Usia 35 Tahun Punya Kekayaan Rp 41 T, Ini Profil CEO Spotify

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
10 August 2018 20:23
Ini kunci sukses CEO Spotify Daniel Ek, untuk sukses di usia muda.
Foto: cnbc
Jakarta, CNBC Indonesia- Deretan pengusaha sukses di usia muda semakin memanjang, kali ini dengan kehadiran CEO Spotify Daniel Ek.

Masih berusia 35 tahun, pemuda asal Swedia ini diketahui memiliki kekayaan sejumlah US$ 2,9 miliar atau Rp 41,7 triliun. Spotify kini memiliki 170 juta pengguna aktif per Mei 2018, dan berhasil membukukan pendapatan US$ 5 miliar atau Rp 72 triliun sepanjang tahun lalu.



Kesuksesannya tak lepas dari komitmen untuk fokus dan manajemen waktu yang ketat, kata Ek pada Fast Company, sebagaiman dikutip dari CNBC International, Jumat (10/8/2018). Contohnya saja, Ek sangat memperhitungkan waktu yang ia gunakan untuk bertemu teman-teman dan memilih untuk memakai waktunya untuk kepentingan lain.

"Saya tidak melakukan kegiatan sosial," kata Ek. "Untuk banyak orang, Anda terperangkap dengan kegiatan sosial ini, jika aku tidak datang, akan ada orang yang kecewa. Saya cukup kejam dengan membuat prioritas. Yang Saya katakan terhadap teman Saya, Saya senang untuk diundang, tetapi belum tentu akan datang."

Walaupun terlihat seperti orang yang keras, Ek menjelaskan alasan dari kebiasaan nya membuat prioritas untuk melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu. "Ini bukan hal yang pribadi. Tidak berarti Saya tidak senang ditemani Anda. Hanya saja itu berarti Saya sedang fokus terhadap sesuatu," katanya

Lulusan Royal Institute of Technology tersebut mengatakan ia memiliki "target harian, mingguan, bulanan." dan melihat kembali seluruh kemajuannya setiap malam, "mengalokasikan lebih banyak" waktunya untuk mencapai target tersebut, dilansir dari Fast Company.

"Orang-orang berfikir jika kreativitas adalah jiwa bebas yang tidak memiliki batas. Tidak, sebenarnya kebanyakan orang yang kreatif di dunia ini membuat jadwal dengan kreatifitasnya," kata Ek. "Jika Anda sangat sangat fokus, itu adalah waktu dimana hal yang luar biasa terjadi. Saya dapat sadar dalam tiga hari dan tidak tidur karena sedang fokus."

Namun tidak hanya Ek yang memiliki obsesi dengan strategy. Elon Musk CEO SpaceX dan Tesla dan Bill Gates juga memiliki kebiasaan yang mirip dalam perilakunya terhadap tugas yang menurutnya penting.

Fokus terhadap signal daripada kebisingan. Jangan buang waktu Anda pada hal yang sebenarnya tidak membuat sesuatu menjadi lebih baik," kata Mus.

Faktanya, Musk sangatlah fokus, ia mengaku tidur didalam lantai pabrik besar miliknya, dan bahkan pada bulan April, ia tidak memiliki waktu untuk pulang kerumah dan mandi di kantor ketika produksi dari Tesla Model 3s telah tertinggal dari waktu yang ditentukan. Ada juga sebuah sofa di samping ruang meeting yang sering digunakan Musk untuk tidur jika tidak pulang kerumah.

Diawal karirnya saat mendirikan Microsoft, Bill Gates juga sudah tidak asing dengan kata fokus dalam etika kerjanya di Microsoft, Gates tidak akan berhenti bekerja pada saat jam makan, menurut Mark Penn, mantan direktur strategi Microsoft.

"Ketika Saya bekerja dengan Bill Gates, ia akan makan selagi meeting, dan tidak keluar untuk makan siang. Tepatnya pada jam 12 siang, kita akan melihat tangan yang menggenggam kantong putih untuk tuan Gates," kata Penn dalam bukunya "Microtrends Square." "Didalamnya terdapat dua Quarter Pounders dan kentang besar dari McDonald, pilihan hariannya selama bertahun-tahun."

Walaupun begitu, ada juga manfaat dari hubungan sosial dan memiliki waktu luang.

Faktanya, "hubungan yang baik membuat kita lebih bahagia dan sehat," Menurut buku "Ted Talk" yang dibuat oleh Robert Waldinger, seorang psikiater dan profesor Harvard medical School. Dalam risetnya, Waldinger menemukan bahwa kesehatan yang baik sangat berpengaruh dengan perasaan terhubung,

"Nyatanya orang yang lebih terkoneksi secara sosial dengan keluarganya, teman, atau komunitas akan lebih bahagia, mereka lebih sehat secara fisik dan hidup lebih lama dari orang yang kurang melakukan koneksi sosial," katanya

Hari ini, bahkan Bill Gates sudah lebih banyak mengalokasikan waktu senggang. "Ketika Saya ada di umur 20an dan 30an, seluruh hidup Saya hanya fokus pada pekerjaan," kata Gates. "Sekarang, Saya lebih baik dalam menyeimbangkan kerja yang saya cintai dengan yayasan Saya dan mengambil waktu rehat untuk keluarga dan teman-teman."


(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular