
Internasional
Khashoggi Tewas, Menkeu AS Buka Suara Soal Sanksi untuk Arab
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 October 2018 06:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin pada hari Minggu (21/10/2018) mengatakan masih prematur untuk berkomentar mengenai kemungkinan penjatuhan sanksi AS kepada Arab Saudi terkait kematian jurnalis Jamal Khashoggi sampai penyelidikan kasus itu selesai.
Mnuchin mengatakan informasi mengenai penyelidikan itu sejauh ini adalah "langkah pertama yang baik namun belum cukup", dikutip dari Reuters.
Riyadh sedang menghadapi tekanan internasional untuk membuka apa yang sebenarnya terjadi pada Khashoggi yang hilang setelah ia memasuki konsulat Arab di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.
Pemerintah Arab hari Sabtu lalu mengumumkan bahwa Khashoggi telah tewas dalam sebuah perkelahian di dalam konsulat itu dan otoritas telah menahan 18 warga negara Arab yang diduga terlibat.
Pernyataan itu bertentangan dengan penjelasan pemerintah Arab sebelumnya. Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg bahwa Khashoggi keluar dari gedung konsulat segera setelah ia tiba.
"Setahu saya ia masuk dan keluar lagi setelah beberapa menit atau satu jam. Saya tidak yakin. Kami sedang menyelidiki ini melalui kementerian luar negeri untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi saat itu," ujarnya kepada Bloomberg saat itu.
Ketika ditanya untuk mengonfirmasi bahwa Khashoggi tidak sedang berada di dalam konsulat, sang pangeran berkata "Ya, dia tidak di dalam konsulat."
"Masih prematur untuk berkomentar mengenai sanksi dan sebenarnya masih prematur untuk berkomentar mengenai isu apapun sampai kami mendapatkan hasil penyelidikan dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Mnuchin kepada wartawan dalam kunjungannya ke Yerusalem.
Mnuchin mengonfirmasi dirinya tidak akan menghadiri konferensi investasi di Riyadh hari Selasa. Namun, ia akan mengunjungi Riyadh sebagaimana yang sudah direncanakan untuk membicarakan upaya penanggulangan pendanaan teroris dan menahan pengaruh militer dan politik Iran.
"Saya rasa tidak elok untuk hadir dan berbicara di konferensi ini namun kami tetap memiliki beberapa isu penting dengan Arab dan itulah mengapa saya tetap pergi ke sana," kata Mnuchin.
Arab Saudi tetap akan mengadakan konferensi yang berlangsung 23-25 Oktober di tengah pembatalan kunjungan oleh berbagai pemimpin bisnis global, pejabat tingkat tinggi, dan media internasional.
Kunjungan ke Riyadh, ujarnya, diperlukan karena Washington bersiap untuk mengenakan sanksi ke Iran awal November setelah Trump menarik AS dari perjanjian nuklir yang melarang Iran mengembangkan senjata nuklir.
Mnuchin mengatakan ia tidak punya alasan untuk percaya bahwa Arab akan membatalkan komitmen yang akan membuat pasokan minyak global terbatas terutama saat ekspor Iran dipangkas di bawah sanksi tersebut.
"Saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa mereka akan melanggar komitmennya," kata Mnuchin yang juga akan bertemu Menteri Energi Arab Khalid al-Falih saat berada di Riyadh.
Saat ditanya apakah ia akan menyampaikan pesan kepada pejabat Arab terkait kasus Khashoggi, Mnuchin mengatakan "Saya yakin saya akan berbicara kepada presiden sebelum pergi ke sana, dan bila ia memiliki pesan yang dia ingin saya sampaikan, saya tentu akan melakukannya, namun itu bukanlah fokus kunjungan saya."
Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu menegaskan bahwa ia tidak puas dengan cara Arab menangani kasus tersebut. Sikapnya itu makin menimbulkan pertanyaan mengenai apakah ia akan menjatuhkan sanksi kepada pejabat Arab yang diyakini berada di belakang kematian Khashoggi.
Jamal Khashoggi adalah seorang wartawan dan kolumnis Washington Post. Pria berkewarganegaraan Arab namun juga seorang penduduk AS itu dikenal sebagai seorang yang gencar mengritik Pangeran Mohammed bin Salman.
Dalam tulisan terakhirnya untuk Washington Post, ia menekankan pentingnya pers yang independen dan bebas di negara-negara Arab. Ia mengatakan komunitas internasional telah menutup mata terhadap upaya pemerintah Arab membungkam pers yang semakin sering terjadi.
"Perbuatan-perbuatan ini tidak lagi mendapat kecaman dari komunitas internasional. Alih-alih, tindakan tersebut akan mengundang kecaman yang segera diikuti dengan pembungkaman," tulis Khashoggi.
(prm) Next Article Khashoggi Hilang, Menkeu AS Batalkan Kunjungan ke Arab
Mnuchin mengatakan informasi mengenai penyelidikan itu sejauh ini adalah "langkah pertama yang baik namun belum cukup", dikutip dari Reuters.
Riyadh sedang menghadapi tekanan internasional untuk membuka apa yang sebenarnya terjadi pada Khashoggi yang hilang setelah ia memasuki konsulat Arab di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.
Pernyataan itu bertentangan dengan penjelasan pemerintah Arab sebelumnya. Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg bahwa Khashoggi keluar dari gedung konsulat segera setelah ia tiba.
"Setahu saya ia masuk dan keluar lagi setelah beberapa menit atau satu jam. Saya tidak yakin. Kami sedang menyelidiki ini melalui kementerian luar negeri untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi saat itu," ujarnya kepada Bloomberg saat itu.
![]() |
"Masih prematur untuk berkomentar mengenai sanksi dan sebenarnya masih prematur untuk berkomentar mengenai isu apapun sampai kami mendapatkan hasil penyelidikan dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Mnuchin kepada wartawan dalam kunjungannya ke Yerusalem.
Mnuchin mengonfirmasi dirinya tidak akan menghadiri konferensi investasi di Riyadh hari Selasa. Namun, ia akan mengunjungi Riyadh sebagaimana yang sudah direncanakan untuk membicarakan upaya penanggulangan pendanaan teroris dan menahan pengaruh militer dan politik Iran.
"Saya rasa tidak elok untuk hadir dan berbicara di konferensi ini namun kami tetap memiliki beberapa isu penting dengan Arab dan itulah mengapa saya tetap pergi ke sana," kata Mnuchin.
Arab Saudi tetap akan mengadakan konferensi yang berlangsung 23-25 Oktober di tengah pembatalan kunjungan oleh berbagai pemimpin bisnis global, pejabat tingkat tinggi, dan media internasional.
Kunjungan ke Riyadh, ujarnya, diperlukan karena Washington bersiap untuk mengenakan sanksi ke Iran awal November setelah Trump menarik AS dari perjanjian nuklir yang melarang Iran mengembangkan senjata nuklir.
Mnuchin mengatakan ia tidak punya alasan untuk percaya bahwa Arab akan membatalkan komitmen yang akan membuat pasokan minyak global terbatas terutama saat ekspor Iran dipangkas di bawah sanksi tersebut.
![]() |
Saat ditanya apakah ia akan menyampaikan pesan kepada pejabat Arab terkait kasus Khashoggi, Mnuchin mengatakan "Saya yakin saya akan berbicara kepada presiden sebelum pergi ke sana, dan bila ia memiliki pesan yang dia ingin saya sampaikan, saya tentu akan melakukannya, namun itu bukanlah fokus kunjungan saya."
Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu menegaskan bahwa ia tidak puas dengan cara Arab menangani kasus tersebut. Sikapnya itu makin menimbulkan pertanyaan mengenai apakah ia akan menjatuhkan sanksi kepada pejabat Arab yang diyakini berada di belakang kematian Khashoggi.
Jamal Khashoggi adalah seorang wartawan dan kolumnis Washington Post. Pria berkewarganegaraan Arab namun juga seorang penduduk AS itu dikenal sebagai seorang yang gencar mengritik Pangeran Mohammed bin Salman.
Dalam tulisan terakhirnya untuk Washington Post, ia menekankan pentingnya pers yang independen dan bebas di negara-negara Arab. Ia mengatakan komunitas internasional telah menutup mata terhadap upaya pemerintah Arab membungkam pers yang semakin sering terjadi.
"Perbuatan-perbuatan ini tidak lagi mendapat kecaman dari komunitas internasional. Alih-alih, tindakan tersebut akan mengundang kecaman yang segera diikuti dengan pembungkaman," tulis Khashoggi.
(prm) Next Article Khashoggi Hilang, Menkeu AS Batalkan Kunjungan ke Arab
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular