Internasional

China: Kami Tidak Takut Berperang Dagang dengan AS

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
23 October 2018 16:20
Para pemimpin pemerintah China memiliki pesan untuk para investor Amerika: Mereka tidak takut berperang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Foto: Bendera AS dan China ditempatkan untuk pertemuan di Departemen Pertanian di Beijing, China. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin pemerintah China memiliki pesan untuk para investor Amerika: Mereka tidak takut berperang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Zhang Qingli, seorang anggota terkemuka dari komite China yang bertugas menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, Senin (22/10/2018), di Beijing mengatakan kepada sekelompok kecil pemimpin bisnis AS, pelobi, dan pimpinan hubungan masyarakat bahwa China menolak untuk diintimidasi oleh perang dagang yang sedang berlangsung dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.


"China tidak pernah menginginkan perang dagang dengan siapa pun, apalagi AS, yang telah menjadi mitra strategis jangka panjang. Tetapi kami juga tidak takut akan perang seperti itu," kata Zhang melalui seorang penerjemah, menurut seorang peserta pertemuan dalam kondisi anonim, dikutip dari CNBC International.

Dia juga menuduh pemerintahan Trump lah yang maju lebih dulu dengan mengenakan bea masuk bahkan setelah membuat kemajuan dalam perundingan perdagangan dengan China.

"Pihak AS telah mengabaikan konsensus dengan China setelah beberapa putaran negosiasi, berkeras meluncurkan perang dagang terhadap China dan terus meningkatkannya. Sebagai tanggapan, China tidak memiliki pilihan lain selain melakukan tindakan balasan yang diperlukan," kata Zhang, menurut peserta di ruangan pada saat itu.

Kata-kata keras Zhang menggemakan pernyataan China sebelumnya tentang ketegangan perdagangan dengan AS. Bagi para eksekutif di ruangan itu pada Senin, bagaimanapun, itu menunjukkan kedua negara tidak akan menemukan jalan keluar dalam waktu dekat dan bahwa China mengambil pendekatan yang lebih temperamen.

"Pernyataan resmi bahwa China tidak menginginkan perang dagang tetapi tidak takut menunjukkan kemarahan yang lebih berani dan lebih agresif terhadap sikap AS," kata Dan Eberhart, yang merupakan salah satu dari 25 pemimpin perusahaan di ruangan pada waktu itu. Eberhart adalah CEO perusahaan jasa pengeboran ladang minyak Canary LLC.

China: Kami Tidak Takut Berperang Dagang dengan ASFoto: Seorang pengunjuk rasa Cina merusak iPhone selama demonstrasi melawan Presiden AS Donald Trump di luar Konsulat AS di Hong Kong, China 1 Oktober 2018. (Reuters/Bobby Yip)
Zhang bekerja untuk Komite Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC), badan legislatif yang dimaksudkan untuk menempa dan mempertahankan aliansi dengan negara lain, termasuk AS. Pertemuan itu melibatkan Zhang dan 25 anggota Kamar Dagang Amerika di Hong Kong.

Grup ini adalah organisasi afiliasi dari Kamar Dagang AS di China, sebuah organisasi nonprofit yang mewakili perusahaan AS dan individu yang ingin berinvestasi ke wilayah
tersebut.

AmCham China memiliki lebih dari 3.300 individu dan 900 perusahaan. AmCham China bekerja secara langsung dengan Kamar Dagang AS, salah satu organisasi lobi terbesar di dunia dan lawan dari bea masuk.

Seorang juru bicara untuk Kamar Dagang AS mengatakan pertemuan itu bukan acara yang disponsori oleh organisasi dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Seorang perwakilan dari AmCham Hong Kong dan China tidak membalas permintaan untuk komentar.

Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan kepada CNBC International, mengatakan pemerintah tidak mencari perang dagang dengan China.

"Tujuan tindakan perdagangan AS tidak membahayakan ekonomi China atau memulai perang dagang, tetapi untuk membuat China menindaklanjuti dengan mengizinkan persaingan yang adil dan menghentikan praktik perdagangan tidak adil mereka yang telah menyakiti para pekerja AS selama bertahun-tahun," kata Lindsay Walters, Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih.


Pernyataan keras wakil ketua CPPCC diucapkan sebulan setelah Trump memberlakukan US$200 miliar (Rp 3.039 triliun) pada impor China setelah mengenakan bea masuk terhadap produk senilai US$50 miliar yang dijatuhkan awal tahun ini. Penghalang perdagangan baru mulai berlaku pada September dengan besaran 10% dan akan naik menjadi 25% pada 2019.

China telah membalas dengan bea masuk hingga US$60 miliar untuk barang-barang AS, yang jumlahnya lebih dari 5.000 produk. Trump mengatakan dia mempertimbangkan untuk meningkatkan perang dagang dengan putaran bea masuk senilai lebih dari US$257 miliar. Namun hingga saat ini, ancaman itu belum terwujud.

Meskipun tidak jelas siapa lagi yang menghadiri pertemuan itu, komite eksekutif Amcham Hong Kong dipenuhi pemain utama di berbagai industri. Ketuanya, Jack Lange, adalah rekanan di firma hukum internasional, Paul, Weiss, Rifkind, Wharton & Garrison LLP, menurut situs web grup tersebut.

Anggota terkenal lainnya dari AmCham Hong Kong termasuk Citigroup, PayPal, FedEx, dan Universal Pictures.




(prm) Next Article China: Sulit Bekerja Sama Bila AS Todongkan 'Pisau di Leher'

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular