
Internasional
Menlu Arab Saudi Minta Maaf Atas Kematian Khashoggi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 October 2018 06:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada hari Minggu (21/10/2018) mengatakan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di dalam konsulat Arab di Istanbul, Turki, adalah kesalahan besar dan serius dan berjanji kepada keluarga korban bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.
"Ini kesalahan yang buruk. Ini tragedi yang buruk. Kami turut berduka cita. Kami merasakan luka mereka," kata Jubeir dalam wawancara dengan Fox News. "Sayangnya, kesalahan yang besar dan serius telah terjadi dan saya meyakinkan mereka bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dihukum."
Ia menyebut pembunuhan wartawan itu sebagai "operasi yang tidak jujur" dan sebuah "penyimpangan" dan bahwa Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman tidak terlibat ataupun mengetahuinya, dikutip dari CNBC International.
Pernyataan Jubeir itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bergabung dengan para pemimpin Uni Eropa (UE) hari Sabtu lalu untuk mendorong Arab Saudi membeir lebih banyak jawaban mengenai Jamal Khashoggi. Hal itu dilakukan setelah Riyadh mengubah ceritanya dan mengakui bahwa kolumnis Washington Post itu meninggal dunia dua minggu lalu di dalam konsulatnya di Istanbul.
Arab Saudi pada Sabtu pagi mengatakan Khashoggi yang merupakan pengritik Pangeran Mohammed bin Salman telah tewas dalam sebuah perkelahian di dalam gedung konsulat.
Jerman menyebut penjelasan itu tidak cukup dan mempertanyakan apakah negara-negara harus memjual senjatanya kepada Arab. Prancis dan UE juga mendesak dilakukannya penyelidikan mendalam untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Khashoggi setelah ia masuk ke konsulat itu tanggal 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahannya.
Para pejabat Turki menduga wartawan berkewarganegaraan Arab dan penduduk AS itu dibunuh di dalam konsulat oleh sebuah tim berisikan agen Arab dan tubuhnya dimutilasi.
Kasus Khashoggi telah menimbulkan kemarahan internasional dan mengancam hubungan politik dan bisnis antara negara-negara Barat dengan Arab Saudi yang merupakan sekutu AS dan juga eksportir minyak nomor satu dunia.
Beberapa CEO perusahaan global dan pejabat tinggi berbagai negara telah membatalkan kunjungannya ke acara investasi internasional di Riyadh menyusul kabar hilangnya Khashoggi.
(prm) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
"Ini kesalahan yang buruk. Ini tragedi yang buruk. Kami turut berduka cita. Kami merasakan luka mereka," kata Jubeir dalam wawancara dengan Fox News. "Sayangnya, kesalahan yang besar dan serius telah terjadi dan saya meyakinkan mereka bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dihukum."
Ia menyebut pembunuhan wartawan itu sebagai "operasi yang tidak jujur" dan sebuah "penyimpangan" dan bahwa Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman tidak terlibat ataupun mengetahuinya, dikutip dari CNBC International.
Arab Saudi pada Sabtu pagi mengatakan Khashoggi yang merupakan pengritik Pangeran Mohammed bin Salman telah tewas dalam sebuah perkelahian di dalam gedung konsulat.
![]() |
Para pejabat Turki menduga wartawan berkewarganegaraan Arab dan penduduk AS itu dibunuh di dalam konsulat oleh sebuah tim berisikan agen Arab dan tubuhnya dimutilasi.
Kasus Khashoggi telah menimbulkan kemarahan internasional dan mengancam hubungan politik dan bisnis antara negara-negara Barat dengan Arab Saudi yang merupakan sekutu AS dan juga eksportir minyak nomor satu dunia.
Beberapa CEO perusahaan global dan pejabat tinggi berbagai negara telah membatalkan kunjungannya ke acara investasi internasional di Riyadh menyusul kabar hilangnya Khashoggi.
(prm) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Most Popular