Internasional

Redam Spekulasi, Hong Kong Kaji Pajak Bagi Apartemen Kosong

Roy Franedya, CNBC Indonesia
25 June 2018 16:11
Redam Spekulasi, Hong Kong Kaji Pajak Bagi Apartemen Kosong
Foto: REUTERS/Bobby
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar perumahan dan properti Hong Kong telah sedikit lebih tenang setelah bertahun-tahun harganya terus naik tinggi dan kini pemerintah sedang mempertimbangkan aturan yang kontroversial.

Properti di wilayah semi-otonomi Cina ini telah lama menjadi salah satu wilayah dengan harga termahal di dunia karena pasokan lahan yang tidak memadai, spekulasi yang tinggi, permintaan dari pembeli China daratan, dan suku bunga rendah yang memikat selama bertahun-tahun.


Kini, pemerintah Hong Kong sedang mempertimbangkan untuk memajaki aprtemen kosong. Pajak ini dipandang sebagai cara untuk meningkatkan pasokan dengan mendorong para pengembang untuk membongkar properti kosong dan membangun perumahan murah untuk mengatasi kesenjangan sosial antara properti kaya dengan kaum miskin.

Hong Kong tak akan jadi yang pertama menerapkan skema seperti tersebut. Singapura dan Vancouver, Kanada, juga diprediksi akan menerapkan pajak yang sama. Tetapi para ahli ragu apakah retribusi semacam itu untuk mengatasi masalah Hong Kong. Sebaliknya, kebijakan ini dianggap sebagai kebijakan politik.

"Saya melihat kebijakan ini sebagai demonstrasi bahwa pemerintah melakukan sesuatu untuk memperbaiki situasi (tetapi) tanpa banyak dampak nyata," Mathew Wong, profesor politik di Universitas Hong Kong, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (25/6/2018).

Kebijakan ini disinyalir untuk mempertahankan popularitas Carrie Lam, Chief Executive of Hong Kong yang pada tanggal 1 Juli 2018 ini genap satu tahun menjabat. Berdasarkan polling University of Hong Kong pada awal bulan ini popularitasnya tinggal 54,3 padahal sesaat menjabat popularitasnya 63,6.

Menanggapi aturan ini pengembang (developer) merasa dikambinghitamkan dan menentang langkah itu. Mereka menggambarkan diri mereka "kebingungan" atas kebijakan pemerintah

"Pajak semacam itu tidak dapat meredam eskalasi harga yang merupakan hasil gabungan dari kekurangan pasokan lahan dan likuiditas yang berlimpah dalam lingkungan tingkat bunga ultra-rendah," Asosiasi Pengembang Real Estate Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, 7,7 juta orang Hong Kong semakin muak dengan properti yang dibangun di pulau-pulau kecil dan berbukit yang berbatasan dengan provinsi Guangding China Selatan yang dianggap sebagai pasar perumahan paling terjangkau di dunia.

Survei opini publik yang dirilis pada bulan Mei oleh lembaga pemikir nirlaba lokal Our Hong Kong Foundation menunjukkan 77,7% responden tidak puas dengan kondisi yang sumpek.

Head Research JLL Hong Kong Denis Ma mengatakan generasi muda Hong Kong saat ini sedang menghadapi frustasi akut. Mereka harus membayar US$3 juta atau setara Rp 41,7 miliar (US$1 = Rp 13.900) untuk apartemen seluas 60,96 m2.

"Mereka merasa tidak bisa membangun rumah tangga," ujarnya.


Pada masa lalu, Hong Kong pernah meningkatkan pasokan lahan melalui reklamasi dan membuka lahan pertanian. Satuan gugus tugas pertanahan bahkan pernah menutup lapangan golf untuk membangun 13.200 apartemen baru.

Salah satu alasan analis meragukan efektivitas pajak tersebut akan berdampak besar di Hong Kong adalah hanya ada sekitar 9.000 apartemen baru tetapi kosong pada akhir 2017. Angka tersebut bisa bertambah lebih besar lagi jika dihitung dua hingga tiga tahun sebelumnya.

Analis mengatakan dampak yang lebih besar jika pajak dikenakan pada apartemen milik warga yang kosong, yang dijadikan sebagai wadah investasi. Jumlahnya sekitar 30.000 unit.

Namun, untuk jangka panjang aturan yang paling potensial untuk mengerem sektor properti adalah menaikkan suku bunga acuan. "Perlambatan pasar akan terasa," ujar Dennis Ma, sambil memperingatkan butuh waktu setidaknya dua tahun untuk merasakan dampaknya.

Hong Kong memiliki kebijakan moneter dekat dengan Amerika Serikat karena dolar Hong Kong lokal terkait dengan dolar AS. Kebijakan moneter ketat Federal Reserve AS saat ini harusnya tercermin dalam ekonomi Hong Kong.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular