
Lagi, Jaksa Arab Saudi Kunjungi Lokasi Pembunuhan Khashoggi
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
30 October 2018 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaksa penuntut umum Arab Saudi mengadakan pembicaraan putaran kedua dengan para pejabat Turki pada Selasa (30/10/2018). Jaksa Arab juga mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul di mana jurnalis Jamal Khashoggi terbunuh empat pekan lalu.
Pembunuhan Khashoggi telah bereskalasi menjadi krisis bagi pengekspor minyak utama dunia itu. Sebab pada awalnya Arab membantah berperan dalam hilangnya Khasoggi.
Jaksa Arab, yaitu Saud Al Mojeb, tiba di Istanbul pada Minggu malam dan mengadakan pembicaraan pada Senin dengan Jaksa Istanbul. Pertemuan terjadi beberapa hari setelah dia berselisih tentang pernyataan Saudi yang mengatakan pembunuhan Khashoggi telah direncanakan.
Dia bertemu dengan jaksa Turki, Irfan Fidan, di pengadilan untuk kedua kalinya pada Selasa sebelum menuju konsulat. Demikian dilaporkan kantor berita Reuters seperti dikutip hari ini.
Khashoggi, kolumnis Washington Post dan seorang pengkritik penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, tewas di dalam konsulat. Ia ke sana dengan tujuan mendapatkan dokumen untuk pernikahannya.
Para pejabat Saudi pada awalnya bersikeras Khashoggi meninggalkan kompleks itu pada 2 Oktober setelah menyelesaikan urusannya. Pejabat Turki, bagaimanapun, mengatakan mereka percaya dia dibunuh di dalam tim yang dikirim dari Arab Saudi.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Riyadh untuk mengakhiri penyelidikan secepat mungkin.
"Seluruh kebenaran harus diungkapkan," kata Mevlut. "Kami percaya kunjungan Mojeb penting untuk kebenaran ini terungkap," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Kasus Khashoggi Memanas, Arab Jadikan Minyak Senjata Politik?
Pembunuhan Khashoggi telah bereskalasi menjadi krisis bagi pengekspor minyak utama dunia itu. Sebab pada awalnya Arab membantah berperan dalam hilangnya Khasoggi.
Jaksa Arab, yaitu Saud Al Mojeb, tiba di Istanbul pada Minggu malam dan mengadakan pembicaraan pada Senin dengan Jaksa Istanbul. Pertemuan terjadi beberapa hari setelah dia berselisih tentang pernyataan Saudi yang mengatakan pembunuhan Khashoggi telah direncanakan.
Khashoggi, kolumnis Washington Post dan seorang pengkritik penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, tewas di dalam konsulat. Ia ke sana dengan tujuan mendapatkan dokumen untuk pernikahannya.
Para pejabat Saudi pada awalnya bersikeras Khashoggi meninggalkan kompleks itu pada 2 Oktober setelah menyelesaikan urusannya. Pejabat Turki, bagaimanapun, mengatakan mereka percaya dia dibunuh di dalam tim yang dikirim dari Arab Saudi.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Riyadh untuk mengakhiri penyelidikan secepat mungkin.
"Seluruh kebenaran harus diungkapkan," kata Mevlut. "Kami percaya kunjungan Mojeb penting untuk kebenaran ini terungkap," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Kasus Khashoggi Memanas, Arab Jadikan Minyak Senjata Politik?
Most Popular