Internasional
Siapa Jamal Khashoggi yang Diduga Dibunuh Pangeran Arab?
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
22 October 2018 11:52
Khashoggi lahir di Madinah, sebuah kota suci di Arab Saudi, pada tanggal 13 Oktober 1958. Dia menghabiskan masa mudanya dengan mempelajari ideologi Islam dan menganut gagasan liberal.
Namun, otoritas Arab menganggap Khashoggi terlalu progresif dan dia dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Pimpinan Redaksi harian Saudi Al-Watan pada tahun 2003 setelah menjabat selama 54 hari saja.
Selama bertahun-tahun, dia mempertahankan hubungan ambigu dengan otoritas Arab. Pasalnya, dia menduduki posisi penasihat di Riyadh dan Washington, termasuk untuk Pangeran Turki al-Faisal yang menjalankan badan intelijen Arab Saudi selama lebih dari 20 tahun.
Ketika Faisal ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Washington pada tahun 2005, Khashoggi mengikutinya.
Di tahun 2007, Khashoggi kembali ke harian Al-Watan dan bekerja di sana selama tiga tahun. Setelah itu dia dipecat karena "gaya editorialnya, mendorong batasan-batasan diskusi dan debat di masyarakat Arab," menurut situs Khashoggi.
Kemudian dia menjadi dekat dengan miliuner Arab Pangeran Al-Waleed bin Talal. Bersama-sama mereka meluncurkan stasiun berita 24 jam di Manama yang bernama Al-Arab.
Meskipun begitu, Bahrain yang merupakan kawan setia Arab menutup stasiun tersebut pada tahun 2015, kurang dari 24 jam setelah memulai siaran dengan wawancara terhadap seorang pejabat oposisi.
'Ketakutan, intimidasi'
Khashoggi melarikan diri dari Arab Saudi pada bulan September 2017, hanya dalam hitungan bulan setelah Pangeran Mohammed ditunjuk untuk memimpin kerajaan paling berkuasa di kawasan itu.
Beberapa bulan kemudian, Pangeran Al-Waleed dan ratusan pejabat serta pebisnis ditangkap di bulan November 2017. Arab menyebut penangkapan itu sebagai kampanye antikorupsi.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di Washington Post tahun lalu, Khashoggi berkata bahwa di bawah Pangeran Mohammed yang merupakan penguasa kerajaan secara de facto, Arab Saudi memasuki era baru dengan "ketakutan, intimidasi, penangkapan, dan dipermalukan secara publik".
Dia mengatakan dirinya dilarang menulis di harian Arab Al-Hayat karena membela Muslim Brotherhood yang sudah masuk daftar hitam Riyadh sebagai sebuah organisasi teroris.
Dia juga berkata otoritas Arab melarangnya menggunakan akun Twitter pribadi yang sudah terverifikasi setelah dia menyebut negara itu seharusnya "benar-benar gugup tentang kepresidenan Trump".
Trump mengungkapkan dukungannya untuk Pangeran Mahkota Mohammed. Menantu sekaligus penasehatnya, Jared Kushner, sengaja menjalin hubungan erat dengan pangeran yang dikenal dengan sebutan MBS itu.
Khashoggi, yang seharusnya menikah dengan tunangan berkewarganegaraan Turki bernama Hatice Cengiz bulan ini, juga mengkritisi peran Arab Saudi di konflik Yaman dan menentang boikot yang dipimpin Arab terhadap Qatar.
"Untuk program reformasi domestiknya, pangeran mahkota pantas mendapatkan pujian. Namun di saat yang sama, inovator muda yang kurang ajar dan kasar itu belum mendukung ataupun mengizinkan segala bentuk debat populer di Arab Saudi tentang sifat dari banyak perubahannya," tulis Khashoggi di harian Inggris The Guardian pada bulan Maret.
"Dia nampak mengubah negara dari ekstrimisme relijius masa lampau menjadi ekstrimisme 'Anda harus menerima reformasi saya' versinya sendiri." (prm)
Namun, otoritas Arab menganggap Khashoggi terlalu progresif dan dia dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Pimpinan Redaksi harian Saudi Al-Watan pada tahun 2003 setelah menjabat selama 54 hari saja.
Selama bertahun-tahun, dia mempertahankan hubungan ambigu dengan otoritas Arab. Pasalnya, dia menduduki posisi penasihat di Riyadh dan Washington, termasuk untuk Pangeran Turki al-Faisal yang menjalankan badan intelijen Arab Saudi selama lebih dari 20 tahun.
Di tahun 2007, Khashoggi kembali ke harian Al-Watan dan bekerja di sana selama tiga tahun. Setelah itu dia dipecat karena "gaya editorialnya, mendorong batasan-batasan diskusi dan debat di masyarakat Arab," menurut situs Khashoggi.
Kemudian dia menjadi dekat dengan miliuner Arab Pangeran Al-Waleed bin Talal. Bersama-sama mereka meluncurkan stasiun berita 24 jam di Manama yang bernama Al-Arab.
Meskipun begitu, Bahrain yang merupakan kawan setia Arab menutup stasiun tersebut pada tahun 2015, kurang dari 24 jam setelah memulai siaran dengan wawancara terhadap seorang pejabat oposisi.
'Ketakutan, intimidasi'
Khashoggi melarikan diri dari Arab Saudi pada bulan September 2017, hanya dalam hitungan bulan setelah Pangeran Mohammed ditunjuk untuk memimpin kerajaan paling berkuasa di kawasan itu.
Beberapa bulan kemudian, Pangeran Al-Waleed dan ratusan pejabat serta pebisnis ditangkap di bulan November 2017. Arab menyebut penangkapan itu sebagai kampanye antikorupsi.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di Washington Post tahun lalu, Khashoggi berkata bahwa di bawah Pangeran Mohammed yang merupakan penguasa kerajaan secara de facto, Arab Saudi memasuki era baru dengan "ketakutan, intimidasi, penangkapan, dan dipermalukan secara publik".
Dia mengatakan dirinya dilarang menulis di harian Arab Al-Hayat karena membela Muslim Brotherhood yang sudah masuk daftar hitam Riyadh sebagai sebuah organisasi teroris.
 Pangeran Mahkota Arab Mohammed bin Salman berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst) |
Trump mengungkapkan dukungannya untuk Pangeran Mahkota Mohammed. Menantu sekaligus penasehatnya, Jared Kushner, sengaja menjalin hubungan erat dengan pangeran yang dikenal dengan sebutan MBS itu.
Khashoggi, yang seharusnya menikah dengan tunangan berkewarganegaraan Turki bernama Hatice Cengiz bulan ini, juga mengkritisi peran Arab Saudi di konflik Yaman dan menentang boikot yang dipimpin Arab terhadap Qatar.
"Untuk program reformasi domestiknya, pangeran mahkota pantas mendapatkan pujian. Namun di saat yang sama, inovator muda yang kurang ajar dan kasar itu belum mendukung ataupun mengizinkan segala bentuk debat populer di Arab Saudi tentang sifat dari banyak perubahannya," tulis Khashoggi di harian Inggris The Guardian pada bulan Maret.
"Dia nampak mengubah negara dari ekstrimisme relijius masa lampau menjadi ekstrimisme 'Anda harus menerima reformasi saya' versinya sendiri." (prm)
Pages
Most Popular