
Internasional
Elon Musk Ingin Jadikan Tesla Perusahaan Tertutup, Kenapa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 August 2018 12:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Tesla bergejolak liar pada hari Selasa (7/8/2018) setelah CEO Elon Musk mengatakan di Twitter ia berharap untuk memprivatisasi Tesla di harga US$420 (Rp 6 juta) per saham. Pada harga itu, nilai pasar Tesla akan menjadi sekitar US$71 miliar.
"Saya mempertimbangkan untuk memprivatisasi Tesla seharga US$420. Pendanaan sudah diamankan," tulisnya di Twitter.
Awalnya, pernyataan sang CEO itu hanya dianggap sebagai candaan karena '420' adalah kode populer yang mendukung konsumsi ganja. Tapi ternyata Musk sangat serius mengenai pernyataannya.
Musk juga sebelumnya pernah mengisyaratkan keinginannya untuk memprivatisasi perusahaan pembuat kendaraan listrik itu. Seperti pada bulan November 2017, ketika ia berkata pada Rolling Stone, "Sebenarnya menjadi perusahaan publik membuat kami kurang efisien."
Lalu tiba-tiba pada hari Selasa, Musk menyampaikan proposal tidak resminya. Hari Selasa sore, Musk membuat pernyataan yang lebih formal melalui postingan di blog perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa Musk ingin mengubah Tesla menjadi perusahaan pribadi. Dilansir dari CNBC International, berikut alasannya.
Menjaga kerahasiaan informasi persaingan usaha: Sebagai perusahaan swasta, Tesla tidak perlu mengungkapkan informasi yang dapat memberikan bocoran usaha kepada pesaing.
Sekarang ini sebagai perusahaan publik Tesla harus membuat laporan kuartalan tentang tingkat utang, perubahan personel, kompensasi eksekutif, berapa banyak mobil yang diproduksi dan dijual, berbagai tuntutan hukum yang dihadapi perusahaan, perubahan personel baru-baru ini, dan pandangannya tentang risiko dan pesaing.
Selaras dengan kepentingan pemegang saham jangka panjang: Seperti yang disinggung Musk dalam suratnya, pemilik perusahaan tertutup dapat mempertahankan kendali atas setiap keputusan operasional tanpa melanggar ekspektasi kuartalan pemegang saham.
Dia menulis bahwa menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."
Gene Munster dari Loup Ventures juga memberi CNBC alasan yang sama mengapa Tesla mungkin ingin menjadi perusahaan pribadi.
"Keuntungan menjadi perusahaan tertutup bahkan lebih jelas bagi Tesla, mengingat misi ambisius mereka. Mereka ingin mempercepat adopsi global energi terbarukan. Perusahaan dengan misi besar seperti ini biasanya terkekang jika harus mengelola ekspektasi investor kuartalan," ujarnya.
"Kuartal terakhir untuk Tesla ini adalah contoh yang bagus, di mana jumlah energi yang mereka gunakan untuk mencapai target produksi 5.000 Model 3 tidak sebanding dengan hadiah yang mereka dapatkan. Saham tidak menyumbang apa-apa. Perusahaan akan lebih baik jika mengurangi produksinya dalam waktu dekat dan menyempurnakan manufakturnya. Jangan khawatir tentang unit per minggu hari ini, tetapi bangunlah pabrik agar mampu membangun masa depan dengan sangat baik."
Harga saham.Musk mungkin juga menduga bahwa pengumuman itu akan berdampak pada harga saham, seperti yang ketua SEC Harvey Pitt ungkapkan dalam acara Breaking News CNBC pada hari Selasa.
"Musk telah mengeluh tentang harga pasar, mengeluh tentang short dan mendapat lonjakan cepat harga saham mulai dari 5%-8%. Jika komentarnya dikeluarkan untuk tujuan menggerakkan harga saham yang bisa dimanipulasi. Hal itu juga bisa menjadi penipuan sekuritas. Penggunaan harga khusus untuk transaksi pribadi yang berpotensi sangat tinggi belum pernah terjadi sebelumnya dan karena itu menimbulkan pertanyaan signifikan tentang apa tujuannya."
Harga saham Tesla naik sekitar 8% setelah Musk memposting pernyataannya di Twitter, memperpanjang kenaikan yang sudah terjadi sebelumnya karena merebaknya berita mengenai sovereign wealth fund Arab yang ingin memiliki saham Tesla. Harga saham ditutup naik 11% pada hari Selasa.
Dengan harga sahamnya meningkat di atas level US$360, Tesla sekarang mampu membayar sekitar US$900 juta dalam bentuk kewajiban dalam saham, bukan secara tunai.
Akankah Tesla menjadi perusahaan tertutup?Musk memiliki sekitar 20% dari Tesla. Dia perlu mengumpulkan lebih dari US$50 miliar untuk membeli bagian pemegang saham lainnya. Jika ditambah dengan utang sekitar US$10 miliar, kesepakatan tersebut akan menjadi pembelian kembali (buyback) terbesar dalam sejarah, melebihi akuisisi US$45 miliar raksasa energi Texas TXU (Energy Future Holdings) pada tahun 2007, yang akhirnya bangkrut.
