Internasional
AS: Tak Ada Kesepakatan Dagang dengan China dalam Waktu Dekat
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 October 2018 12:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan perundingan dagang dengan China tidak mengalami kemajuan.
Pada hari Minggu (30/9/2018), AS dan Kanada mencapai kesepakatan perdagangan baru untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang lama. Kudlow ditanya tentang implikasi dari perjanjian baru tersebut pada konflik perdagangan Negeri Paman Sam dengan China.
"Ini mengirim pesan penting ke China, di mana kami mencoba bernegosiasi tentang perdagangan, Amerika Utara sekarang bersama-sama," katanya dalam wawancara dengan Fox Business, Senin, yang dikutip CNBC International.
Tapi Kudlow mengatakan kesepakatan dengan negara Asia itu tidak akan segera terjadi.
"Tidak ada yang akan terjadi dengan China dalam waktu dekat," katanya. "Saya pikir ada pembicaraan yang sedang berlangsung. Tidak, saya tidak akan mengatakan itu [kesepakatan dagang] sudah dekat."
Kudlow mengatakan Presiden Donald Trump tidak puas dengan kemajuan pembicaraan perdagangan dengan China.
Bea masuk terbaru pemerintahan Trump sebesar 10% terhadap impor senilai US$200 miliar (Rp 2.987 triliun) dari China mulai berlaku minggu lalu. Trump dalam pernyataan tanggal 17 September mengatakan tarif impor itu akan naik menjadi 25% pada 1 Januari 2019.
Kudlow juga mengatakan Trump mungkin akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan G-20 di Buenos Aires, Argentina, akhir tahun ini.
Pertemuan G-20 dijadwalkan akan diadakan 30 November hingga 1 Desember.
Kudlow adalah direktur Dewan Ekonomi Nasional dan merupakan salah satu penasihat utama Trump.
(prm) Next Article Relasi Dagang AS dengan Kanada & China di Persimpangan Jalan
Pada hari Minggu (30/9/2018), AS dan Kanada mencapai kesepakatan perdagangan baru untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang lama. Kudlow ditanya tentang implikasi dari perjanjian baru tersebut pada konflik perdagangan Negeri Paman Sam dengan China.
"Ini mengirim pesan penting ke China, di mana kami mencoba bernegosiasi tentang perdagangan, Amerika Utara sekarang bersama-sama," katanya dalam wawancara dengan Fox Business, Senin, yang dikutip CNBC International.
![]() Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow |
Kudlow mengatakan Presiden Donald Trump tidak puas dengan kemajuan pembicaraan perdagangan dengan China.
Bea masuk terbaru pemerintahan Trump sebesar 10% terhadap impor senilai US$200 miliar (Rp 2.987 triliun) dari China mulai berlaku minggu lalu. Trump dalam pernyataan tanggal 17 September mengatakan tarif impor itu akan naik menjadi 25% pada 1 Januari 2019.
Kudlow juga mengatakan Trump mungkin akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan G-20 di Buenos Aires, Argentina, akhir tahun ini.
Pertemuan G-20 dijadwalkan akan diadakan 30 November hingga 1 Desember.
Kudlow adalah direktur Dewan Ekonomi Nasional dan merupakan salah satu penasihat utama Trump.
(prm) Next Article Relasi Dagang AS dengan Kanada & China di Persimpangan Jalan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular