
Startup
Fintech Mulai Ramai Akuisisi Bank, Perlukah Khawatir?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 March 2019 18:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi perbankan yang ikut berinvestasi di fintech bisa bakal menjadi tren ke depan. Hal ini sudah terlihat dari beberapa bank yang memiliki anak usaha modal ventura (venture capital).
Skema yang lazim digunakan adalah bank memberikan sejumlah dana pada modal ventura miliknya kemudian anak usaha ini akan mencari fintech yang sesuai atau mendukung bisnis induk usaha ke depan.
Namun, kini ada aksi yang sifatnya berkebalikan. Fintech mengincar bank. Terbaru Akulaku yang menyuntikkan dana sebesar Rp 500 miliar ke PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB). Manajemen Bank Yudha mengatakan suntikan dana ini untuk melakukan terobosan pada penyaluran pinjaman baru.
"Tidak hanya berhenti pada penyuntikan dana sebesar Rp 500 miliar ke tubuh BYB saja. Namun juga pada kerja sama peningkatan beberapa layanan program digital perbankan maupun bentuk financial teknologi Iain yang akan semakin memanjakan nasabah dan calon nasabah," kata Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi, Jumat (15/3/2019).
Akulaku membeli sebagai saham pemegang saham pengendali Gozco Capital. Akulaku memiliki 8,9% saham Bank Yudha Bhakti tinggal 33,26%.
Asal tahu saja, Bank Yudha Bhakti masuk dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) I atau bermodal di bawah Rp 1 triliun. Bank ini fokus dalam kredit konsumer pegawai dan pensiunan.
Hingga kuartal III-2018, Bank Yudha Bhakti mencatatkan Laba bersih Rp 55,16 miliar. Angka ini turun dari laba kuartal III-2017 sebesar Rp 59 miliar. Bank Yudha Bhakti menyalurkan kredit sebesar Rp 4,02 triliun. Adapun capital adequacy ratio (CAR) 22,29%.
Adapun Akulaku merupakan startup yang didirikan William Li pada 2016 silam. Mengutip Website perusahaan Akulaku memiliki beberapa bisnis. Yakni, Fintechpeer-to-peer (P2P) lending melalui PT Pintar Inovasi Digital, e-commerce melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia dan PT Akugrosir Indonesia serta bisnis multifinance melalui PT Akulaku Finance Indonesia.
Saksikan video tentang konsolidasi perbankan Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
Skema yang lazim digunakan adalah bank memberikan sejumlah dana pada modal ventura miliknya kemudian anak usaha ini akan mencari fintech yang sesuai atau mendukung bisnis induk usaha ke depan.
Namun, kini ada aksi yang sifatnya berkebalikan. Fintech mengincar bank. Terbaru Akulaku yang menyuntikkan dana sebesar Rp 500 miliar ke PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB). Manajemen Bank Yudha mengatakan suntikan dana ini untuk melakukan terobosan pada penyaluran pinjaman baru.
Akulaku membeli sebagai saham pemegang saham pengendali Gozco Capital. Akulaku memiliki 8,9% saham Bank Yudha Bhakti tinggal 33,26%.
Asal tahu saja, Bank Yudha Bhakti masuk dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) I atau bermodal di bawah Rp 1 triliun. Bank ini fokus dalam kredit konsumer pegawai dan pensiunan.
Hingga kuartal III-2018, Bank Yudha Bhakti mencatatkan Laba bersih Rp 55,16 miliar. Angka ini turun dari laba kuartal III-2017 sebesar Rp 59 miliar. Bank Yudha Bhakti menyalurkan kredit sebesar Rp 4,02 triliun. Adapun capital adequacy ratio (CAR) 22,29%.
Adapun Akulaku merupakan startup yang didirikan William Li pada 2016 silam. Mengutip Website perusahaan Akulaku memiliki beberapa bisnis. Yakni, Fintechpeer-to-peer (P2P) lending melalui PT Pintar Inovasi Digital, e-commerce melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia dan PT Akugrosir Indonesia serta bisnis multifinance melalui PT Akulaku Finance Indonesia.
Saksikan video tentang konsolidasi perbankan Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
Next Page
Line Akuisisi 20% saham Bank KEB Hana
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular