi awalnya membantah membunuh wartawan itu. Melansir Reuters, Arab Saudi mengatakan sekarang sedang menyelidiki kasus tersebut.

Sikap Trump yang jauh lebih tenang dalam menanggapi hilangnya Khashoggi, yang berbeda dari sikap frontalnya saat menuduh pemimpin-pemimpin dunia yang dianggapnya melakukan pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia (HAM),  telah memicu tanda tanya. Trump pernah secara terang-terangan menyampaikan rasa curiganya pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pada hari Selasa, Trump mengatakan kepada The Associated Press bahwa ia akan menuduh "mereka bersalah sampai memiliki bukti tidak bersalah."

Sebelumnya pada hari Kamis, ia mengatakan kepada The New York Times bahwa ia menyesali hilangnya Khashoggi yang mendapat begitu banyak perhatian internasional.

"Yang ini telah menangkap imajinasi dunia, sayangnya," katanya kepada koran itu. "Ini bukan hal positif. Bukan hal positif."
Dia mengatakan "masih terlalu dini" untuk mengambil kesimpulan tentang siapa yang memerintahkan pembunuhan wartawan itu, menurut Times. "Kami bekerja sama dengan intelijen dari berbagai negara." Katanya.

Trump sebelumnya mengatakan Arab Saudi "bersikeras" membantah mengetahui apa yang terjadi pada Khashoggi. Dia mengatakan kepada Times bahwa "mereka telah menjadi sekutu yang sangat baik dan mereka telah membeli sejumlah besar barang dan investasi di negara ini."
(gus) Next Article Trump Klaim Tak Punya Kepentingan dengan Arab, Benarkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular