Turki: Komplotan Pembunuh Khashoggi Bergerak Atas Perintah

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
06 November 2018 21:15
Pasti ada perintah di balik rencana tersebut.
Foto: REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Tokyo, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meyakini pembunuhan Jamal Khashoggi yang dilakukan tim beranggotakan 15 orang asal Arab Saudi tidak dilakukan secara mandiri. Pasti ada perintah di balik rencana tersebut.

"Tanpa perintah dan izin, 15 orang tidak dapat datang dari Arab Saudi untuk membunuh warga mereka sendiri," ujar Cavusoglu kepada wartawan di Tokyo, Jepang, Selasa (6/11/2018).
Cavusoglu mengatakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berbicara sebanyak dua kali dengan Raja Salman. Erdogan meyakini Raja Salman tidak akan memberi perintah untuk membunuh seseorang.

Sejak kematian Khashoggi dikabarkan hilang 2 Oktober 2018, Turki dan Saudi berkolaborasi melakukan penyelidikan, termasuk di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Namun, Erdogan menuding beberapa pejabat Saudi masih berusaha menutup-nutupi kejahatan sadis tersebut.



"Saya pikir adalah tanggung jawab Arab Saudi untuk mencari tahu apa yang terjadi pada tubuh Khashoggi dan memberitahu kami tentang hal ini. Ini karena tim beranggotakan 15 orang itu masih di Arab Saudi," kata Cavusoglu.

Sejauh ini, Arab Saudi menahan 18 orang dan memecat lima pejabat senior pemerintah sebagai bagian dari penyelidikan atas kematian Khashoggi.

Foto: Infografis/Jamal Khashoggi/Arie Pratama

(miq/miq) Next Article Lagi, Jaksa Arab Saudi Kunjungi Lokasi Pembunuhan Khashoggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular