
Internasional
Sebar Isu Go Private, Elon Musk Didenda dan Turun Jabatan
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
01 October 2018 15:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk setuju untuk mundur sebagai chairman Tesla dan membayar denda US$20 juta (Rp 298 miliar) dalam kesepakatan untuk menyelesaikan dakwaan yang diajukan pekan ini oleh Securities and Exchange Commission (SEC), Sabtu (29/9/2018).
Sebelumnya, pada Kamis (27/9/2018) SEC telah menuduh CEO Tesla Elon Musk melakukan penipuan. Mereka juga menyebut Musk sudah membuat serangkaian cuitan "palsu dan menyesatkan" tentang potensi menjadikanTesla kembali menjadi perusahaan tertutup (go private) bulan lalu.
Musk, 47 tahun, adalah wajah dari Tesla. Kehilangan Musk sama dengan hantaman besar untuk produsen mobil listrik dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$50 miliar (Rp 744,3 miliar) ini. Sebab, para investor percaya dengan kepemimpinan Musk.
Saham Tesla anjlok lebih dari 13% dalam perdagangan yang diperpanjang hari Kamis. Harga sahamnya kira-kira 30% lebih rendah dari posisi tertingginya selama 52 pekan yakni US$387,46.
Mulutmu harimaumu
Ada pepatah berbunyi "Mulutmu, Harimaumu" yang mengingatkan seseorang untuk menjaga tutur katanya supaya tidak menimbulkan masalah. Di era digital, pepatah tersebut diplesetkan menjadi "Jempolmu, Harimaumu" yang berarti seseorang bisa menghadapi masalah jika tidak menjaga tulisan yang dia ketik dan unggah di media sosial.
Pepatah itu bisa menggambarkan situasi yang sedang dialami Musk saat ini. Akibat sembarangan berkicau di Twitter, dia pun harus menghadapi pengawasan dan investigasi dari SEC.
"Saya mempertimbangkan untuk memprivatisasi Tesla seharga US$420. Pendanaan sudah diamankan," tulisnya di Twitter pada tanggal 7 Agustus lalu. Cuitan inilah yang menjadi cikal-bakal dari kritikan tajam SEC.
Awalnya, pernyataan itu dianggap sebagai candaan belaka. Sebab, '420' adalah kode populer yang mendukung pengkonsumsian ganja. Namun, ternyata Musk serius dengan wacana tersebut.
Di hari yang sama, Musk membuat pernyataan lebih formal melalui postingan blog perusahaan. Adapun alasan yang dia sampaikan untuk wacana go private adalah menjaga kerahasiaan informasi perusahaan dan menyelamatkan harga saham perusahaan.
Dia menulis menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."
Musk kemudian menjelaskan bahwa dia sedang berdiskusi dengan dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) Arab Saudi dan percaya diri pendanaan akan sesuai dengan usulannya yakni US$420 per saham, dikutip dari CNBC International.
Untuk diketahui, Musk memiliki sekitar 20% saham Tesla. Agar bisa go private, dia perlu mengumpulkan lebih dari US$50 miliar untuk membeli saham dari pemegang saham lainnya.
Sebelumnya, pada Kamis (27/9/2018) SEC telah menuduh CEO Tesla Elon Musk melakukan penipuan. Mereka juga menyebut Musk sudah membuat serangkaian cuitan "palsu dan menyesatkan" tentang potensi menjadikanTesla kembali menjadi perusahaan tertutup (go private) bulan lalu.
Musk, 47 tahun, adalah wajah dari Tesla. Kehilangan Musk sama dengan hantaman besar untuk produsen mobil listrik dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$50 miliar (Rp 744,3 miliar) ini. Sebab, para investor percaya dengan kepemimpinan Musk.
Ada pepatah berbunyi "Mulutmu, Harimaumu" yang mengingatkan seseorang untuk menjaga tutur katanya supaya tidak menimbulkan masalah. Di era digital, pepatah tersebut diplesetkan menjadi "Jempolmu, Harimaumu" yang berarti seseorang bisa menghadapi masalah jika tidak menjaga tulisan yang dia ketik dan unggah di media sosial.
Pepatah itu bisa menggambarkan situasi yang sedang dialami Musk saat ini. Akibat sembarangan berkicau di Twitter, dia pun harus menghadapi pengawasan dan investigasi dari SEC.
"Saya mempertimbangkan untuk memprivatisasi Tesla seharga US$420. Pendanaan sudah diamankan," tulisnya di Twitter pada tanggal 7 Agustus lalu. Cuitan inilah yang menjadi cikal-bakal dari kritikan tajam SEC.
Awalnya, pernyataan itu dianggap sebagai candaan belaka. Sebab, '420' adalah kode populer yang mendukung pengkonsumsian ganja. Namun, ternyata Musk serius dengan wacana tersebut.
![]() |
Di hari yang sama, Musk membuat pernyataan lebih formal melalui postingan blog perusahaan. Adapun alasan yang dia sampaikan untuk wacana go private adalah menjaga kerahasiaan informasi perusahaan dan menyelamatkan harga saham perusahaan.
Dia menulis menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."
Musk kemudian menjelaskan bahwa dia sedang berdiskusi dengan dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) Arab Saudi dan percaya diri pendanaan akan sesuai dengan usulannya yakni US$420 per saham, dikutip dari CNBC International.
Untuk diketahui, Musk memiliki sekitar 20% saham Tesla. Agar bisa go private, dia perlu mengumpulkan lebih dari US$50 miliar untuk membeli saham dari pemegang saham lainnya.
![]() |
Pages
Most Popular