Elon Musk Isap Ganja Depan Publik, Saham Tesla Rontok

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 September 2018 13:31
Mengisap ganja mungkin melanggar Kode Etik Bisnis dan Etika Tesla.
Foto: Elon Musk (youtube)
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi ganja di depan publik bisa menjadi pukulan bagi karir profesional Elon Musk. Pasalnya, mengisap ganja mungkin melanggar Kode Etik Bisnis dan Etika Tesla.

Seperti dilansir dari CNBC International, kejadian bermula ketika CEO Tesla itu muncul di acara podcast "The Joe Rogan Experience" pada Kamis (6/9/2018) malam, saat ia membahas berbagai topik termasuk perilaku tweeting, perangkat "neuralink" yang dapat menghubungkan otak ke komputer, dan sebagainya. Kala itu dia tertangkap kamera tengah berbicara sembari menenggak wiski dan menghirup campuran tembakau dan rokok ganja.

Perilaku ini bisa menjadi perilaku yang melanggar kode etik Tesla, yang di dalamnya menyebutkan karyawan harus mengikuti peraturan dan praktik keselamatan, tidak membawa senjata saat bekerja, melaporkan (baik secara terbuka atau rahasia) kecelakaan atau peralatan yang tidak aman, perilaku (seperti penggunaan obat-obatan terlarang) atau kondisi kepada manajer Sumber Daya Manusia atau Departemen Hukum.

Karyawan Tesla juga harus melapor untuk bekerja tanpa berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau alkohol. Penggunaan obat-obatan terlarang di tempat kerja tidak akan ditoleransi.

Dengan mengisap ganja, itu bisa menjadi hal yang menunjukkan Musk melanggar kebijakan perusahaannya. Kendati demikian, dalam sebuah email untuk The Guardian, Musk berkata, "Kebijakan kami memungkinkan sejumlah THC [bahan ganja] selama jam kerja, asalkan mereka berada di bawah batas keamanan (seperti tingkat alkohol minimum)."

Ini bukan pertama kalinya ada kekhawatiran tentang penggunaan narkoba Musk. Anggota dewan Tesla juga telah menyuarakan keprihatinan atas konsumsi obat-obatan oleh Musk. Secara khusus, sumber mengatakan kepada publikasi bahwa penggunaan alat bantu tidur Ambien oleh Musk mungkin memiliki efek negatif, menyebabkan dia mengoceh di Twitter.

Adapun, terkait hal ini, pihak Tesla tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar, dan ini menyebabkan saham perusahaan turun sebanyak 9% pada perdagangan Jumat (7/9/2018) pagi dan ditutup turun 6%.

Awalnya, saham dibuka di US$ 260,10. Kemudian, saham terkoreksi sekitar 7% setelah jam pertama perdagangan dan akhirnya ditutup turun 6%. Ini memperpanjang minggu yang menyakitkan bagi perusahaan pembuat mobil listrik ini. Pada penutupan Jumat, perusahaan kehilangan saham lebih dari 11% dalam perdagangan seminggu.

Tidak hanya kehilangan saham, pun beberapa karyawan juga meninggalkan Tesla. Jumat pagi, perusahaan mengungkapkan, Kepala Akuntan Dave Morton, telah mengundurkan diri pada Selasa (4/9/2018). Dia berada di perusahaan hanya untuk satu bulan.

"Sejak saya bergabung dengan Tesla pada 6 Agustus, tingkat perhatian publik yang ditempatkan pada perusahaan, serta kecepatan dalam perusahaan, telah melampaui harapan saya," kata Morton dalam sebuah pernyataan. "Akibatnya, ini membuat saya mempertimbangkan kembali masa depanku."

Kepala HR Tesla Gaby Toledano, juga meninggalkan perusahaan, Bloomberg melaporkan Jumat. Toledano telah cuti sejak sebelum pembuat mobil listrik diguncang oleh percakapan pribadi dan probabilitas penyelidikan SEC yang acak, dan dia tidak akan kembali dari cuti.

Jumat juga merupakan hari terakhir di perusahaan untuk Sarah O'Brien, Wakil Presiden perusahaan di bidang komunikasi.


(hps) Next Article Banyak Eksekutif Mundur, Saham Tesla Malah Naik 12%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular