
Elon Musk Dikasih Saham Tesla Rp 391,05 Triliun, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan mobil listrik Tesla memberikan penghargaan berupa saham kepada Elon Musk. Saham yang diberikan Tesla kepada Elon Musk tersebut adalah yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan.
Dewan direksi Tesla menyetujui penghargaan saham untuk Elon Musk yang nilainya mencapai US$23,7 miliar atau 391,05 triliun (kurs= Rp16.500/US$), yang dapat ia klaim dalam dua tahun kecuali pengadilan menyelamatkan hibah opsi saham sebelumnya yang lebih besar. Musk telah menjalankan Tesla tanpa paket gaji sejak penghargaan opsi senilai US$50 miliar atau Rp825 triliun miliknya dibatalkan oleh pengadilan pada 2024.
Produsen kendaraan listrik tersebut mengatakan bahwa "penghargaan sementara" sebesar 96 juta lembar saham akan diberikan selama Musk tetap menjabat sebagai CEO atau di bawah jabatan eksekutif lain yang mengepalai pengembangan produk atau operasi. Tesla menggambarkan penghargaan tersebut sebagai "langkah pertama, pembayaran dengan itikad baik" untuk mempertahankan keterlibatan orang terkaya di dunia tersebut.
Bisnis Tesla sedang lesu tahun ini di tengah penurunan penjualan kendaraan karena investor khawatir tentang berapa banyak waktu yang dihabiskan Musk untuk kegiatan lain. Setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai penasihat Gedung Putih pada akhir Mei, ia mengawasi peluncuran layanan robotaxi Tesla. Namun, ia juga telah mengumpulkan dana miliaran dolar untuk xAI yang merugi, sementara SpaceX berhasil mengatasi ledakan roket Starship pada bulan Juni untuk mengirim empat astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Musk mengatakan bahwa kesediaannya untuk memimpin Tesla selama lima tahun ke depan bergantung pada kemampuannya untuk memiliki kendali yang lebih besar atas perusahaan. Dalam sebuah wawancara video di Forum Ekonomi Qatar pada bulan Mei, Musk mengatakan ia menginginkan kendali suara yang cukup agar ia tidak dapat "digulingkan oleh investor aktivis."
"Ini bukan masalah uang. Ini masalah kendali yang wajar atas masa depan perusahaan," katanya. "Terutama jika kita membangun jutaan-berpotensi miliaran-robot humanoid. Saya tidak bisa hanya duduk di sana dan bertanya-tanya apakah saya akan dipecat karena alasan politik oleh para aktivis. Itu tidak dapat diterima. Hanya itu yang penting."
Tesla mengatakan paket gaji terbarunya akan bernilai sekitar Rp391,05 triliun itu berdasarkan harga penutupan saham perusahaan pada hari Jumat (1/8/2025), jika persetujuan telah diperoleh.
Saham yang mendasarinya bernilai sekitar Rp480,15 triliun pada harga penutupan Jumat, tetapi Musk harus membayar Rp102,33 triliun saat vesting berdasarkan ketentuan penghargaan saham tersebut. Perusahaan mengurangi valuasi sekitar Rp49,5 triliun untuk mencerminkan batasan pada penghargaan tersebut, termasuk periode vesting dua tahun.
Musk tidak akan menerima penghargaan saham Tesla yang baru jika perusahaan memenangkan kasus di Mahkamah Agung Delaware dan ia kemudian dapat menggunakan Rp825 triliun dalam opsi yang ia terima pada tahun 2018. Perusahaan mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Kanselir sebelumnya yang membatalkan paket gaji tersebut.
Seorang hakim Delaware telah dua kali membatalkan paket gaji Musk tahun 2018, termasuk setelah keputusan yang menyusul pemungutan suara pemegang saham pada tahun 2024 yang menyetujui kompensasi untuk kedua kalinya. Putusan tersebut telah membayangi dewan direksi Tesla karena mereka berusaha agar Musk tetap fokus pada Tesla di tengah perusahaan-perusahaan lain yang ia awasi dan masa jabatan singkatnya di Washington, D.C., yang memimpin upaya penghematan biaya di bawah pemerintahan Trump.
Saham perusahaan diperdagangkan lebih tinggi pada hari Senin setelah berita tersebut. Perusahaan saat ini memiliki valuasi pasar sekitar Rp16.055 triliun. Musk memiliki sekitar 20% saham perusahaan per 31 Desember, menurut perusahaan dalam pengajuan sekuritas akhir April.
"Kami yakin penghargaan ini akan mendorong Elon untuk tetap di Tesla," ujar anggota dewan Robyn Denholm dan Kathleen Wilson-Thompson dalam sebuah pernyataan di X, platform media sosial milik Musk.
Tesla juga mengisyaratkan perkembangan lebih lanjut terkait gaji Musk. Dalam surat kepada para pemegang saham, kedua direktur tersebut, yang bertindak sebagai komite dewan khusus, mengatakan bahwa mereka "melanjutkan pekerjaan kami untuk membahas strategi kompensasi CEO jangka panjang," dengan rencana untuk mengajukannya ke pemungutan suara pemegang saham pada rapat umum tahunan perusahaan pada 6 November.
Para direktur mengakui bahwa waktu Musk terbagi antara beberapa perusahaan dan Tesla perlu memberinya insentif agar tetap fokus pada produsen kendaraan listrik tersebut.
"Yang jelas, kehilangan Elon tidak hanya berarti hilangnya bakatnya, tetapi juga hilangnya seorang pemimpin yang menjadi magnet untuk merekrut dan mempertahankan bakat di Tesla," tulis para direktur dikutip pada Selasa (5/8/2025).
Surat tersebut menunjukkan keuntungan kapitalisasi pasar perusahaan setelah paket gaji Musk tahun 2018, yang dikatakan "mengakibatkan beban kompensasi berbasis saham sebesar $37,5 triliun kepada Tesla, tetapi menghasilkan peningkatan kapitalisasi pasar sebesar Rp12.127,5 triliun."
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencekam, Potret Bursa Efek Indonesia Saat IHSG Ambruk 6,12%