Laut Merah Menggila, Pabrik Plastik RI Hentikan Produksi

Damiana, CNBC Indonesia
17 January 2024 15:50
Ilustrasi Pabrik Plastik. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Pabrik Plastik. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik plastik di dalam negeri terkena efek konflik di Laut Merah yang terus memanas. Tak hanya memicu keterlambatan pengiriman, serangan yang masih berlangsung juga menyebabkan keterlambatan pengiriman.

Situasi ini pun memicu efek domino yang kian melebar, termasuk ke Indonesia. Di mana, sebelumnya sempat terjadi kelangkaan kedelai di dalam negeri. Pemerintah menyebut, hal itu sebagai efek domino ketegangan di Laut Merah.

Kini, pabrik plastik di dalam negeri juga kena imbasnyaa. Sejumlah pabrik dilaporkan menghentikan dan mengurangi kapasitas produksinya. 

"Efeknya ke pabrik plastik terjadi kenaikan harga. Freight cost (biaya pengiriman) menjadi naik. Padahal kalau dari segi demand tidak ada kenaikan, malah saat ini memang momen slow down. Tapi harga-harga kini naik akibat freight cost naik," kata Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/1/2024).

"Juga, sekarang banyak pabrik yang shut down (menghentikan produksi) dan melakukan overhaul (bongkar mesin) dan maintenance shutdown. Memang ada yang sudah jadwalnya, tapi ada juga yang mempercepat karena kena efek tersebut,"  tambahnya.

Dia menuturkan, akibat konflik di Laut Merah, kecepatan kapal-kapal baik kontainer maupun tanker harus melambat, jika berani melewati jalur perdagangan global tersebut. Namun jika tak berani lewat, harus menempuh jalur lain yang lebih lama.

"Yang tadinya pengiriman polyester bisa 10 hari jadi 15 hari. Akibatnya biaya naik. Memang belum ada penundaan produksi karena pabrik biasanya menyimpan stok untuk planning 2-4 minggu. Jadi masih ada stok," katanya.

"Tapi ada juga pabrik yang memanfaatkan kondisi ini jadi momentum untuk shutdown overhaul. Apalagi di bulan-bulan Imlek ini kan permintaan agak turun. Ada yang tadinya menjadwalkan overhaul di bulan April, dimajukan sekarang," ujar Fajar.

Menurut Fajar, penghentian sementara produksi untuk pemeriksaan dan perawatan mesin-mesin itu tak hanya dilakukan oleh pabrik-pabrik plastik hulu di Thailand, Vietnam, Malaysia dan negara lain.

"Di dalam negeri penundaan akan dilakukan diantaranya 2 pabrik, yaitu Polytama Propindo dan Chandra Asri. Mereka akan shutdown untuk maintenance. Tapi Chandra Asri juga sudah mulai mengurangi produksi karena harga nafta yang sudah terlalu mahal," pungkas Fajar.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Laut Merah Memanas, Kapal Perang AS Dibombardir Rudal & Drone

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular