
Sri Mulyani Pamer Jurus PPKM Darurat di Depan Ekonom Dunia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pagi ini menghadiri The XIXth World Congress of the International Economic Association. Acara tahunan yang menghadirkan deretan ekonom terbaik di dunia.
Di antaranya adalah Joseph Stiglitz dari Colombia Univ, Dani Rodrik dari Harvard, Kaushik Basu dari Cornell Univ, Rohini Pande dari Yale Univ, Chatib Basri dari UI hingga Mari Elka Pangestu dari World Bank.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani memaparkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai pilihan Indonesia dalam penanganan lonjakan covid-19 beberapa waktu terakhir.
"Lonjakan kasus yang tinggi membuat kami melakukan kebijakan terbaru yang disebut PPKM darurat. Ini akan dimulai besok, 3 Juli 2021 sampai 20 Juli 2021," ujarnya, Jumat (2/7/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, selama PPKM darurat ini mobilitas masyarakat kembali dibatasi. Untuk sektor non esensial seperti perkantoran dan sekolah akan dihentikan 100%. Artinya kegiatan seluruhnya dilakukan dari rumah atau work from home.
Kegiatan pada pusat perbelanjaan seperti mal juga akan ditutup sementara waktu. Sedangkan untuk pasar rakyat yang menjual kebutuhan sehari-hari masih bisa dibuka dengan bata waktu tertentu.
"Ini langkah yang Indonesia lakukan merespon kasus Covid yang melonjak," jelasnya.
Kebijakan PPKM darurat ini dijelaskan akan tetap dibarengi dengan percepatan pelaksanaan vaksinasi. Di mana pada Juli ini akan dicapai 1 juta dosis per hari.
"Pak Presiden Joko Widodo meminta untuk vaksinasi capai 1 juta dosis di Juli ini. Ke depan, di Agustus diminta untuk mencapai target 2 juta dosis vaksinasi," kata dia.
Penerapan kebijakan PPKM darurat serta percepatan vaksinasi ini diharapkan bisa menekan lonjakan kasus di Indonesia. Terutama di tengah munculnya varian baru yang lebih cepat penyebarannya.
"Ada varian baru yang disebut delta yang juga harus kami tangani dengan cepat. Ini langkah-langkah yang kami tempuh dan tentu didukung oleh kebijakan fiskal," tegasnya.