Harga Batu Bara Tak Turun, Beban PLN Tambah Rp 5 T

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
06 March 2018 16:48
Keuangan PT PLN (Persero) tergerus hingga Rp 16 triliun karena kenaikan harga batu bara tahun lalu. Jumlah itu diperkirakan bisa naik hingga Rp 21 triliun
Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNBC Indonesia- Potensi keuntungan Keuangan PT PLN (Persero) sempat tergerus hingga Rp 16 triliun karena kenaikan harga batu bara tahun lalu. Jumlah itu diperkirakan bisa naik hingga Rp 21 triliun bila tidak ada penetapan harga khusus batu bara untuk kebutuhan produksi listrik perusahaan plat merah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. Menurut dia, PLN sendiri telah melakukan efisiensi dalam tubuh perusahaan agar menjaga keuangan perusahaan, baik dari sisi operasional, pemeliharaan, dan produksi.



"Efisiensi operation dan maintenance, target tahun ini sekitar Rp 6,5 triliun. Tanpa ada (kebijakan harga) kebutuhan batu bara dalam negeri (domestic market obligation/DMO)," kata Sofyan di Energy Building, Selasa (6/3/2018).

Hal yang dilakukan PLN, kata Sofyan, di antaranya tidak lagi menggunakan pembangkit yang mahal dan mengganti dengan yang lebih murah. Selain itu PLN telah melakukan zonasi dalam pengangkutan batu bara. 

"Tidak ada lagi dari Kalimantan ke Sumatera, tidak boleh. Misal untuk Sumatera kita bawa dari Jambi dan Palembang," jelas Sofyan.

Beberapa daerah seperti Sumatera Utara dan Aceh, saat ini mendapat listrik dari pembangkit di Sumatera Selatan. Hal seperti itu, kata Sofyan, yang membuat biaya pokok produksi di tiap provinsi turun.

PLN pun mulai melakukan akuisisi beberapa lahan tambang batu bara yang terletak berdekatan dengan PLTU. Hal itu tengah dilakukan atas 8 mulut tambang dan ditargetkan rampung pada tahun ini.
(gus/gus) Next Article PLN: Batu Bara Bahan Bakar Termurah untuk Pembangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular