
Internasional
Tubuh Khashoggi Dikabarkan Dilarutkan dalam Cairan Asam
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 November 2018 17:43

Ankara, CNBC Indonesia - Laporan-laporan mengenai tubuh wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi, yang dibunuh dan dilarutkan dalam cairan asam perlu diselidiki, kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, Senin (5/11/2018).
Dia mengatakan kepada kantor berita Anadolu Turki, bahwa pemerintah sekarang ini mengakui bahwa Khashoggi, yang menghilang di konsulat Arab di Istanbul pada 2 Oktober, menjadi sasaran dalam pembunuhan yang telah direncanakan sebelumnya.
"Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang memberi perintah. Inilah jawaban yang kami cari sekarang," kata Oktay, dilansir dari Reuters.
"Pertanyaan lain adalah di mana tubuhnya ... Ada laporan (tubuhnya) dilarutkan dengan asam sekarang. Semua ini perlu diselidiki," tambahnya.
Sebelumnya, kantor kejaksaan Turki mengatakan mayat Khashoggi dipotong dan dihancurkan, yang menjadi tanda lain bahwa pembunuhan itu telah direncanakan sebelumnya.
"Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, korban, Jamal Khashoggi, mati tercekik setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober," kata kantor kejaksaan Turki.
Pernyataan itu disampaikan setelah pejabat Arab, Saud al-Mojeb, mengakhiri kunjungan tiga harinya di Turki.
(prm) Next Article Turki Beberkan Penyebab Kematian Jamal Khashoggi
Dia mengatakan kepada kantor berita Anadolu Turki, bahwa pemerintah sekarang ini mengakui bahwa Khashoggi, yang menghilang di konsulat Arab di Istanbul pada 2 Oktober, menjadi sasaran dalam pembunuhan yang telah direncanakan sebelumnya.
"Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang memberi perintah. Inilah jawaban yang kami cari sekarang," kata Oktay, dilansir dari Reuters.
![]() |
"Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, korban, Jamal Khashoggi, mati tercekik setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober," kata kantor kejaksaan Turki.
Pernyataan itu disampaikan setelah pejabat Arab, Saud al-Mojeb, mengakhiri kunjungan tiga harinya di Turki.
(prm) Next Article Turki Beberkan Penyebab Kematian Jamal Khashoggi
Most Popular