
Selandia Baru Boikot Konferensi Arab Akibat Kasus Khashoggi
Arys Aditya, CNBC Indonesia
21 October 2018 14:32

Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah negara yang menyatakan batal hadiri konferensi investasi di Arab Saudi bertambah, kali ini giliran Selandia Baru.
Dalam keterangan rersmi pemerintah Selandia Baru, yang dikutip dari Reuters, pemerintahan Selandia Baru mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi yang terjadi di konsulat Arab, di Istanbul, 2 Oktober lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Untuk itu, Menteri Perdagangan Selandia Baru David Parker mengatakan tidak akan ada satupun pejabat negerinya yang akan berkunjung ke jazirah Arab untuk forum investasi yang akan dilangsungkan. Pertemuan yang kerap disebut sebagai Davos di padang pasir.
Kerajaan Arab Saudi menyatakan jurnalis Jamal Khashoggi meninggal usai berkelahi dengan sejumlah orang di Kedutaan Arab Saudi di Turki.
Pernyataan yang dilansir oleh Kejaksaan Agung Arab ini, Sabtu (20/10/2018) waktu setempat, berbeda dengan keterangan Kerajaan yang menyebut Jamal telah keluar dari kedutaaan, pada 2 Oktober 2018.
Dilansir dari CNBC.com, peristiwa perkelahian tersebut disebut menjadi penyebab kematian jurnalis dan kolumnis The Washington Post ini.
Sebelumnya, pejabat keamanan Turki mengatakan pada New York Times, ada rekaman suara yang membuktikan bahwa Khashoggi disiksa, dibunuh dan dimutilasi oleh sejumlah agen rahasia Arab Saudi.
Pernyataan Kejagung Arab itu juga berlawanan dengan jawaban Putra Mahkota Mohammed bin Salman kepada Bloomberg. Ia mengatakan Khashoggi telah pergi dari kedutaaan sesaat setelah masuk.
"Setahu saya ia masuk dan keluar dalam beberapa menit atau sejam. Saya tidak yakin. Kami melakukan investigasi melalui Kementerian Luar Negeri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi," ujar Putra Mahkota.
Kerajaan telah memecat Deputi Kepala Badan Intelijen Ahmad bin Hassan Asiri dan penasehat senior Abdullah Al-Qahtani seiring mencuatnya kasus ini. Hal ini dibarengi dengan penahanan 16 pejabat lainnya.
Presiden AS Donald Trump mengatakan langkah pemecatan tersebut sebagai langkah awal yang bagus. Sementara, Wapres AS Mike Pence menyebut AS tidak akan bergantung hanya pada pernyataan Kerajaan.
(gus) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Dalam keterangan rersmi pemerintah Selandia Baru, yang dikutip dari Reuters, pemerintahan Selandia Baru mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi yang terjadi di konsulat Arab, di Istanbul, 2 Oktober lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Untuk itu, Menteri Perdagangan Selandia Baru David Parker mengatakan tidak akan ada satupun pejabat negerinya yang akan berkunjung ke jazirah Arab untuk forum investasi yang akan dilangsungkan. Pertemuan yang kerap disebut sebagai Davos di padang pasir.
Kerajaan Arab Saudi menyatakan jurnalis Jamal Khashoggi meninggal usai berkelahi dengan sejumlah orang di Kedutaan Arab Saudi di Turki.
Pernyataan yang dilansir oleh Kejaksaan Agung Arab ini, Sabtu (20/10/2018) waktu setempat, berbeda dengan keterangan Kerajaan yang menyebut Jamal telah keluar dari kedutaaan, pada 2 Oktober 2018.
Dilansir dari CNBC.com, peristiwa perkelahian tersebut disebut menjadi penyebab kematian jurnalis dan kolumnis The Washington Post ini.
Sebelumnya, pejabat keamanan Turki mengatakan pada New York Times, ada rekaman suara yang membuktikan bahwa Khashoggi disiksa, dibunuh dan dimutilasi oleh sejumlah agen rahasia Arab Saudi.
Pernyataan Kejagung Arab itu juga berlawanan dengan jawaban Putra Mahkota Mohammed bin Salman kepada Bloomberg. Ia mengatakan Khashoggi telah pergi dari kedutaaan sesaat setelah masuk.
"Setahu saya ia masuk dan keluar dalam beberapa menit atau sejam. Saya tidak yakin. Kami melakukan investigasi melalui Kementerian Luar Negeri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi," ujar Putra Mahkota.
Kerajaan telah memecat Deputi Kepala Badan Intelijen Ahmad bin Hassan Asiri dan penasehat senior Abdullah Al-Qahtani seiring mencuatnya kasus ini. Hal ini dibarengi dengan penahanan 16 pejabat lainnya.
Presiden AS Donald Trump mengatakan langkah pemecatan tersebut sebagai langkah awal yang bagus. Sementara, Wapres AS Mike Pence menyebut AS tidak akan bergantung hanya pada pernyataan Kerajaan.
(gus) Next Article CCTV Rekam Pria yang Bawa Tubuh Khashoggi
Most Popular