Meskipun Musk menyebutkan pendanaan dalam tweet awalnya, namun postingan blog dari Tesla tidak membeberkan tentang pembiayaan. CNBC juga menghubungi sejumlah bank Wall Street dan tidak ada satu pun dari mereka yang mengaku melakukan transaksi apa pun atau telah berkomitmen untuk mendanai leveraged buyout Tesla.
(prm) Next Article Elon Musk Isap Ganja Depan Publik, Saham Tesla Rontok
"Saya mempertimbangkan untuk memprivatisasi Tesla seharga US$420. Pendanaan sudah diamankan," tulisnya di Twitter.
Awalnya, pernyataan sang CEO itu hanya dianggap sebagai candaan karena '420' adalah kode populer yang mendukung konsumsi ganja. Tapi ternyata Musk sangat serius mengenai pernyataannya.
Lalu tiba-tiba pada hari Selasa, Musk menyampaikan proposal tidak resminya. Hari Selasa sore, Musk membuat pernyataan yang lebih formal melalui postingan di blog perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa Musk ingin mengubah Tesla menjadi perusahaan pribadi. Dilansir dari CNBC International, berikut alasannya.
Menjaga kerahasiaan informasi persaingan usaha: Sebagai perusahaan swasta, Tesla tidak perlu mengungkapkan informasi yang dapat memberikan bocoran usaha kepada pesaing.
Sekarang ini sebagai perusahaan publik Tesla harus membuat laporan kuartalan tentang tingkat utang, perubahan personel, kompensasi eksekutif, berapa banyak mobil yang diproduksi dan dijual, berbagai tuntutan hukum yang dihadapi perusahaan, perubahan personel baru-baru ini, dan pandangannya tentang risiko dan pesaing.
Selaras dengan kepentingan pemegang saham jangka panjang: Seperti yang disinggung Musk dalam suratnya, pemilik perusahaan tertutup dapat mempertahankan kendali atas setiap keputusan operasional tanpa melanggar ekspektasi kuartalan pemegang saham.
Dia menulis bahwa menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."
Gene Munster dari Loup Ventures juga memberi CNBC alasan yang sama mengapa Tesla mungkin ingin menjadi perusahaan pribadi.
"Keuntungan menjadi perusahaan tertutup bahkan lebih jelas bagi Tesla, mengingat misi ambisius mereka. Mereka ingin mempercepat adopsi global energi terbarukan. Perusahaan dengan misi besar seperti ini biasanya terkekang jika harus mengelola ekspektasi investor kuartalan," ujarnya.
"Kuartal terakhir untuk Tesla ini adalah contoh yang bagus, di mana jumlah energi yang mereka gunakan untuk mencapai target produksi 5.000 Model 3 tidak sebanding dengan hadiah yang mereka dapatkan. Saham tidak menyumbang apa-apa. Perusahaan akan lebih baik jika mengurangi produksinya dalam waktu dekat dan menyempurnakan manufakturnya. Jangan khawatir tentang unit per minggu hari ini, tetapi bangunlah pabrik agar mampu membangun masa depan dengan sangat baik."
Harga saham.
"Musk telah mengeluh tentang harga pasar, mengeluh tentang short dan mendapat lonjakan cepat harga saham mulai dari 5%-8%. Jika komentarnya dikeluarkan untuk tujuan menggerakkan harga saham yang bisa dimanipulasi. Hal itu juga bisa menjadi penipuan sekuritas. Penggunaan harga khusus untuk transaksi pribadi yang berpotensi sangat tinggi belum pernah terjadi sebelumnya dan karena itu menimbulkan pertanyaan signifikan tentang apa tujuannya."
Harga saham Tesla naik sekitar 8% setelah Musk memposting pernyataannya di Twitter, memperpanjang kenaikan yang sudah terjadi sebelumnya karena merebaknya berita mengenai sovereign wealth fund Arab yang ingin memiliki saham Tesla. Harga saham ditutup naik 11% pada hari Selasa.
Dengan harga sahamnya meningkat di atas level US$360, Tesla sekarang mampu membayar sekitar US$900 juta dalam bentuk kewajiban dalam saham, bukan secara tunai.
Akankah Tesla menjadi perusahaan tertutup?
Meskipun Musk menyebutkan pendanaan dalam tweet awalnya, namun postingan blog dari Tesla tidak membeberkan tentang pembiayaan. CNBC juga menghubungi sejumlah bank Wall Street dan tidak ada satu pun dari mereka yang mengaku melakukan transaksi apa pun atau telah berkomitmen untuk mendanai leveraged buyout Tesla.
(prm) Next Article Elon Musk Isap Ganja Depan Publik, Saham Tesla Rontok
Most Popular