Internasional

Arab Saudi Serukan Boikot Amazon, Ada Apa?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
05 November 2018 17:31
Arab Saudi yang marah pada pemberitaan surat kabar The Washington Post terkait kerajaan itu-pasca pembunuhan Jamal Khashoggi menyerukan boikot Amazon.com
Logo Amazon (Foto: REUTERS/Abhishek N. Chinnappa)
Riyadh, CNBC Indonesia - Arab Saudi yang marah pada pemberitaan surat kabar The Washington Post terkait kerajaan itu-pasca pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi menyerukan boikot Amazon.com Inc karena kepemilikan bersama oleh miliuner Amerika Serikat (AS) Jeff Bezos.

"Boikot Amazon" adalah tagar tren teratas di Twitter di Arab Saudi selama beberapa jam pada hari Minggu (4/11/2018), karena pengguna mengedarkan gambar yang menunjukkan penghapusan aplikasi Amazon pada ponsel pintarnya.


Mereka juga menyerukan boikot anak perusahaan regional Souq.com, yang diakuisisi oleh Amazon tahun lalu. Baik Amazon maupun The Washington Post tidak dapat dimintai komentar, The Straits Times melaporkan.

Banyak warga Arab merasa bahwa negara mereka sedang diserang sejak agen-agen Arab membunuh Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post dan orang dalam yang berubah menjadi kritikus kerajaan, di konsulat negara itu di Istanbul, Turki.

Mereka sangat kesal dengan artikel opinin yang dibuat oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang baru-baru ini diterbitkan di Post, dan oleh liputan koran bersama dengan media internasional lainnya, mengenai informasi mengerikan tentang pembunuhan yang diperoleh dari pejabat Turki anonim.

Arab Saudi Serukan Boikot Amazon, Ada Apa?Pendiri Amazon Jeff Bezos (Foto: Infografis CNBC Indonesia)
"Sudah jelas di depan mata kami bahwa ini adalah perang media yang terorganisasi," kata Bandar Otyf, seorang jurnalis Saudi dengan lebih dari 100.000 pengikut Twitter yang termasuk di antara mereka yang menyerukan boikot.

"Sebagai pengguna Twitter dan aktivis dan warga negara, kami tidak memiliki kekuatan di luar negeri, tetapi kami memiliki hal-hal sederhana seperti memboikot."

Banyak orang Arab mengetahui untuk pertama kalinya bahwa Bezos, pendiri dan chairman Amazon, secara terpisah memiliki Washington Post, kata Otyf. Ia menambahkan bahwa "jika kita memengaruhi bahkan sebagian dari bisnis mereka, kami puas".

Sementara beberapa warga di Arab Saudi menggunakan Amazon secara langsung, Souq.com sangat populer. Tahun lalu, sovereign wealth fund Arab Saudi berinvestasi di sebuah perusahaan e-commerce yang bersaing bernama Noon, yang didirikan oleh chairman Emaar Properties.

Beberapa tweet tentang boikot itu tampaknya muncul secara otomatis atau disalin dan disisipkan.


"Saya sangat bersemangat untuk Black Friday! Tapi sayangnya sejak #Washingtonpost berstandar ganda terhadap negara saya #saudiArabia dan mendukung propaganda Erdogan, saya memutuskan untuk menghentikan rencana untuk membeli apa pun di @amazon," demikian bunyi tweet tersebut.

Cuitan itu diulang delapan kali pada akun yang berbeda dengan kesalahan ejaan yang sama. Upaya untuk menghubungi pengguna di balik akun tersebut tidak berhasil.
(prm) Next Article Kasus Khashoggi: Apa Langkah Orang Terkaya Dunia, Jeff Bezos?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular