Internasional

Arab Kirim Tim Khusus untuk Buang Jenazah Khashoggi

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
05 November 2018 18:43
Arab Saudi mengerahkan ahli kimia dan ahli toksikologi ke Istanbul setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dalam upaya untuk menutupi bukti pembunuhan.
Foto: Bayangan seorang anggota staf keamanan di pintu masuk konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki 12 Oktober 2018. REUTERS / Murad Sezer
Istanbul, CNBC Indonesia - Arab Saudi mengerahkan ahli kimia dan ahli toksikologi ke Istanbul, Turki, setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dalam upaya untuk menutupi bukti pembunuhan, sebuah surat kabar Turki melaporkan, Senin (5/11/2018).

Pembunuhan mantan orang dalam yang berubah menjadi pengritik kerajaan Arab Saudi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul itu telah memicu kemarahan internasional yang meluas.


Otoritas Turki telah merilis rincian mengerikan dari pembunuhan yang dikatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai pembunuhan berencana.

Sementara pejabat Riyadh telah mengakui pembunuhan itu direncanakan, mereka sejauh ini menolak untuk merilis rincian keberadaan tubuh jurnalis berusia 59 tahun yang masih hilang tersebut.

Menurut surat kabar pro-pemerintah Turki, Sabah, Arab Saudi mengirim 11 anggota tim khusus ke Istanbul pada 11 Oktober, sembilan hari setelah kontributor Washington Post lenyap setelah memasuki kompleks diplomatik untuk mendapatkan dokumen pernikahannya.

Surat kabar itu mengatakan ahli kimia Ahmad Abdulaziz Aljanobi dan ahli toksikologi Khaled Yahya Al Zahrani termasuk di antara "yang disebut tim investigasi", yang mengunjungi konsulat setiap hari hingga 17 Oktober, sebelum meninggalkan Turki pada 20 Oktober.

Arab Saudi akhirnya mengizinkan polisi Turki untuk memeriksa konsulat untuk pertama kalinya pada 15 Oktober, dilansir dari The Straits Times.

Arab Kirim Tim Khusus untuk Buang Jenazah KhashoggiFoto: Rekaman CCTV Jamal Khashoggi (Courtesy TRT World/Handout via Reuters)
Kepala jaksa Turki mengatakan pekan lalu, bahwa Khashoggi dicekik setelah dia memasuki konsulat dan juga mengonfirmasi bahwa badannya dipotong-potong.

Yasin Aktay, seorang penasihat Erdogan, mengisyaratkan sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Jumat bahwa tubuhnya mungkin telah hancur dalam cairan asam.

Dalam sebuah editorial yang diterbitkan di The Washington Post, Erdogan menuduh pihak berwenang di Riyadh menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci tentang pembunuhan itu, meskipun mereka menahan 18 tersangka dua minggu yang lalu.

Dia mengatakan perintah untuk membunuh jurnalis berasal dari "tingkat tertinggi" dari pemerintah Saudi. Ia menambahkan bahwa dia "tidak percaya sedikitpun" bahwa Raja Salman harus disalahkan.

Tetapi dia jelas gagal untuk membebaskan Putra Mahkota Muhammad bin Salman dari tanggung jawab, karena melepaskan "regu kematian" bagi jurnalis Saudi yang blak-blakan itu.


Pembunuhan itu sangat mencemarkan penguasa de facto kerajaan.

Jaksa Agung Arab, Sheikh Saud al-Mojeb, bertemu dengan pemerintah Turki pekan lalu di Istanbul tetapi menolak untuk berbagi informasi dari penyelidikan Riyadh sendiri, menurut pejabat Turki.
(prm) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular