
Newsletter
Wall Street Cetak Rekor, Tapi Jangan Senang Dulu....
Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 April 2019 06:32

Sentimen ketiga yang harus dicermati pelaku pasar adalah potensi ribut-ribut AS dengan Uni Eropa. Belum juga perang dagang AS-China bisa diselesaikan (walaupun perkembangan dari negosiasi kedua negara terbilang baik), kini pelaku pasar keuangan dunia sudah dihadapkan pada serial baru dari perang dagang yang disutradarai oleh Presiden Donald Trump.
Melalui sebuah cuitan di Twitter (seperti biasa), Trump mengungkapkan kegeramannya kepada Uni Eropa seiring dengan anjloknya laba bersih pabrikan motor Harley Davidson pada kuartal-I 2019 yang nyaris mencapai 27%.
Harley Davidson mengatakan bahwa menurunnya permintaan, biaya impor bahan baku yang lebih tinggi (karena bea masuk yang dikenakan AS), dan bea masuk yang dikenakan Uni Eropa terhadap produk perusahaan merupakan 3 faktor utama yang membebani bottom line mereka.
“Sangat tidak adil bagi AS. Kami akan membalas!” tegas Trump.
[Gambas:Twitter]
Lantas, perang dagang AS-Uni Eropa kian menjadi sebuah keniscayaan. Pasalnya, ancam-mengancam mengenakan bea masuk bukan kali ini saja terjadi.
Beberapa waktu yang lalu, Trump mengungkapkan rencana untuk memberlakukan bea masuk bagi impor produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Rencana tersebut dilandasi oleh kekesalannya yang menuding bahwa Uni Eropa memberikan subsidi yang kelewat besar kepada Airbus, yang dinilainya sebagai praktik persaingan tidak sehat.
"Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menemukan bahwa Uni Eropa memberikan subsidi kepada Airbus yang kemudian mempengaruhi AS. Kami akan menerapkan bea masuk kepada (impor) produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Uni Eropa sudah mengambil keuntungan dari perdagangan dengan AS selama bertahun-tahun. Ini akan segera berakhir!" keluh Trump di Twitter pada tanggal 9 April.
Merespons ancaman Trump tersebut, Uni Eropa telah merilis daftar produk AS yang berpotensi dikenakan bea masuk. Nilainya mencapai US$ 20 miliar.
Produk-produk AS yang bisa terkena bea masuk di antaranya adalah pesawat terbang, helikopter, produk kimia, ikan beku, jeruk sitrus, saus sambal, tembakau, koper, traktor, hingga konsol video game.
Masuk ke sentimen keempat, walaupun belum meletus seperti dengan China, potensi perang dagang AS-Uni Eropa sangat mungkin untuk membuat pelaku pasar memasang mode defensif dengan melepas instrumen berisiko di kawasan Asia.
Hal ini sejatinya sudah mulai terlihat: hingga pukul 5:50 WIB, indeks dolar AS melejit sebesar 0,36%. Minat investor untuk memeluk instrumen safe haven seperti dolar AS sedang tinggi-tingginya Hal ini patut membuat investor waspada. Pasar keuangan Asia bisa diterpa tekanan jual yang besar kala perdagangan dibuka nanti.
Jadi, walaupun Wall Street mencetak rekor, dipastikan perdagangan di pasar keuangan Asia pada hari ini tak akan berlangsung mudah.
BERLANJUT KE HALAMAN 5
(ank/prm)
Melalui sebuah cuitan di Twitter (seperti biasa), Trump mengungkapkan kegeramannya kepada Uni Eropa seiring dengan anjloknya laba bersih pabrikan motor Harley Davidson pada kuartal-I 2019 yang nyaris mencapai 27%.
Harley Davidson mengatakan bahwa menurunnya permintaan, biaya impor bahan baku yang lebih tinggi (karena bea masuk yang dikenakan AS), dan bea masuk yang dikenakan Uni Eropa terhadap produk perusahaan merupakan 3 faktor utama yang membebani bottom line mereka.
“Sangat tidak adil bagi AS. Kami akan membalas!” tegas Trump.
[Gambas:Twitter]
Lantas, perang dagang AS-Uni Eropa kian menjadi sebuah keniscayaan. Pasalnya, ancam-mengancam mengenakan bea masuk bukan kali ini saja terjadi.
Beberapa waktu yang lalu, Trump mengungkapkan rencana untuk memberlakukan bea masuk bagi impor produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Rencana tersebut dilandasi oleh kekesalannya yang menuding bahwa Uni Eropa memberikan subsidi yang kelewat besar kepada Airbus, yang dinilainya sebagai praktik persaingan tidak sehat.
"Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menemukan bahwa Uni Eropa memberikan subsidi kepada Airbus yang kemudian mempengaruhi AS. Kami akan menerapkan bea masuk kepada (impor) produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Uni Eropa sudah mengambil keuntungan dari perdagangan dengan AS selama bertahun-tahun. Ini akan segera berakhir!" keluh Trump di Twitter pada tanggal 9 April.
Merespons ancaman Trump tersebut, Uni Eropa telah merilis daftar produk AS yang berpotensi dikenakan bea masuk. Nilainya mencapai US$ 20 miliar.
Produk-produk AS yang bisa terkena bea masuk di antaranya adalah pesawat terbang, helikopter, produk kimia, ikan beku, jeruk sitrus, saus sambal, tembakau, koper, traktor, hingga konsol video game.
Masuk ke sentimen keempat, walaupun belum meletus seperti dengan China, potensi perang dagang AS-Uni Eropa sangat mungkin untuk membuat pelaku pasar memasang mode defensif dengan melepas instrumen berisiko di kawasan Asia.
Hal ini sejatinya sudah mulai terlihat: hingga pukul 5:50 WIB, indeks dolar AS melejit sebesar 0,36%. Minat investor untuk memeluk instrumen safe haven seperti dolar AS sedang tinggi-tingginya Hal ini patut membuat investor waspada. Pasar keuangan Asia bisa diterpa tekanan jual yang besar kala perdagangan dibuka nanti.
Jadi, walaupun Wall Street mencetak rekor, dipastikan perdagangan di pasar keuangan Asia pada hari ini tak akan berlangsung mudah.
BERLANJUT KE HALAMAN 5
(ank/prm)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular