Internasional

AS Sebut China sebagai Penyebab Gagalnya Perundingan Dagang

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
25 September 2018 12:14
Kesepakatan perdagangan baru dengan China bisa jadi lebih lebih sulit dicapai daripada dengan Meksiko, menurut salah satu penasihat presiden AS.
Foto: REUTERS/Jason Lee
Jakarta, CNBC Indonesia - Kesepakatan perdagangan baru dengan China bisa jadi lebih lebih sulit dicapai daripada dengan Meksiko, menurut salah satu penasihat utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Tantangannya adalah mereka telah terlibat dalam begitu banyak praktik mengerikan sehingga jauh lebih sulit untuk membuat kesepakatan dengan China daripada dengan Meksiko," kata Peter Navarro, direktur Dewan Perdagangan Nasional Gedung Putih pada hari Senin (24/9/2018), dilansir dari CNBC International.

[Gambas:Video CNBC]
Navarro juga merupakan mantan profesor ekonomi dan penulis "The Coming China Wars," dan terkenal bersikap hawkish dalam perdagangan. Ia mengatakan sasarannya sekarang adalah penyelarasan struktural di mana semua negara yang berdagang dengan AS akan terlibat dalam perjanjian yang "bebas, adil, dan timbal balik".

Bursa saham berada di bawah tekanan hari Senin setelah pembatalan pembicaraan perdagangan AS-Cina. Wall Street Journal (WSJ) pertama kali melaporkan akhir pekan lalu bahwa China telah membatalkan pembicaraan dengan AS mengenai perdagangan setelah kedua negara memberlakukan bea masuk pada miliaran dolar barang mereka.



Para pejabat kedua negara dijadwalkan bertemu dalam upaya untuk meredakan ketegangan yang sedang berlangsung, tetapi menurut WSJ, Beijing membatalkan rencana untuk mengirim delegasi ke Washington.

"Posisi kami sangat sederhana: Kami sangat senang mendengar [keinginan] pihak China, dan kami ingin berbicara. Pihak China juga sudah sangat peka dengan isu yang telah kami sampaikan," kata Navarro.

Putaran bea masuk terbaru antara AS dan China mulai berlaku Senin. Washington memungut tarif 10% pada US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) produk China yang mencakup perabotan dan peralatan. Bea masuk akan meningkat hingga 25% pada akhir tahun.

Menanggapi hal tersebut, pemerintahan Presiden China Xi Jinping mengatakan akan mengenakan pajak atas 5.207 barang impor AS senilai sekitar US$60 miliar.



Kesepakatan awal untuk memperbarui Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara atau North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang berusia 25 tahun telah dicapai pada bulan Agustus antara AS dan Meksiko, tetapi masih belum ada keputusan dari Kanada.

Negosiasi dengan tetangga di utara AS lebih sulit karena perselisihan tentang pertanian dan produk susu yang masih belum terpecahkan. Gedung Putih mengatakan pihaknya siap untuk melanjutkan kesepakatan tanpa Kanada.
(prm) Next Article Trump Kompori Lagi Isu Perang Dagang dengan China

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular