
Internasional
SoftBank Kecam Pembunuhan Khashoggi Tapi Tak Ceraikan Arab
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
05 November 2018 14:48

Tokyo, CNBC Indonesia - Pimpinan raksasa investasi teknologi asal Jepang SoftBank pada hari Senin (5/11/2018) mengutuk pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Namun, ia juga mengisyaratkan akan terus berbisnis dengan Arab.
"Kami sangat bersedih mendengar kabar pembunuhan Khashoggi dan mengutuk tindakan yang bertentangan dengan kemanusiaan ini dan juga [bertentangan] terhadap jurnalisme dan kebebasan berpendapat. Ini adalah tindakan yang mengerikan dan sangat disesalkan," kata CEO Masayoshi Son dalam komentar pertamanya soal pembunuhan itu, dilansir dari AFP.
Namun, ia juga menambahkan bahwa "Meskipun insiden ini sangat mengerikan, kami tidak dapat meninggalkan orang-orang Arab karena kami bekerja untuk membantu mereka dalam upaya reformasi yang berkelanjutan dan memodernisasi masyarakat mereka."
Arab Saudi adalah investor terbesar dalam Vision Fund milik SoftBank senilai US$93 miliar yang memberi Son kekuatan untuk menanam investasi besar pada berbagai startup tahap akhir seperti penyedia ruang kantor bersama WeWork Cos dan jaringan hotel OYO hotel.
Tetapi dengan latar belakang kasus pembunuhan itu, ketergantungan tersebut sekarang dilihat sebagai risiko bagi rencana SoftBank untuk mengumpulkan dana lebih lanjut, tulis Reuters.
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis yang kritis terhadap pemerintah Arab, dibunuh awal bulan lalu di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Pada hari Jumat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari "tingkat tertinggi" dari pemerintah Arab.
(prm/prm) Next Article Efek Kasus Khashoggi, Saham SoftBank Group Anjlok
"Kami sangat bersedih mendengar kabar pembunuhan Khashoggi dan mengutuk tindakan yang bertentangan dengan kemanusiaan ini dan juga [bertentangan] terhadap jurnalisme dan kebebasan berpendapat. Ini adalah tindakan yang mengerikan dan sangat disesalkan," kata CEO Masayoshi Son dalam komentar pertamanya soal pembunuhan itu, dilansir dari AFP.
![]() |
Tetapi dengan latar belakang kasus pembunuhan itu, ketergantungan tersebut sekarang dilihat sebagai risiko bagi rencana SoftBank untuk mengumpulkan dana lebih lanjut, tulis Reuters.
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis yang kritis terhadap pemerintah Arab, dibunuh awal bulan lalu di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Pada hari Jumat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari "tingkat tertinggi" dari pemerintah Arab.
(prm/prm) Next Article Efek Kasus Khashoggi, Saham SoftBank Group Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular