Disuntik Rp 500 M, Bank Yudha Bakti Rights Issue April 2019

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
15 March 2019 17:26
Akulaku akan menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi penambahan modal ini.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), bank Buku I yang dikendalikan oleh Gozco Capital, berencana menggelar penawaran umum terbatas alias rights issue pada bulan April 2019 mendatang.

Rencana rights issue ini merupakan tindak lanjut setelah emiten ini mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 500 miliar dari perusahaan financial technology Akulaku.

"Lanjut rights issue, paling cepat April dan paling telat Mei 2019," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bakti Andriyana Muchyana, kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/3/2019).

Suntikan modal dari Akulaku tersebut akan masuk dalam dana setoran modal sebelum rights issue digelar. Namun Andriyana belum menjawab berapa target rights issue tersebut.

Dikutip dari detik.com, Direktur Utama BBYB, Denny Novisar Mahmuradi juga belum bisa menyampaikan berapa target dana dari rights issue karena masih dalam perhitungan. Menurut Denny, Akulaku akan menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi penambahan modal ini.

Seperti diberitakan sebelumnya Akulaku menginvestasikan dana sebesar Rp 500 miliar ke Bank Yudha Bhakti. Suntikan dana tersebut untuk melakukan terobosan pada penyaluran pinjaman baru.

Menurut Direktur Bank Yudha Bhakti, Denny Novisar Mahmuradi kerjasama ini bisa memudahkan masyarakat. Sebab dengan begitu penawaran produk bisa diakses secara online.

"Tidak hanya berhenti pada penyuntikan dana sebesar Rp 500 miliar ke tubuh BYB saja. Namun juga pada kerja sama peningkatan beberapa Iayanan program digital perbankan maupun bentuk financial teknologi Iain yang akan semakin memanjakan nasabah dan calon nasabah," kata ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan investasi ini juga akan memperluas sektor pinjaman tak hanya ke individu. Namun juga ke sektor pertanian dan juga UKM. Dengan begitu, harapannya Bank Yudha Bakhti dapat menjangkau lebih banyak konsumen sehingga peringkat bank bisa naik menjadi buku dua.

"Dapat partner di bidang teknologi jadi Akulaku mudah-mudahan bisa meningkat jadi bank buku dua kan selama ini kita masih buku satu," tutup dia.

Asal tahu saja, Bank Yudha Bhakti masuk dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) I atau bermodal di bawah Rp 1 triliun. Hingga kuartal III-2018, Bank Yudha Bhakti memiliki modal inti Rp 627,42 miliar.

Bank ini fokus dalam kredit konsumer pegawai dan pensiunan. Pemegang saham Bank Yudha Bhakti adalah PT Gozco Capital (42,16%), Asuransi Jiwa Adisaranawahanaartha (5,95%), PT Asabri (23,89%) dan publik (28%).

Bank Yudha Bhakti mencatatkan Laba bersih Rp 55,16 miliar pada kuartal III-2018. Angka ini turun dari laba kuartal III-2017 sebesar Rp 59 miliar. Bank Yudha Bhakti menyalurkan kredit sebesar Rp 4,02 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequaty ratio (CAR) 22,29%.

Adapun Akulaku merupakan startup yang didirikan William Li pada 2016 silam. Mengutip Website perusahaan Akulaku memiliki beberapa bisnis. Yakni, Fintech peer-to-peer (P2P) lending melalui PT Pintar Inovasi Digital; e-commerce melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia dan PT Akugrosir Indonesia; bisnis multifinance melalui PT Akulaku Finance Indonesia.



(dob/roy) Next Article Fintech Akuisisi Bank, Akulaku Masuk ke BBYB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular