Jonan: Sebelum ke Mobil Listrik, Pakai BBN Bisa Jadi Opsi

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
09 May 2018 10:34
Menekan emisi karbon dan mendorong kendaraan yang ramah lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan penggunaan BBN.
Foto: CNBC Indonesia/Pablo
Jakarta, CNBC Indonesia- Menekan emisi karbon dan mendorong kendaraan yang ramah lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan penggunaan bahan bakar nabati (BBN), untuk mengurangi kadar polusi dari kendaraan bermotor.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pemerintah memang menginginkan percepatan untuk menghadirkan mobil listrik di Indonesia. Tetapi, peraturan presiden (Perpres) yang akan jadi landasan kebijakan ini belum rampung-rampung meski sudah 6 bulan digodok.



"Perpres mobil listrik 6 bulan lebih belum keluar, lagi keliling. Tapi kan sebelum ke sana bisa pakai hybrid dulu, pakai ini (BBN) juga boleh," kata Jonan dalam diskusi terbatas di kantornya, Selasa (8/5/2018).

Pemerintah saat ini memiliki beberapa opsi untuk pemanfaatan BBN, seperti bioetanol, biosolar, dan biodiesel. ESDM misalnya, memiliki target bauran bioetanol sebesar 2%, disesuaikan dengan kemampuan produsen lokal. Ini, kata Jonan, bisa jadi jalan untuk kurangi polusi selain pengadaan mobil listrik. "Bisa jadi ini kan dari satu generasi dulu, 25 tahun ke depan mungkin bisa pakai listrik semua."

Sebenarnya, kata Jonan, jika ingin hijrah langsung ke mobil listrik bisa saja. Sambil menunggu aturannya, bisa diberikan insentif-insentif seperti bebas bea masuk, bebas PPN BM. "Kalau didorong seperti itu misalnya Mercedes EQ 350 yang harganya Rp 1,7 miliar bisa jadi Rp 800 juta. Itu laris pasti di sini," katanya.
(gus/gus) Next Article Apa Kabar Nasib Mobil Listrik? Ini Penjelasan Jonan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular