Internasional

Kenapa Otoritas Bursa AS Tuduh CEO Tesla Elon Musk Menipu?

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
28 September 2018 12:46
Asal-muasal otoritas bursa AS (SEC) seret CEO Tesla Elon Musk ke pengadilan.
CEO Tesla Elon Musk (Foto: REUTERS/Rashid Umar Abbasi)
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (27/9/2018) menuduh CEO Tesla Elon Musk melakukan penipuan.

SEC juga berupaya melengserkan Musk dari jabatannya di perusahaan mobil listrik itu, dengan menyebut Musk sudah membuat serangkaian cuitan "palsu dan menyesatkan" tentang potensi menjadikan Tesla kembali menjadi perusahaan tertutup (go private) bulan lalu.



"Seorang Direktur dan CEO sebuah perusahaan terbuka memiliki tanggung jawab penting kepada para pemegang saham," kata Stephanie Avakian, Co-Director Divisi Penegakan Hukum SEC, dalam konferensi pers yang dikutip dari CNBC International.

"Tanggung jawab itu termasuk perlu teliti dan berhati-hati tentang kebenaran dan akurasi pernyataan yang dibuat ke publik yang berinvestasi, entah pernyataan tersebut dibuat dalam bentuk tradisional seperti rilis pers maupun laporan keuangan, atau metode yang kurang formal seperti Twitter atau media sosial lainnya," sambungnya.

Musk, 47 tahun, adalah wajah dari Tesla. Kehilangan Musk sama dengan hantaman besar untuk produsen mobil listrik dengan nilai pasar lebih dari US$50 miliar (Rp 744,3 miliar) ini. Sebab, para investor percaya dengan kepemimpinan Musk.

Departemen Kehakiman, yang memiliki otoritas mengeluarkan tuntutan kriminal, juga bertanya tentang cuitan Musk kepada perusahaan, sebut perusahaan bulan ini.

Saham Tesla anjlok lebih dari 13% dalam perdagangan yang diperpanjang hari Kamis. Harga sahamnya kira-kira 30% lebih rendah dari posisi tertingginya selama 52 pekan yakni US$387,46.

Kenapa Otoritas Bursa AS Tuduh CEO Tesla Elon Musk Menipu?Foto: CEO SpaceX, Elon Musk (L) berjabat tangan dengan miliarder Jepang Yusaku Maezawa selama konferensi pers tentang menjadi penumpang pribadi SpaceX pertama (REUTERS/Gene Blevins)
"Elon adalah Tesla dan Tesla adalah Elon, adalah hal yang bagus ketika Elon mencetak gol dan grand slams tetapi tidak terlalu bagus ketika ada hal-hal negatif yang dikaitkan kepadanya," kata Karl Brauer, Executive Publisher di perusahaan riset mobil Kelley Blue Book, dilansir dari Reuters.

Musk berkata dia sudah melakukan kesalahan.

"Tindakan yang tidak bisa dibenarkan dari SEC ini membuat saya sangat sedih dan kecewa," katanya dalam sebuah pernyataan. "Integritas adalah nilai terpenting di hidup saya dan fakta akan menunjukkan saya tidak pernah mengkompromikan ini dengan cara apapun."

Direksi Tesla mengatakan mereka "sepenuhnya percaya" kepada Musk.


Cuitan jadi Harimau untuk Musk

Ada pepatah berbunyi "Mulutmu, Harimaumu" yang mengingatkan seseorang untuk menjaga tutur katanya supaya tidak menimbulkan masalah. Di era digital, pepatah tersebut diplesetkan menjadi "Jempolmu, Harimaumu" yang berarti seseorang bisa menghadapi masalah jika tidak menjaga tulisan yang dia ketik dan unggah di media sosial.

Pepatah itu bisa menggambarkan situasi yang sedang dialami Musk saat ini. Akibat sembarangan berkicau di Twitter, dia pun harus menghadapi pengawasan dan investigasi dari SEC.



"Saya mempertimbangkan untuk memprivatisasi Tesla seharga US$420. Pendanaan sudah diamankan," tulisnya di Twitter pada tanggal 7 Agustus lalu. Cuitan inilah yang menjadi cikal-bakal dari pandangan tajam SEC.

Awalnya, pernyataan itu dianggap sebagai candaan belaka. Sebab, '420' adalah kode populer yang mendukung pengonsumsian ganja. Namun, ternyata Musk serius dengan wacana tersebut.

Di hari yang sama, Musk membuat pernyataan lebih formal melalui postingan blog perusahaan. Adapun alasan yang dia sampaikan untuk wacana go private adalah menjaga kerahasiaan informasi perusahaan dan menyelamatkan harga saham perusahaan.

Kenapa Otoritas Bursa AS Tuduh CEO Tesla Elon Musk Menipu?Mobil Tesla (Foto: REUTERS/Mike Blake)
Dia menulis menjadi perusahaan publik "telah memberi tekanan besar pada Tesla untuk membuat keputusan yang mungkin tepat untuk kuartal tertentu, tetapi tidak selalu tepat untuk jangka panjang."

Musk kemudian menjelaskan bahwa dia sedang berdiskusi dengan dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) Arab Saudi dan percaya diri pendanaan akan sesuai dengan usulannya yakni US$420 per saham, dikutip dari CNBC International.

Untuk diketahui, Musk memiliki sekitar 20% saham Tesla. Agar bisa go private, dia perlu mengumpulkan lebih dari US$50 miliar untuk membeli saham dari pemegang saham lainnya.



Jika ditambah dengan utang US$10 miliar, kesepakatan tersebut akan menjadi pembelian kembali (buyback) terbesar dalam sejarah atau melebihi akusisi US$45 miliar raksasa energi Texas TXU (Energy Future Holdings) pada tahun 2007. Perusahaan itu pada akhirnya bangkrut.

(prm) Next Article Elon Musk Isap Ganja Depan Publik, Saham Tesla Rontok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular