
Jonan: Tanpa Mobil Listrik, Konsumsi BBM Capai 2 Juta Barel
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 August 2018 14:43

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan menekankan mobil listrik merupakan suatu keharusan demi meningkatkan ketahanan energi nasional.
Mobil listrik, kata dia, bakal membantu pemerintah untuk kurangi impor bahan bakar minyak (BBM). Apalagi kondisinya kini produksi minyak RI cuma di kisaran 800 ribu barel per hari (bph) atau bahkan kurang, sementara konsumsi bisa mencapai 1,3 juta hingga 1,4 juta barel per hari.
[Gambas:Video CNBC]
"Kalau ini dibiarkan dan tidak pakai mobil listrik, mungkin 15 tahun lagi konsumsinya bisa 2 juta barel," kata Jonan saat wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, saat dijumpai di kantornya, di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, akan jauh lebih sulit untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri yang sebesar 800 ribu bph tersebut untuk mengejar kebutuhan 2 juta barel. Sehingga, ia menilai mobil listrik adalah solusinya.
"Listriknya dari mana? Energi listrik kan dari batubara dalam negeri, geothermal dalam negeri, gas dalam negeri, angin dalam negeri, air dalam negeri, matahari dalam negeri, biomassa, semuanya mayoritas dalam negeri, sehingga tidak perlu melakukan impor energi," tutur Jonan.
Adapun, dengan meningkatkan ketahanan energi nasional, lanjut Jonan, sekaligus bisa menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah."Meningkatkan ketahanan energi nasional, supaya Rupiahnya juga tidak terombang-ambing," pungkas Jonan.
Sebelumnya, dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Presiden Joko Widodo menyebutkan, meluasnya fenomena mobil listrik menjadi salah satu tantangan industri otomotif di Indonesia.
"Ini dimulai dari Elon Musk dengan Tesla. Dulu, Tesla masih merupakan barang langka, eksotis. Sekarang dengan makin banyaknya mengadopsi mobil listrik, dunia semakin banyak menggunakan," kata Jokowi.
Dia mengungkapkan Prancis dan Inggris sudah mengumumkan bahwa mulai 2040 mobil nonlistrik akan dilarang dijual di pasar domestik mereka.
(gus) Next Article Apa Kabar Nasib Mobil Listrik? Ini Penjelasan Jonan
Mobil listrik, kata dia, bakal membantu pemerintah untuk kurangi impor bahan bakar minyak (BBM). Apalagi kondisinya kini produksi minyak RI cuma di kisaran 800 ribu barel per hari (bph) atau bahkan kurang, sementara konsumsi bisa mencapai 1,3 juta hingga 1,4 juta barel per hari.
[Gambas:Video CNBC]
"Kalau ini dibiarkan dan tidak pakai mobil listrik, mungkin 15 tahun lagi konsumsinya bisa 2 juta barel," kata Jonan saat wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, saat dijumpai di kantornya, di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, akan jauh lebih sulit untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri yang sebesar 800 ribu bph tersebut untuk mengejar kebutuhan 2 juta barel. Sehingga, ia menilai mobil listrik adalah solusinya.
"Listriknya dari mana? Energi listrik kan dari batubara dalam negeri, geothermal dalam negeri, gas dalam negeri, angin dalam negeri, air dalam negeri, matahari dalam negeri, biomassa, semuanya mayoritas dalam negeri, sehingga tidak perlu melakukan impor energi," tutur Jonan.
Adapun, dengan meningkatkan ketahanan energi nasional, lanjut Jonan, sekaligus bisa menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah."Meningkatkan ketahanan energi nasional, supaya Rupiahnya juga tidak terombang-ambing," pungkas Jonan.
Sebelumnya, dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Presiden Joko Widodo menyebutkan, meluasnya fenomena mobil listrik menjadi salah satu tantangan industri otomotif di Indonesia.
"Ini dimulai dari Elon Musk dengan Tesla. Dulu, Tesla masih merupakan barang langka, eksotis. Sekarang dengan makin banyaknya mengadopsi mobil listrik, dunia semakin banyak menggunakan," kata Jokowi.
Dia mengungkapkan Prancis dan Inggris sudah mengumumkan bahwa mulai 2040 mobil nonlistrik akan dilarang dijual di pasar domestik mereka.
(gus) Next Article Apa Kabar Nasib Mobil Listrik? Ini Penjelasan Jonan
Most Popular